Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
ORKES Bada Isya, grup balada yang dikenal dengan lirik-lirik puitisnya, kembali menghadirkan gebrakan baru dalam dunia musik.
Terinspirasi dari Bada Isya—waktu reflektif setelah salat Isya—grup ini terus mengeksplorasi seni lintas disiplin, dan meyakini bahwa musik, sastra, tari, teater, dan seni visual dapat saling memperkaya dalam sebuah ekosistem yang terhubung.
Kali ini, Orkes Bada Isya merilis Album Live Session, yang menampilkan enam lagu mereka dengan format aransemen baru.
Album ini merupakan bentuk eksplorasi dan eksperimen musikal dalam format pertunjukan yang lebih kuat dan dinamis.
Keenam lagu dalam album ini adalah Alamat, Mantra Pengusir Hantu, Fragmen Tanjung Karang, Alexander, Suaka Luka, dan Lelaku. Berbagai penyesuaian instrumen dilakukan untuk menciptakan atmosfer pertunjukan yang lebih solid dan memberikan pengalaman mendalam bagi pendengar.
Orkes Bada Isya kini hadir dengan formasi terbaru, yang terdiri dari:
Dengan komposisi terbaru ini, Orkes Bada Isya menghadirkan konsep musik pertunjukan yang lebih segar dan enerjik, memperkaya warna musik mereka dengan nuansa yang lebih dinamis dan penuh eksplorasi.
Album Live Session ini direkam secara langsung di Dazzler Coffee, sebuah kafe berkonsep vintage ala tahun 90-an.
Kafe ini dipenuhi dengan barang-barang nostalgia seperti radio, televisi tua, pemutar kaset, Walkman, kamera analog, buku-buku antik, serta koleksi CD dan pita kaset dari musisi legendaris.
Keunikan tempat ini semakin memperkaya pengalaman mendengar bagi para penikmat musik Orkes Bada Isya.
Dari keenam lagu dalam album ini, Alexander menjadi salah satu sorotan utama. Lagu ini mengisahkan perjalanan batin seseorang yang dipenuhi pertanyaan eksistensial tentang kehidupan, kesunyian, dan harapan.
Dalam eksplorasi terbarunya, Alexander dihadirkan dalam versi yang lebih energik, mengajak pendengar untuk merayakan semarak kehidupan.
Alexander menggambarkan dinamika realitas hidup—jatuh, bangkit, merasa terpuruk, hingga mengalami kebahagiaan yang tak abadi. Dengan pesan yang begitu relevan di tengah ketidakpastian dunia saat ini, lagu ini menjadi pengingat bahwa kehidupan selalu bergerak maju. Setiap tantangan bukanlah akhir, melainkan bagian dari perjalanan menuju makna yang lebih dalam.
Selain itu, Alexander juga menjadi simbol harapan bagi Orkes Bada Isya untuk terus menghasilkan karya-karya terbaik.
Dengan semangat eksplorasi dan inovasi yang tiada henti, mereka berupaya menghadirkan musik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah perasaan dan memberikan makna mendalam bagi para pendengar.
Album Live Session ini akan resmi dirilis di berbagai Digital Streaming Platforms (DSP) pada 21 Februari 2025.
Sementara itu, video live performance dari album ini dapat dinikmati di kanal YouTube Orkes Bada Isya dan Sintesa Pro mulai 14 Februari 2025.
Orkes Bada Isya mengajak seluruh penikmat musik untuk merasakan perbedaan antara versi live dan versi original lagu-lagu mereka.
Dengan semangat eksplorasi yang terus menyala, mereka berkomitmen untuk menghadirkan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh hati dan memberikan makna mendalam bagi setiap pendengar. (Z-1)
Lagu ini menghadirkan warna musik dari Wijaya 80 yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam karya-karya mereka sejauh ini.
Di awal kemunculannya, Berdiri Teman adalah katalis yang membesarkan nama Closehead dan menjadi entitas yang tidak terpisahkan dari Closehead itu sendiri, bahkan hingga saat ini.
Singel Tak Halu Lagi dari Maulana Ardiansyah menceritakan saat seseorang akhirnya menemukan cinta sejatinya dan tidak lagi berhalusinasi.
Vokalis CVIRO dan produser GXNXVS kembali menampilkan kemampuan mereka untuk memadukan gaya bermusik yang berbeda dalam lagu Were You Down?.
Hayley Williams menulis, memainkan, dan merekam berbagai instrumen di tiap lagu dengan sejumlah kontribusi dari dua rekan kolaboratornya Brian Robert Jones dan Joey Howard.
Mulai Jumat (1/8), Hiladies bersama dengan labelnya Hits Records merilis lagu Adilkah di toko musik digital dan radio di seluruh Indonesia.
Album Sidequest menjadi wadah bagi Michael Clifford untuk mengeksplorasi realitas barunya setelah pindah ke kota lain dan memasuki babak hidup sebagai seorang ayah.
Penyanyi, penulis lagu, dan sensasi Gen-Z asal Amerika Serikat (AS), Alex Warren, telah merilis album baru, You'll Be Alright, Kid, lewat Atlantic Records, Jumat (18/7) lalu.
Tiga lagu baru masuk di dalam tracklist versi deluxe album Grentperez tersebut yaitu Girl at the Station (feat. Jeremy Passion), Peace of Mind, dan Might Not Be.
Lagu utama Terbang Tinggi ciptaan Haris The Brother yang dibawakan Evolette menjadi anthem perpisahan yang penuh semangat dan harapan, diciptakan untuk merayakan momen kelulusan sekolah.
Dirilis secara independen, EP Hatred dari Threatened memuat empat lagu penuh energi, yaitu Aimless Hatred, We Are Threatened, Untamable, dan Lawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved