Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SOLOIS Halim Wicaksono, yang dikenal dengan nama panggung Hal atau Halstage, merilis album mini baru bertajuk The Folk: Side B.
Album mini The Folk: Side B merupakan kelanjutan dari The Folk: Side A. yang dirilis sebelumnya.
Album mini ketiga di sepanjang karier Hal ini menghadirkan tiga lagu yaitu Di Sore Hari yang Lucu sebagai trek fokusnya, Kamu, dan
Bagaimana Bisa Seseorang.
Hal mengaku tidak ada alasan khusus mengapa ia sejak awal selalu memasukkan hanya tiga lagu di setiap album mininya. Dia merasa langkah yang diambil selama ini adalah tahap pembelajaran.
"Ini prosesku untuk bikin karya yang bagus. Setiap rilis tiga lagu pun gak ada konsepnya, namun berdasarkan merasa tiga lagu itu materi
yang cukup," kata Hal dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (25/2).
Hal menceritakan, awal mula album konsep The Folk dimulai padaJanuari 2020 sebagai nama program di kanal YouTube pribadinya hingga
Side A resmi diperdengarkan Desember di tahun yang sama.
Lewat perilisan Side B, musisi kelahiran Bandung ini ingin mempersembahkan sesuatu yang lebih personal dan reflektif dengan masih
mengadopsi puisi kiriman pendengar sebagai inspirasi utama pembuatan lagunya.
"Album The Folk: Side A konsep awalnya cerita tentang kehidupan dan Side B ini khususnya tentang asmara. Lagu-lagu yang tercipta berasal dari puisi para pendengar yang tentu sudah seizin mereka untuk dirilis," ujarnya.
Hal menjelaskan satu per satu arti lagunya yang ia aransemen sendiri itu. Lagu Di Sore Hari yang Lucu. yang dipilih sebagai trek fokus berbicara tentang kesederhanaan untuk merepresentasikan esensi dari
The Folk: Side B yaitu kehangatan dan kesederhanaan.
Sementara di lagu Kamu, Hal mengatakan bahwa pencipta puisinya ingin menyampaikan perasaan ke orang yang dicintai tanpa kata cinta, melainkan kata-kata lain yang lebih bisa menggambarkan perasaan tersebut.
Terakhir Bagaimana Bisa Seseorang berisi cerita pasangan yang saling mencintai, namun tidak bisa bersama.
"Sebetulnya ini adalah karya terakhir menggunakan nama Hal. Ke depannya ada karya lagi apa tidak, semoga ada dan tetap bisa menyenangkan banyak pendengar," pungkas Hal. (Ant/Z-1)
All Time Low, melakukan gebrakan dengan merilis lagu terbaru berjudul The Weather. Lagu tersebut merupakan bagian dari album teranyar mereka Everyone’s Talking!
Melalui mini album (EP) perdananya yang berjudul Unspoken, Adrian Sant mencoba menuangkan semua rasa yang tidak terucapkan menjadi karya musik yang jujur dan penuh makna.
Single utama dari album Balance milik Jake Miller, Rock Bottom, adalah lagu emosional yang ia garap bersama salah satu rekan kolaborator terlamanya, Neriah.
Mengangkat tema cinta yang tidak seimbang, Saiva menggambarkan bagaimana seseorang bisa kehilangan jati dirinya demi mempertahankan hubungan yang sebenarnya sudah timpang.
Jenaka Mahila mengatakan pernah mengikuti ekstrakurikuler memasak dan memiliki buku resep, sehingga sering memasak ulang masakan favoritnya melalui buku tersebut.
Lagu Bayangkan Ku Hilang dari Teddy Adhitya mengisahkan perasaan seseorang yang terus memberi cinta tanpa pernah benar-benar dilihat atau diakui.
Judul Bagaimana dianggap dapat mewakili mini album Nabian ini yang kental dengan narasi pertanyaan dan harapan yang terjadi di masa depan hingga sampai dengan tahap penerimaan.
Di edisi Complete Edition ini, Teddy Swims tampil luar biasa lewat kolaborasinya dengan BigXthaPlug di lagu All Gas, No Breaks.
Lagu Selalu Bersama merupakan ucapan syukur dan terima kasih mendalam dari Etenia Croft kepada kedua orangtuanya.
EP '1' dirilis seminggu sebelum eaJ dijadwalkan tampil di Festival Jazz Prambanan sebagai headliner pada 4 dan 5 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved