Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
APAKAH tubuh kita lebih baik berolahraga pada waktu-waktu tertentu dalam sehari? Studi baru yang berguna tentang waktu olahraga dan kesehatan metabolisme menunjukkan bahwa, setidaknya bagi sebagian orang, jawabannya yaitu ya.
Studi tersebut, yang mengamati pria berisiko tinggi untuk diabetes tipe 2, menemukan bahwa mereka yang menyelesaikan latihan sore hari meningkatkan kesehatan metabolis mereka jauh lebih banyak daripada mereka yang melakukan latihan yang sama pada pagi hari. Hasilnya menambah bukti yang berkembang bahwa saat kita berolahraga turut menentukan manfaat dari latihan itu.
Ilmuwan telah mengetahui selama beberapa waktu bahwa kronologi keseharian memengaruhi kualitas kesehatan kita. Studi pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa setiap jaringan di tubuh kita berisi semacam jam molekuler yang berbunyi. Sebagiannya sebagai respons terhadap pesan biologis yang terkait dengan paparan harian kita terhadap cahaya, makanan, dan tidur.
Baca juga: Lebih Baik Olahraga Berjalan atau Berlari?
Disetel oleh gaya hidup kita, jam sel kita mendorong suhu tubuh, kadar hormon, gula darah, tekanan darah, kekuatan otot, dan sistem biologis lain untuk turun dan naik sepanjang hari.
Pada studi 2019 yang banyak dibahas menemukan bahwa pria dengan diabetes tipe 2 yang menyelesaikan beberapa menit sesi interval intensitas tinggi di sore hari secara substansial meningkatkan kontrol gula darah mereka setelah dua minggu. Tapi, jika mereka melakukan latihan intens yang sama di pagi hari, kadar gula darah mereka melonjak dengan cara yang tidak sehat.
Baca juga: Enam Obat Gaya Hidup untuk Panjang Umur
Patrick Schrauwen, profesor ilmu nutrisi dan pergerakan di Maastricht University Medical Center di Belanda, membaca studi pada 2019 itu dengan penuh minat. Dia dan rekan-rekannya telah mempelajari olahraga sedang pada orang dengan diabetes tipe 2, tetapi dalam penelitian mereka tidak mempertimbangkan kemungkinan peran waktu. Sekarang, setelah melihat efek yang berbeda-beda dari latihan yang intens, dia bertanya tentang waktu latihan yang sedang mungkin juga memengaruhi metabolisme.
Schrauwen dan rekan-rekannya lantas mengambil data dari 12 pria yang secara konsisten berolahraga antara jam 8 pagi dan 10 pagi dan membandingkan mereka dengan 20 pria lain yang selalu berolahraga antara jam 3 sore dan 6 sore. Mereka menemukan bahwa manfaat olahraga sore secara meyakinkan mengalahkan manfaat olahraga pagi.
Olahraga ringan di sore hari dapat memengaruhi makanan yang kita konsumsi di sore hari dan membantu mempercepat metabolisme makanan terakhir sebelum mereka pergi tidur.
Setelah 12 minggu, pria yang mengayuh sepeda di sore hari menunjukkan sensitivitas insulin rata-rata yang jauh lebih baik daripada yang berolahraga pagi. Ini menghasilkan kemampuan yang lebih besar untuk mengontrol gula darah. Mereka juga telah mengurangi lemak di sekitar bagian tengah mereka daripada di pagi hari, meskipun rutinitas olahraga semua orang sama.
"Saya percaya bahwa berolahraga lebih baik daripada tidak berolahraga, terlepas dari waktunya," kata Schrauwen. "Namun, penelitian ini memang menyarankan olahraga sore lebih bermanfaat untuk orang dengan metabolisme terganggu dibanding olahraga yang sama pada [agi hari."
Studi tersebut, dalam Physiological Reports, hanya melibatkan pria. Metabolisme wanita mungkin merespons secara berbeda.
Pada akhirnya, kata Schrauwen, pola olahraga tertentu dan paling efektif untuk kita masing-masing akan selaras dengan rutinitas harian kita dan kecenderungan berolahraga. Karena olahraga itu baik untuk kita setiap saat sepanjang hari, tetapi hanya jika kita memilih untuk terus melakukannya. (Irishtimes.com/OL-14)
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
Kurang olahraga bukan cuma bikin badan lemas, tapi juga memicu penyakit serius, gangguan psikologis, dan penurunan kualitas hidup. Cukup olahraga ringan 30 menit per hari
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan kesiapan menjadi tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII Tahun 2025.
Banyak tempat olahraga yang digunakan masyarakat menengah ke bawah sehingga omzet yang didapatkan juga terbilang rendah.
Asisten profesor peneliti di Universitas Politeknik Hong Kong, menyebut jika kita memilih berolahraga di pagi hari, sebelum makan, berpotensi menurunkan berat badan lebih banyak
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk meluncurkan program beasiswa keolahragaan.
SEBANYAK 100 pelari perempuan mengikuti fun trail bliss di kawasan Tangkal Pinus, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
FENOMENA lari di Indonesia terus berkembang pesat. Kini, aktivitas lari bukan hanya untuk menjaga kesehatan, tetapi juga gaya hidup, bagian dari komunitas. FuelCell Rebel v5.
Setelah sukses besar pada tahun lalu, OPPO Run kembali digelar dalam OPPO Run 2025. Berkolaborasi dengan BCA, acara ini menargetkan 7.000 peserta
Kolaborasi dengan komunitas seperti 910 Runners merupakan bagian dari visi Aurora dalam mendukung masyarakat untuk lebih aktif dan sadar akan pentingnya kesehatan.
Para running enthusiast ini memulai lari dari garis pacu awal hingga akhir di Caffe Bene Dago Jalan Ir H Juanda Nomor 155 Lebak Siliwangi, Bandung.
Kesalahan umum yang sering dilakukan pelari muda saat mengikuti ajang lomba lari ialah terlalu ambisius mengikuti kategori race yang belum tentu sesuai dengan kondisi tubuhnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved