Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
JIKA Anda pikir musik emo cuma soal lagu sedih, Bob Atea adalah versi absurdnya. Bayangkan RPG penuh side quest aneh, lika-liku komposisi musik mereka seperti berusaha menyembunyikan kesedihan di dalam lirik-liriknya.
Lewat debut EP BobAtea.mp3, band asal Jakarta ini menyajikan lima lagu yang memadukan emosi, humor, dan semangat sci-fi khas generasi “menuju IKN” dan menyebut genre mereka Post-IKN-core, sebuah -core yang bercanda, tentu saja.
Setiap lagu di EP ini bercerita tentang kegelisahan dunia modern (atau masa depan yang tidak jauh dari hari ini), dari kisah cinta antara manusia dan alien, manusia yang tinggal di dalam vending machine, cerita kiamat, hingga penggunaan constructed language ciptaan mereka sendiri.
Bob Atea bermula pada 2019 sebagai proyek pelarian Sabda Armandio (seorang penulis novel) dan PS Jati (drummer unit band skramz Amukredam).
Awalnya cuma iseng, sekadar melepas penat setelah bekerja. Tapi, sejak Bagus Satria (bass) dan Ferio Johan (gitar/vokal) bergabung di 2023, proyek ini berubah serius.
Mereka menyebut musik mereka Post-IKN-core, subgenre yang mereka karang sendiri yang lahir dari sinisme terhadap pembangunan ibu kota baru.
Musik mereka adalah soundtrack bagi generasi yang menghabiskan malam bermain gim, menulis ulang ending dunia yang tidak mereka sukai.
“Musik kami itu seperti prasmanan,” kata mereka. “Ada emo, ada VGM, ada rasa opening anime dan elemen-elemen dari semua yang menemani kami sejak kecil. Nggak ada formula pasti, kami cuma mencampur apa pun yang terasa nyambung dan seru saat dimainkan.”
Lebih dari sekadar band, Bob Atea adalah mekanisme penghiburan. Dari desain grafis hingga ketertarikan pada kaiju, mecha, dan lelucon receh, semua itu membentuk identitas mereka.
Nama band ini pun diambil dari sosok pemimpin spiritual fiktif yang mereka ciptakan, Robert “Bob” Atea.
BobAtea.mp3 bukan sekadar EP, tapi perjalanan sonik yang merangkum emosi kolektif para anggotanya. Dari melodi yang terasa seperti save point di dalam game hingga lirik puitis yang dibungkus humor offbeat–misalnya, membayangkan manusia meledak seperti adonan kue tart, EP ini adalah pengalaman yang personal sekaligus universal.
“Kami nggak berusaha bikin kamu terkesan. Kami juga nggak tahu apa yang sedang kami lakukan. Tapi mungkin justru itu yang bikin semuanya lebih seru,” ungkap mereka.
“Jujur aja, kami cuma ingin masuk playlist poundfit,” kelakar PS Jati.
EP debut bertajuk BobAtea.mp3 tersedia di berbagai platform streaming pada 14 Februari 2025.
Selain itu, untuk membantu pendengar menyelami tiap lagu, Bob Atea juga merilis buku saku sebagai peta panduan narasi mereka (semacam buku panduan main gim) yang diterbitkan Penerbit Velodrom. (Z-1)
Lagu ini menghadirkan warna musik dari Wijaya 80 yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam karya-karya mereka sejauh ini.
Di awal kemunculannya, Berdiri Teman adalah katalis yang membesarkan nama Closehead dan menjadi entitas yang tidak terpisahkan dari Closehead itu sendiri, bahkan hingga saat ini.
Singel Tak Halu Lagi dari Maulana Ardiansyah menceritakan saat seseorang akhirnya menemukan cinta sejatinya dan tidak lagi berhalusinasi.
Vokalis CVIRO dan produser GXNXVS kembali menampilkan kemampuan mereka untuk memadukan gaya bermusik yang berbeda dalam lagu Were You Down?.
Hayley Williams menulis, memainkan, dan merekam berbagai instrumen di tiap lagu dengan sejumlah kontribusi dari dua rekan kolaboratornya Brian Robert Jones dan Joey Howard.
Mulai Jumat (1/8), Hiladies bersama dengan labelnya Hits Records merilis lagu Adilkah di toko musik digital dan radio di seluruh Indonesia.
Album Sidequest menjadi wadah bagi Michael Clifford untuk mengeksplorasi realitas barunya setelah pindah ke kota lain dan memasuki babak hidup sebagai seorang ayah.
Penyanyi, penulis lagu, dan sensasi Gen-Z asal Amerika Serikat (AS), Alex Warren, telah merilis album baru, You'll Be Alright, Kid, lewat Atlantic Records, Jumat (18/7) lalu.
Tiga lagu baru masuk di dalam tracklist versi deluxe album Grentperez tersebut yaitu Girl at the Station (feat. Jeremy Passion), Peace of Mind, dan Might Not Be.
Lagu utama Terbang Tinggi ciptaan Haris The Brother yang dibawakan Evolette menjadi anthem perpisahan yang penuh semangat dan harapan, diciptakan untuk merayakan momen kelulusan sekolah.
Dirilis secara independen, EP Hatred dari Threatened memuat empat lagu penuh energi, yaitu Aimless Hatred, We Are Threatened, Untamable, dan Lawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved