Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
MUSISI asal Samarinda, Yusi Ananda, merilis karya teranyarnya berupa single berjudul Palestina. Dalam liriknya, lagu ini menyuarakan kesedihan melihat para korban invasi Israel di Jalur Gaza.
Lewat keterangan tertulisnya, Yusi Ananda mengatakan ia terdorong untuk menulis single ini usai berkali-kali melihat berbagai kekejian, sebagai buntut dari penjajahan Israel di tanah Palestina.
"Bahwa musik tidak berhenti di ekspresi, tapi juga aspirasi yang mengantarkan doa juga cinta untuk saudara-saudara kita yang sedang berjuang di sana," tutur Yusi Ananda.
Baca juga : MTV Batalkan Europe Music Awards karena Perang Israel-Hamaz
Penyanyi yang merupakan pengusaha di bidang pariwisata dan pelabuhan itu menuturkan lirik lagu ini ditulis dari sudut pandang mereka yang tidak bersalah, namun harus menerima kehancuran hidup dan keluarganya.
"Lagu Palestina diciptakan untuk menyuarakan isi hati saudara-saudara kita yang sedang berjuang di sana. Apapun yang terjadi, mereka harus terus kuat dan berharap ini semua akan berakhir," ucapnya.
Proses produksi single Palestina melibatkan Yunus Fay, yang membantu penggarapan musiknya, serta Aya Ananda dari Beach House Recording Studio. Tidak hanya dilepas dalam format audio, lagu ini juga hadir dalam format video klip yang digarap Lunar Dreams Inc.
Baca juga : Tiara Andini Ucapkan Selamat untuk Single Baru Ziva Magnolya
Yusi Ananda merupakan pengusaha yang juga Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Kalimantan Timur. Kesibukan mengembangkan usaha-usahanya serta menjalankan peran ketua organisasi, tidak mematahkan 30 tahun semangat bermusik Yusi Ananda.
Selain musik, seni melukis juga menjadi passion yang kental mengalir di darah Yusi Ananda yang merupakan pebisnis, artist, dan philanthropist ini.
Single Palestina rencananya akan masuk dalam mini album bertajuk In a Million Years milik Yusi Ananda, bersama lagu lain, yakni Terangkanlah, Mama, dan In a Million Years.
Baca juga : Hamas Konfirmasi Komandan Lapangannya Tewas di Libanon
Melalui single terbarunya ini, Yusi berharap masyarakat di Palestina dapat merasakan dukungan dari saudara-saudaranya di Indonesia. Kepedulian tersebut dibuktikan dengan keputusannya untuk mendonasikan seluruh penghasilan lagu Palestina untuk mereka.
"Mungkin kita tidak bisa memeluk saudara kita di sana secara fisik, tetapi dengan lagu ini saya berharap bahwa mereka tahu kita akan selalu berdoa dan peduli atas apa yang terjadi di sana," kata dia.
Saat ini, single Palestina milik Yusi Ananda sudah bisa didengarkan di berbagai platform pemutar musik digital. Sementara video klipnya sudah bisa dinikmati di saluran YouTube Yusi Ananda Rusli. (Z-1)
Kiesha Alvaro resmi memperkenalkan single original pertamanya yang berjudul Maaf, sebuah lagu galau yang nggak cuma asik buat didengerin, tapi juga punya cerita personal.
Lagu yang dirilis di bawah label rekaman Def Jam Recordings itu mengambil inspirasi nyata dari kehidupan personal Rayi Putra dan sang istri selama menjalani biduk rumah tangga.
Kabar ini dikonfirmasi oleh unggahan media sosial Saweetie yang menunjukkan sebuah video dirinya sedang menari bersama para anggota Twice diiringi lagu Superstar di gedung JYP Entertainment.
Awalnya, If We're Really Friends itu cerita soal pertemanan yang keliatannya baik tapi ternyata palsu, dibalut musik city pop yang ceria.
T-Five x Melly Mono mengungkapkan bahwa inspirasi di balik Madly In Love datang dari kisah pengalaman mereka yang merasakan indahnya cinta sejati.
Lewat bait-baitnya yang sederhana namun penuh makna, Nuh... mengajak para pendengarnya menyikapi jarak dalam suatu relasi bukan sebagai ancaman, melainkan jeda yang penuh harap.
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
Sebanyak tiga relawan berpengalaman yakni Ir. Edi Wahyudi sebagai ketua tim dan dua anggota Abdurrahman Parmo dan Fikri Rofi’ulhaq telah berangkat ke Kairo.
Inggris siap mengakui Palestina sebagai negara merdeka pada Sidang Umum PBB September mendatang, jika Israel tidak setuju gencatan senjata di Gaza.
PRANCIS dan Inggris, bersama sejumlah negara lainnya, mulai menunjukkan niat serius untuk mengakui Palestina.
NIAT Prancis dan sejumlah negara lain untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dinilai sebagai langkah penting dalam peta diplomasi internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved