Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Ini 5 Alasan Anda Harus Nonton Pengepungan di Bukit Duri di Prime Video

Basuki Eka Purnama
14/8/2025 06:16
Ini 5 Alasan Anda Harus Nonton Pengepungan di Bukit Duri di Prime Video
Poster film Pengepungan di Bukit Duri yang akan tayang di Prime Video mulai 15 Agustus(MI/Dok Prime Video)

SETELAH mencatatkan pencapaian impresif dengan lebih dari 1,8 juta penonton di jaringan bioskop Indonesia, film Pengepungan di Bukit Duri kini dapat disaksikan secara eksklusif di Prime Video

Disutradarai oleh Joko Anwar dan diproduksi oleh Come and See Pictures untuk Amazon MGM Studios, film ini tidak hanya menghadirkan ketegangan khas drama-thriller, namun juga mengangkat isu-isu sosial yang relevan dan penting untuk disimak. 

Berikut adalah 5 alasan Pengepungan di Bukit Duri layak Anda saksikan:

1. Karya Joko Anwar yang Relevan dan Menggugah

Pengepungan di Bukit Duri menandai kembalinya Joko Anwar ke genre thriller-aksi non-horor, setelah enam tahun sejak film terakhirnya di genre ini, Gundala (2019). 

Film yang merupakan karya ke-11 Joko Anwar ini, menggabungkan kekuatan narasi, penyutradaraan, dan penyuntingan gambar dalam satu visi yang utuh. 

Dengan latar Indonesia tahun 2027, film ini menjadi refleksi sosial atas situasi kekerasan dan ketimpangan sistem pendidikan yang sangat relevan dengan kondisi saat ini.

2. Kolaborasi Pertama Rumah Produksi Lokal dengan Amazon MGM Studios

Pengepungan di Bukit Duri menjadi tonggak bersejarah bagi perfilman Indonesia sebagai film layar lebar pertama yang diproduksi oleh rumah produksi Asia Tenggara, Come and See Pictures, untuk Amazon MGM Studios. 

Kolaborasi ini memadukan kekuatan narasi lokal dengan visi artistik serta standar produksi bertaraf internasional, menghasilkan sebuah karya yang tidak hanya relevan dan kuat secara tematik, tetapi juga memiliki daya saing di pasar global.

3. Film Action Indonesia Terlaris 

Capaian Pengepungan di Bukit Duri melampaui rekor yang dipegang oleh film The Raid (2012), yang selama 13 tahun menjadi film action Indonesia terlaris dengan raihan 1,892,369 penonton. 

Film ini juga menjadi proyek kolaborasi perdana antara Joko Anwar dan aktor berbakat Morgan Oey. 

Selain Morgan, film ini turut dibintangi oleh jajaran aktor muda berbakat Indonesia seperti Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Florian Rutters, Faris Fadjar Munggaran, Sandy Pradana, Farandika, Raihan Khan, Sheila Kusnadi, Millo Taslim, dan Bima Azriel.

4. Cerita Yang Relevan dengan Kondisi Sosial

Pengepungan di Bukit Duri menggabungkan narasi yang menegangkan dengan kajian kritis terhadap isu-isu sosial, terutama kekerasan remaja dan disintegrasi keluarga yang dipicu oleh diskriminasi serta kebencian. 

Di setiap adegan-adegan yang intens, film ini menggambarkan isu-isu universal yang masih relevan hingga saat ini, mendorong penonton untuk memikirkan kembali persepsi mereka tentang keadilan dan empati, serta menyoroti pentingnya menciptakan kesetaraan yang lebih baik untuk semua. 

Film tidak hanya diisi dengan thriller penuh aksi, namun juga memberikan pengalaman berbeda dan menggugah pikiran.

5. Refleksi Sejarah yang Memantik Diskusi

Pengepungan di Bukit Duri menjadi salah satu karya paling penting dalam perjalanan 20 tahun karier Joko Anwar. 

Film ini berhasil memicu berbagai percakapan dan diskusi di ranah digital, sekaligus mengajak penontonnya untuk merenungkan kondisi sosial yang tengah berlangsung. 

Bahkan, sejak sebelum penayangan resminya, film ini telah menjadi bahan perbincangan dan mendorong munculnya berbagai forum diskusi di kalangan masyarakat, berkat isu-isu penting yang diangkat dalam ceritanya. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya