Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gadis Kretek Raih Penghargaan dari Seoul International Drama Awards

Fatha Annisa
13/9/2024 07:19
Gadis Kretek Raih Penghargaan dari Seoul International Drama Awards
Poster serial Netflix Gadis Kretek(imdb)

SERIAL Netflix  Gadis Kretek berhasil membawa pulang piala dari ajang Internasional, yakni Seoul International Drama Awards 2024. Serial ini memenangkan penghargaan sebagai Best Miniseries dalam kategori International Competition Program.

Kabar bahagia itu disampaikan sutradara Gadis Kretek Kamila Andini lewat akun Instagram resminya. 

Tidak main-main, Gadis Kretek menang setelah mengungguli sejumlah drama korea (drakor) populer seperti Moving, The Worst of Evil, hingga Daily Dose of Sunshine.

Baca juga : Netflix Umumkan 6 Judul Baru Film dan Serial Indonesia Tahun 2024

“Selamat untuk kita semua! Gadis Kretek berhasil meraih penghargaan Best Mini Series dalam kategori International Competition Program di Seoul International Drama Awards 2024! Bangga banget, mengingat Gadis Kretek bersanding dengan karya-karya terbaik lainnya seperti 3 Body Problem, Moving, The Worst of Evil, dan Daily Dose of Sunshine,” ungkap Kamila Andini.

Prestasi membanggakan lain di Seoul International Drama Awards 2024 adalah Kamila Andini dan Ifa Isfansyah berhasil masuk dalam kategori Best Director. 

Sedangkan Dian Sastrowardoyo masuk sebagai Best Lead Actor Female dan Arya Saloka menjadi nominasi di Best Supporting Actor Male.

Baca juga : Pentingnya Chain of Title untuk Karya Adaptasi

Gadis Kretek sendiri merupakan adaptasi dari novel populer karya Ratih Kumala berjudul sama yang tayang di Netflix pada 2023 lalu. Sejak awal penayangan, serial yang dibintangi Dian Sastrowardoyo itu sudah menarik perhatian masyarakat.

Namun ada sedikit perbedaan antara Gadis Kretek versi novel dan film. Latar di film lebih fokus pada pergolakan 1965 dan setelahnya, sementara di novel mencakup zaman penjajahan, perjuangan kemerdekaan, pendudukan Jepang, pergolakan 1965, dan setelahnya.

Gadis Kretek mengisahkan tiga bersaudara, yakni Lebas (Arya Saloka), Karim (Dimas Aditya), dan Tegar (Winky Wiryawan), yang berusaha memenuhi permintaan terakhir ayah mereka, Pak Soeraja (Ario Bayu) sebelum meninggal dunia.

Permintaan Pak Soeraja adalah menemukan seorang perempuan bernama Jeng Yah, yang ternyata merupakan cinta masa mudanya. Karakter Jeng Yah diperankan oleh aktris Dian Sastrowardoyo.

Sejarah panjang dari hubungan cinta yang berkaitan dengan konflik pribadi dan sejarah Indonesia lantas terkuak seiring pencaraian Jeng Yah dilakukan oleh tiga bersaudara itu. Selain itu, ada pula keterlibatan industri rokok kretek. (Z-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya