Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MUSISI indie berdarah Korea Selatan, Peach Luffe mengumumkan EP terbarunya berjudul Back to Me, yang akan dirilis pada 17 Januari 2025. Proyek EP ini merupakan bentuk visi dari pria bernama asli Jong Lee ini, yang lahir dan tumbuh besar di Seoul dengan musik klasik dan kini telah menjadi seorang penulis lagu yang berbasis di Toronto, Kanada.
EP ini sepenuhnya ditulis, digarap, dan juga dimastering oleh Jong dengan bantuan para personel band Peach Luffe, Michael Friedman, Henry Stein, dan Yifan Wu.
Dengan latar belakangnya mengetahui musik klasik, keahlian Peach Luffe terhadap biola langsung membuatnya menonjol, dan membuka banyak kesempatan untuk Jong menciptakan komposisi musik pop yang dreamy miliknya ke wilayah yang sepenuhnya imersif.
Untuk proyek terbarunya, ia menggunakan keahliannya untuk memberikan pendengarnya ke sebuah pengalaman nostalgia yang bisa membawa mereka ke masa kecilnya dengan pemilihan suara yang ia pilih pada lagu-lagunya.
"Biola adalah cheat code aku," jelas Jong, yang selalu mengutamakan elemen instrumen tersebut pada lagu-lagunya.
"Pada akhirnya, aku hanya ingin membuat musik yang bisa dinikmati orang—orang secara multi-dimensional, dan di satu sisi aku juga ingin sekali membantu mereka menemukan kembali hal-hal yang mereka nikmati saat masih kecil," lanjutnya.
Untuk merayakan pengumuman EP mendatangnya, Jong merilis single baru Better Off, yang bercerita tentang perasaan ragu dalam hubungan cinta yang dikemas menjadi sebuah lagu pop yang antemik.
Jong menjelaskan lebih lanjut, "Ketika kamu berada dalam hubungan yang salah, kamu takut menanyakan perasaan pasanganmu biasanya. Namun..bagaimana jika kamu yang sebenarnya lebih mencintainya mereka?"
Dikenal dengan keahliannya dalam memadukan dream-pop dengan musik indie Korea, Jong mengandalkan latar belakang pengetahuan musik klasiknya untuk membangun soundscape yang pada akhirnya berhasil memikat pendengar musiknya.
Peach Luffe dimulai sebagai proyek solo yang lahir dari kamar tidur Jong selama masa pandemi dan secara perlahan berkembang menjadi sebuah proyek musik yang kini dibawakan dalam format full band dengan beberapa rekan kolaborator.
Kini menjadi seorang penulis lagu yang serius, Peach Luffe merilis EP pertamanya Shimmer yang dirilis pada 2020, lalu album perdananya di 2022 berjudul Everything is Peachy hingga merilis 5 EP lainya dalam kurun waktu kurang dari empat tahun, termasuk Honey.
Beberapa single terakhirnya yang akan hadir pada EP mendatangnya telah mendapat banyak dukungan dari para tastemakers di kawasan Asia seperti Bandwagon, sampai dimasukkan ke dalam playlist Indie Shuffle dan juga ORG. milik Spotify Asia.
Spotify juga memilih Peach Luffe sebagai salah satu musisi yang ditampilkan pada billboard perayaan Asian Heritage Month di Dundas Square pada bulan Mei 2023 tahun lalu dan untuk kedua kalinya kembali ditampilkan bulan Maret lalu bersamaan dengan perilisan EP kelimanya Honey.
Seiring dengan fenomena musik dari luar Korea Selatan semakin populer di beberapa tahun terakhir ini, Peach Luffe siap untuk melanjutkan perjalanannya sebagai salah musisi yang memprioritaskan keanekaragaman.
Single miliknya yang berjudul Shimmer juga telah oleh banyak iklan-iklan Korea, sekaligus juga digunakan pada film Swearing Jar pada 2022 lalu.
"Sejak kecil aku sering mendengarkan musik indie Korea, dan kini aku sangat senang melihat genre ini semakin populer, aku selalu penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya," ucap Peach Luffe mengingat masa kecilnya sambil ingin memperluas apa yang bisa dilakukan dengan genre tersebut.
Meski tinggal di belahan bumi yang berbeda, Top 10 streaming market teratas Peach Luffe di seluruh dunia sekarang sudah termasuk Indonesia, Filipina, dan Malaysia. (Z-1)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Lagu ini memotret kisah cinta jujur Putri Habibie dan suami, yangdirilis bertepatan dengan hari pernikahan cucu Presiden ketiga RI BJ Habibie, Putri dan Rafli pada 1 Juni 2025.
Berisi tiga lagu baru, termasuk single utama Godspeed, proyek ini merupakan penghormatan terhadap gaya musik awal yang membuat House of Protection jatuh cinta dan memutuskan untuk bermusik.
MIKAIL Al Rabbdia merilis album berjudul Superego di seluruh platform musik digital, hal ini dibarengi dengan dirilisnya single ke-4 yang berjudul Dalam Perjalanan (feat. Gerald Situmorang).
Pengumuman album mini ini hanya muncul eberapa hari setelah berakhirnya tur Kang Daniel di Eropa, ACT.
Lewat permainan kata yang cerdas, lirik yang tajam, dan emosi yang terasa relatable, EP Second Self menampilkan ciri khas gaya penulisan lagu Julia Michaels.
Lewat album Aku, Dunia, dan Pikiranku, Nuranica mengeksplorasi tema-tema kehidupan sehari-hari dan emosi yang dalam, sembari menampilkan aransemennya yang semakin matang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved