Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kemendikbudristek Targetkan 10 Ribu Sekolah Penggerak di 2022

Ilham Pratama Putra
26/8/2021 14:20
Kemendikbudristek Targetkan 10 Ribu Sekolah Penggerak di 2022
Satgas Covid-19 (kiri) berbincang dengan guru sebelum pembelajaran tatap muka di SD Negeri 2 Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (26/8/2021)(ANTARA/OLHA MULALINDA)

Program Sekolah Penggerak (PSP) angkatan pertama tahun ajaran 2021/2022 sudah mulai berjalan. Ada 2.500 sekolah terpilih dari 111 kabupaten kota yang menjalankan program tersebut.
 
Sekretaris Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek Sutanto mengharapkan akan lebih banyak sekolah yang mampu bergabung dalam PSP tahun depan. Dia menargetkan ada 10 ribu Sekolah Penggerak di tahun ajaran 2022/2023.
 
"Di 2022 nanti kita harapkan kita sudah bisa memilih 10 ribu Sekolah Penggerak di 250 kabupaten kota, sudah dapat berjalan," kata Sutanto dalam webinar sosialisasi PSP, Kamis (26/8).

Baca jugaKemenag Dukung Sinergi Akselerasi Pengembangan Industri Halal

Kemendikbudristek mengaku bakal terus melakukan sosialisasi agar semakin banyak sekolah yang termotivasi menjadi Sekolah Penggerak. Satuan pendidikan yang bisa menjadi Sekolah Penggerak harus memiliki kepala sekolah dan guru yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.
 
"Maka dari itu hari ini kita mengundang kepala dinas provinsi dari 250 kabupaten kota dalam rangka menyiapkan Sekolah Penggerak di 2022," terangnya.
 
Tahun ini, kepala sekolah dan guru dari Sekolah Penggerak terpilih tengah mengikuti pelatihan dan pendalaman materi. Sutanto bergarap kepala sekolah dan guru PSP angkatan pertama ini dapat melakukan transformasi diri untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat satuan pendidikan masing-masing.
 
"Kemudian pada waktunya melakukan pengimbasan di satuan pendidikan di sekitarnya, untuk dapat peningkatan mutu pendidikan yang serupa," tutur Sutanto. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya