Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
AKTRIS Prilly Latuconsina menuangkan keresahannya terhadap isu kesehatan mental yang semakin berkembang saat ini melalui perilisan film Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis. Dia mengungkap pentingnya menjaga kesehatan mental demi masa depan yang lebih baik.
"Kesehatan mental ini setiap kali harus kita jaga, dan bukan sesuatu yang nggak nyaman untuk dibicarakan," kata Prilly dalam konferensi pers film Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, dikutip Sabtu (12/10).
"Kalaupun kita mempunyai keberanian untuk membahas, paling ujung-ujungnya kita melakukan seminar, campaign yang belum tentu juga sampai ke semua kalangan," sambungnya.
Baca juga : Prilly Latuconsina Buka Suara Tentang Peran Mental Health di Film Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis
Oleh sebab itu, Prilly mencoba menuangkan keresahannya terhadap isu kesehatan mental melalui film barunya, Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis.
Menurut dia, kesehatan mental perlu dikenalkan ke masyarakat lebih luas agar isu tersebut tidak lagi dianggap tabu dan terlarang untuk dibicarakan.
"Aku selalu mikir film itu adalah medium yang kuat untuk kita menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi di masyarakat, tapi mungkin kita nggak punya keberanian untuk mengungkapkannya atau membahasnya," ujar aktris berusia 27 tahun itu.
Baca juga : Dikta Wicaksono dan Prilly Latuconsina Bahas Perjuangan Karakter di Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis
Karena itu, Prilly ingin mengangkat isu kesehatan mental karena dirinya sendiri sebagai produser dan sebagai pribadi ingin agar isu
kesehatan mental menjadi isu yang mainstream di masyarakat.
Bukan sekadar membuat film mengenai kesehatan mental, Prilly serta tim produksi juga menggandeng sejumlah lembaga dan komunitas dalam proses penggarapan Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis.
Hal itu dilakukan untuk memastikan kebenaran penyelesaian masalah yang ditampilkan dalam film telah sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia.
Baca juga : Prilly dan Dikta Eksplorasi Karakter Berbeda di Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis
"Bentuk pertanggungjawaban kita terhadap film ini juga terdiri dari ruang asistensi sama Komnas Perempuan, Komnas HAM, dan Komunitas Advokat yang memang mengatasi kasus kekerasan berbasis gender," ungkap Prilly.
"Jadi, kita diskusi sama mereka untuk tau, sebenarnya kita belajar dari kasus-kasus yang mereka tangani," sambungnya.
Di Hari Kesehatan Mental Sedunia, yang jatuh setiap tanggal 10 Oktober, Prilly berharap film Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis dapat menjadi wawasan baru bagi masyarakat terhadap isu kesehatan mental.
Baca juga : Prilly dan Dikta Kembali Adu Akting di Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis
Ia mengatakan saat masyarakat memperingati Hari Kesehatan Mental sedunia, semoga film itu juga menjadi perantara untuk audiens melakukan
diskusi setelah menonton.
"Karena, menurut aku, untuk membangun masa depan yang cerah, kita butuh anak-anak muda yang juga sehat mentalnya," kata Prilly.
"Nah, gimana kita mau bikin masa depan yang cerah kalau anak mudanya nggak menjaga kesehatan mentalnya? Jadi, semoga melalui film ini mereka bisa lebih aware dengan kesehatan mentalnya," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Sunscreen menjadi perlindungan utama untuk menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang, terutama saat menghadapi paparan sinar matahari dan faktor lingkungan lainnya.
Chelsea Islan menjajal menjadi produser dalam film biopik Rose Pandanwangi. Selain menjadi produser, ia juga memerankan tokoh utama yakni penyanyi seriosa.
Tissa Biani mencari wawasan langsung dari psikolog profesional. Langkah itu diambil untuk memastikan penggambaran karakternya tidak hanya akurat, tetapi juga penuh empati.
AKTRIS Davina Karamoy kini menjadi salah satu nama yang kian laris di industri perfilman Indonesia. Setelah melejit berperan sebagai ‘pelakor’ yang filmnya menjadi blockbuster
Nikita Willy mengatakan cara itu akan membantu sang anak belajar memilih apa yang diinginkan dan merasa lebih dihargai.
Film Sah! Katanya menceritakan lika-liku kehidupan Marni, anak bungsu dari empat bersaudara yang harus memenuhi wasiat ayahnya untuk menikah dengan putra sahabat sang ayah.
Film Assalamualaikum Baitullah tidak hanya menghadirkan kisah yang menguras emosi, tetapi juga menampilkan pendalaman karakter yang luar biasa dari para pemerannya
Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut diadaptasi dari cerita original Kampung Jabang Mayit, yang ditulis oleh Qwertyping (Teguh Faluvie) yang menjadi sebuah thread viral pada 2022.
Angga Dwimas Sasongko percaya bahwa cerita bermuatan lokal dan inovasi dengan cerita tersebut adalah kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu peluang perfilman nasional menembus global.
KABAR gembira bagi para penggemar film Superman. Meski film terbarunya belum dirilis, kelanjutan dari film Superman sudah mulai dibahas.
Lebih dari sekadar karakter super hero, Patrion pun hadir sebagai gerakan baru bertajuk Pergerakan Patriot Nusantara atau Patrion Movement.
TRAILER dan poster dari film horor Kampung Jabang Mayit : Ritual Maut resmi di rilis, kemarin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved