Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

PPFI Apresiasi Insan Perfilman Masuk Prioritas Divaksin Covid-19

Mediaindonesia.com
26/3/2021 07:41
PPFI Apresiasi Insan Perfilman Masuk Prioritas Divaksin Covid-19
Suasana syuting film ÒAKADÓ di Lombok Tengah, NTB. Pemerintah akan prioritaskan vaksinasi covid-19 untuk insan perfilman.(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

PENGURUS Pusat PPFI (Persatuan Perusahaan Film Indonesia) mengapresiasi rencana pemerintah untuk memasukkan seluruh insan kreatif termasuk insan perfilman Indonesia dalam jadwal prioritas mendapatkan vaksin. 

Langkah itu, menurut Ketua Umum PPFI, Deddy Mizwar jauh  lebih realistis untuk memulihkan ekonomi masyarakat kreatif. Dibandingkan misalnya memberi subsidi pada peredaran film untuk kalangan produser film dan bioskop. Masalahnya, di masa pandemi ini masyarakat bukan tak mau menonton film ke bioskop, tetapi masyarakat memang sudah setahun ini diimbau pemerintah untuk membatasi mobilitas. Diimbau berdiam di rumah, dan mengurangi bepergian jika tidak begitu penting.

"Jadi, bagaimana pun tingginya tingkat keamanan bioskop serta kualitas filmnya yang luar biasa, namun selama pandemi mengancam, mustahil masyarakat mau mengorbankan kesehatan dan jiwanya. Untuk itu perlu upaya gencar dan strategis seperti kampanye besar-besaran yang dilakukan bersama-sama antara pemerintah dan insan fim untuk mensosialisasikan nonton aman ke bioskop dengan protokol kesehatan," kata Deddy Mizwar dalam keterangan tertulis, Jumat (26/3).

Menurut Deddy Mizwar, pihaknya mendukung  Presiden Jokowi yang berulang -ulang mengatakan keselamatan jiwa adalah hukum tertinggi di masa pandemi. Sudah pasti konsentrasi pemerintah dan masyarakat adalah bagaimana memelihara  kesehatan dan keselamatan jiwa. 

"Mustahil memimpikan keadaan normal yaitu penonton kembali menyerbu bioskop untuk memenuhi kebutuhan hiburannya seperti di zaman normal, jika pandemi belum terkendali.  Data terbaru sampai 25 Maret 2021 jumlah yang terpapar Covid-19 sudah hampir mencapai angkat 1,5 juta, puluhan ribu yang meninggal. Bangsal RS rujukan saja sekarang masih sangat kurang untuk menampung pasien yang terpapar covid-19," tambah Sekjen PPFI, Zairin Zain.    

PPFI mengimbau masyarakat film dan bioskop agar menyadari kesulitan masyarakat dan pemerintah dalam menekan angka korban pandemi virus ini. Membuka mata melihat kerepotan keuangan pemerintah untuk mengatasi dampak pandemi yang menghantam semua sektor. Apalagi saat ini industri film telah mendapatkan peluang  untuk bergerak kembali dengan adanya platform digital dan televisi.

"Insentif pajak merupakan salah satu instrument yang bisa membantu industri, termasuk  film dalam masa pademi. Juga pengurangan pajak tontonan film di beberapa daerah menjadi maksimum 10% atau selama kurun waktu tertentu  di tanggung oleh pemerintah pusat," lanjut Deddy.

baca juga: Pemerintah Lakukan Audiensi dengan Insan Perfilman
 
PPFI menyerukan kepada seluruh masyarakat film lebih mengutamakan berpartisipasi menekan angka penularan virus dengan mematuhi protokol kesehatan sehingga dalam waktu tidak lama semua masyarakat kembali beraktivitas normal. Seluruh insan kreatif berkarya dan publik  konsumen  pun kembali menikmati karya-karya mereka di pentas-pentas seni, gedung konser dan gedung bioskop  bagi penonton film. Langkah itulah yang secara simultan akan  mempercepat pula proses pemulihan perekonomian masyarakat secara keseluruhan. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya