Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Film A Normal Woman Selami Luka Batin Perempuan dalam Balutan Drama Psikologis

Fathurrozak
23/7/2025 19:29
Film A Normal Woman Selami Luka Batin Perempuan dalam Balutan Drama Psikologis
Film terbaru Netflix, A Normal Woman, besutan sutradara Lucky Kuswandi(Dok. Netflix)

FILM terbaru Netflix Orisinal Indonesia, A Normal Woman, besutan sutradara Lucky Kuswandi, siap menghadirkan sebuah drama psikologis yang akan mengajak penonton menyelami dunia batin perempuan yang terperangkap dalam ekspektasi usang masyarakat. Film ini akan tayang pada 24 Juli 2025.

Film A Normal Woman mengikuti kisah sosialita bernama Milla (Marissa Anita), saat sebuah penyakit yang tak dikenal mulai mengacaukan kehidupannya. Milla harus mengungkap misteri di balik penyakit ini, sebelum ia menjadi gila sepenuhnya. Selain Marissa Anita, film ini juga dibintangi oleh Dion Wiyoko, Widyawati, Maya Hasan, Gisella Anastasia, dan debut aktris muda Mima Shafa.

“Ide awal lebih ke ketertarikan saya mempelajari apa itu healing. Seringkali kita menganggap healing itu self-improvement, untuk membuat hidup lebih baik. Tapi saya coba menganggap healing itu juga sebagai untuk mengambil apa yang sudah hilang (regaining),” ujar sutradara A Normal Woman Lucky Kuswandi dalam konferensi pers yang berlangsung pada Rabu, (23/7) di XXI Plaza Senayan, Jakarta.

Lucky tertarik pada gagasan bagaimana seseorang bisa merasa terhapus karena harus menjalankan berbagai peran dalam hidup. “Akan ada titik ketika sudah sadar itu tidak normal. Ketika kita tidak sadari, yang paling intelijen adalah tubuh kita. Tubuh memberikan alarm, ada yang tidak normal dalam menjalani hidup. Di hidup Milla, itu bentuknya sakit kulit, bagaimana cara tubuh memberi tahu,” jelas Lucky, 

Bekerja sama dengan sinematografer Batara Goempar dan desainer produksi Teddy Setiawan, Lucky merancang visual film ini untuk mencerminkan kondisi batin Milla. Lewat sebuah rumah yang didesain indah namun terasa dingin seperti penjara.

“Cantik tapi dingin, bagaikan penjara, terkesan tidak ada personality Milla di rumah itu. Milla enggak punya ruang untuk dirinya,” ungkap Lucky.

Tim produksi membangun set rumah mewah di studio dengan color tone yang kaku dan ceiling yang lebih rendah dari seharusnya untuk menciptakan kesan terperangkap.

“Walau cantik, tapi dingin dan agak meneror,” tambah Lucky. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya