Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pemerintah Lakukan Audiensi dengan Insan Perfilman

M. Ilham Ramadhan Avisena
20/3/2021 08:58
Pemerintah Lakukan Audiensi dengan Insan Perfilman
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima audiensi insan perfilman Indonesia.(MI/Humas Kemenko Perekonomian)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima audiensi insan perfilman. Hal itu merupakan bagian dari upaya pengambil kebijakan menerima masukan dalam memulihkan ekonomi di sektor tersebut.

"Bapak Presiden secara langsung telah memberi arahan kepada saya, khusus untuk industri perfilman, pekerja film dan pekerja budaya. Maka dari itu kehadiran ini sangat penting. Saya juga sudah menerima usulan-usulan yang telah disampaikan teman-teman kepada Bapak Presiden," ujar Airlangga melalui siaran pers, Sabtu (20/3).

Pada kesempatan tersebut, para insan perfilman yang hadir menyampaikan, 90% pemasukan industri perfilman berasal dari bioskop yang merupakan hilir dari industri ini.

Baca juga: Vakum Hampir Seabad, Kongres Aksara Jawa Akan Kembali Diadakan

Mereka menerangkan pemutaran film melalui digital platform atau streaming belum bisa memenuhi kebutuhan produksi film.

Ramainya bioskop memiliki efek sampai ke pekerja film sehingga kampanye menonton film di bioskop perlu digaungkan. Selain itu, mereka pun menyampaikan usulan stimulus pengalokasian dana pemulihan ekonomi nasional demi mendukung industri perfilman Indonesia.

"Saya telah membaca usulan-usulan yang disampaikan terkait alokasi dana pemulihan ekonomi nasional untuk sektor perfilman. Dari audiensi ini saya berharap bisa mendapatkan data-data yang konkret dan akuntabel sehingga bisa mendukung Pemerintah dalam mengambil keputusan, khususnya kebijakan mendukung pemulihan di sektor perfilman," kata Airlangga.

Perwakilan tersebut menyampaikan, pada 2016, terdapat 2.418 jumlah usaha yang bergerak di subsektor film, animasi dan video. Sedangkan pada 2019, jumlah tenaga kerja di sektor itu diproyeksikan lebih dari 50 ribu orang.

Perwakilan dari perfilman juga menyampaikan, sejak industri film diangkat dari Daftar Negatif Investasi (DNI) pada 2016, industri film Indonesia mengalami peningkatan 20% dari segi investasi. Pada akhirnya industri film Tanah Air mampu tumbuh dan masuk dalam 10 industri film terbesar di dunia.

Hal tersebut merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah industri perfilman Indonesia. Mereka mengharapkan pencapaian ini tidak hanya menjadi kenangan.

Airlangga bilang, pemerintah akan mendorong gerakan menonton film di bioskop kepada masyarakat. Itu tentu dengan menerapkan protokol kesehatan guna menghindari penyebaran virus covid-19.

"Pemerintah pasti mendukung penuh upaya kampanye nonton di bioskop yang aman, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Saya berharap bioskop-bioskop bisa lebih gencar lagi menggaungkan bahwa nonton di bioskop akan tetap aman dengan memperhatikan protokol kesehatan. Kalau stigma itu bisa sampai ke publik, mereka akan kembali berani nonton di bioskop. Penuhi persyaratan itu, nanti akan kita dorong," ujarnya.

Menutup audiensi kali ini, para insan perfilman yang hadir sepakat untuk membuat lebih rinci lagi terkait ide-ide yang telah disampaikan. Rincian tersebut akan disusun oleh working group yang ada dan tentunya juga didukung oleh riset-riset sebagaimana yang diminta oleh Pemerintah.

Audiensi kali ini dihadiri oleh Triawan Munaf, Mira Lesmana, Dian Sastro, Wicky Olindo, Joko Anwar, Dewinta Hutagaol, Sunil Samtani, Chand Parwez dan Angga Dwimas Sasongko.

Juga beberapa asosiasi yang terkait dengan industri perfilman hadir secara daring (online). Mereka semua mewakili stakeholder dalam industri perfilman. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya