Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GRUP musik Candei membawakan lima lagu berbahasa Melayu Besemah di album perdana mereka, Self Titled, yang sudah dirilis di platform pemutaran musik digital.
Menurut keterangan pers, dikutip Selasa 917/12), album perdana Candei itu berisi lagu berjudul Ghimbe, Sendari, Titah Raje, Cerite Baghe, dan Tikate Tuwe.
Lirik semua lagu dalam album Self Titled ditulis oleh Fram Prasetyo dalam bahasa Besemah, bahasa yang digunakan oleh Suku Melayu
Besemah di beberapa bagian wilayah Sumatra Selatan.
"Awalnya ingin menggunakan Bahasa Indonesia, tetapi rekan-rekan mendorong saya untuk mengangkat bahasa daerah sebagai identitas. Bahasa Besemah adalah bahasa asli saya," kata Fram, gitaris dan vokalis Candei.
"Secara tema, lagu-lagu Candei lebih personal dan kontemporer, respons pribadi saya yang resah akan politik atau kehidupan adat di desa," tambahnya.
Batanghari Sembilan, irama musik dari petikan gitar tunggal yang disertai tuturan, memberikan warna khas dalam karya-karya Candei.
Selain disediakan dalam format digital, album perdana Candei ini akan dirilis dalam bentuk cakram padat atau CD dan vinyl.
Candei merilis album perdana mereka bekerja sama dengan Bahasa Ibu Records. Pemesanan CD dan vinyl album itu bisa dilakukan melalui situs web resmi perusahaan rekaman atau jaringan toko musik demajors.
Candei beranggotakan Fram Prasetyo (gitar akustik, vokal), Putra Kusuma (gitar akustik nilon), Syahlan Loebis (perkusi), Triwibowo S. P.
(suling), dan Fajrin Ramadani (akordeon).
Grup yang memainkan musik folk dan Melayu itu berharap lagu-lagu dalam album perdana mereka dapat menyentuh hati pendengar dan menggugah kesadaran mengenai pentingnya tradisi dan identitas budaya. (Ant/Z-1)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Lagu ini memotret kisah cinta jujur Putri Habibie dan suami, yangdirilis bertepatan dengan hari pernikahan cucu Presiden ketiga RI BJ Habibie, Putri dan Rafli pada 1 Juni 2025.
Berisi tiga lagu baru, termasuk single utama Godspeed, proyek ini merupakan penghormatan terhadap gaya musik awal yang membuat House of Protection jatuh cinta dan memutuskan untuk bermusik.
MIKAIL Al Rabbdia merilis album berjudul Superego di seluruh platform musik digital, hal ini dibarengi dengan dirilisnya single ke-4 yang berjudul Dalam Perjalanan (feat. Gerald Situmorang).
Pengumuman album mini ini hanya muncul eberapa hari setelah berakhirnya tur Kang Daniel di Eropa, ACT.
Lewat permainan kata yang cerdas, lirik yang tajam, dan emosi yang terasa relatable, EP Second Self menampilkan ciri khas gaya penulisan lagu Julia Michaels.
Lewat album Aku, Dunia, dan Pikiranku, Nuranica mengeksplorasi tema-tema kehidupan sehari-hari dan emosi yang dalam, sembari menampilkan aransemennya yang semakin matang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved