Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PROYEK duo Wasia Project, yang dibentuk kakak beradik Will Gao dan Olivia Hardy, akhirnya merilis EP terbaru mereka, Isotope. Resmi dirilis melalui AWAL Recordings, EP ini membuka babak baru perjalanan musik duo ini.
Perilisan EP ini juga disertai dengan sebuah film pendek berdurasi 20 menit yang sinematik.
Sebagai proyek yang hadir karena hubungan dan latar belakang keluarga yang unik, Will dan Olivia memberi judul Isotope untuk EP terbaru mereka bukan tanpa alasan.
Baca juga : Never Ending, EP Terbaru Jendral Kantjil
Ibarat dua cabang pohon yang berbeda namun tumbuh dari pohon yang sama, sebagai Wasia Project, Will dan Olivia telah menghabiskan lima tahun terakhir ini untuk mencoba mengaplikasikan latar belakang musik klasik mereka ke dalam ranah musik jazz pop. Hasilnya adalah puluhan juta stream secara global.
Baru-baru ini, mereka juga menjadi musisi pembuka untuk tur Laufey di Amerika Serikat (AS) dan tur arena Tom Odell di Eropa.
Kini, mereka siap memperluas khazanah musik mereka lebih jauh, memadukan musik pop lintas genre dengan memberikan pengalaman konsep audio-visual yang mengesankan dengan sekaligus ditampilkan dalam film pendek berdurasi 20 menit yang sinematik dan juga emosional.
Baca juga : Stand Atlantic Buka Lembaran Baru dengan Album Was Here
Isotope mengikuti perilisan single pertama baroque-pop Wasia Project Is This What Love Is? dan lagu pop balada Takes Me Back Home.
Sepanjang EP ini, pendengar akan dibawa ke sebuah perasaan nostalgia karena tema kehidupan yang diungkit dari mulai perasaan tidak nyaman ketika kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, bagaimana memproses pengalaman cinta, kecemasan, kebingungan hingga pentingnya untuk memiliki sebuah harapan. Semua itu diwakilkan oleh satu suara yang khas milik Wasia Project.
Olivia menyanyikan lirik "Why did I have to meet you / I was happy where I was," pada lagu Somebody Come Through di atas permainan bass staccato dan ritme musik yang ada.
Baca juga : Illuminati Hotties Rilis Album Power
Secara musik, lagu ini merupakan lanjutan dari salah satu lagu yang mereka sudah rilis tahun lalu yaitu Petals On The Moon.
Pada lagu lain seperti To Get Better, suara Will yang menenangkan diperdengarkan dalam sebuah cerita tentang seseorang yang sedang memiliki keraguan terhadap dirinya sendiri.
Pada lagu itu, ia menyanyikan potongan lirik "How horrible it feels to be panicking / And, oh, how unsolvable to feel like I'm out of control." Lagu ini merupakan lagu yang ceritanya berkembang secara perlahan yang sampai akhirnya muncul sebuah permainan solo gitar oleh Michael Jablonka.
Baca juga : Tabraklari Rilis Album Keluar Tumbuh Liar
Dibanding membuat sebuah video klip atau visual untuk masing-masing lagu pada EP terbarunya, keduanya lebih memilih membuat sebuah film pendek yang dibagi menjadi beberapa bab.
Pada film pendek ini, Wasia Project berkolaborasi dengan Charlie Drinkwater (Lianne La Havas, Dermot Kennedy, Fontaines DC) sebagai sutradara pengarah kreatif, dan juga Charles Gall (English Teacher, Last Dinner Party, Nothing But Thieves) sebagai sutradara.
Mengambil referensi visual dari Wong Kar-Wei, Paris Texas dan karya foto Daid?o Moriyama, film pendek ini menampilkan Olivia dan will sebagai satu karakter, dan mengikuti perjuangan mereka menavigasi serangkaian skenario yang berliku-liku.
Terbentuk pada 2019, warisan campuran darah Inggris dan Asia juga memiliki latar belakang edukasi terhadap musik klasik telah menginspirasi duo ini untuk memiliki pendekatan yang global terhadap musik pop, yang secara langsung mencoba menggabungkan gaya dan referensi musik yang melintasi batasan-batasan genre yang ada dari seluruh belahan bumi.
Dalam lagu-lagu mereka, pendekatan DIY dengan kamar tidur yang hening berpadu dengan kecerdasan bermain musik klasik, dan musik disko yang melebur dengan elemen musik jazz akhirnya menjadi pembeda dari proyek musik lainnya yang ada di luar sana.
Resonansi vokal Olivia dapat dibandingkan dengan Rickie Lee Jones dan Joni Mitchell dalam kekayaan dan pembawaannya yang dewasa, dan kompleksitas melodi dan lirik yang mendalam dari band ini mencerminkan semangat musisi lainnya seperti Mitski, Weyes Blood, dan Billie Eilish yang juga mereka akui sebagai beberapa nama yang mempengaruhi suara musik mereka.
Will juga dikenal karena perannya sebagai Tao Xu dalam serial drama hit Netflix Heartstopper dan single tersebut ditampilkan pada adegan penutup musim kedua yang ditayangkan pada awal Agustus 2023.
Wasia Project mendapat banyak sorotan di media cetak sekaligus radio. Duo ini menjadi sampul depan NME sekaligus diliput oleh British Vogue, Rolling Stone UK, dan masih banyak lainnya. Mereka juga masuk ke dalam daftar Amazon Music dan Ones To Watch CQ untuk 2024 ini. (Z-1)
Arah Pulang dari Orkes Bada Isya adalah lagu tentang kehilangan arah, tapi juga tentang keyakinan bahwa arah itu selalu ada.
Kata Nang, yang diambil dari Bahasa Batak, merupakan panggilan sayang untuk seorang perempuan—bentuk pendek dari Nangku yang berarti sayangku atau cintaku.
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Lagu ini memotret kisah cinta jujur Putri Habibie dan suami, yangdirilis bertepatan dengan hari pernikahan cucu Presiden ketiga RI BJ Habibie, Putri dan Rafli pada 1 Juni 2025.
Berisi tiga lagu baru, termasuk single utama Godspeed, proyek ini merupakan penghormatan terhadap gaya musik awal yang membuat House of Protection jatuh cinta dan memutuskan untuk bermusik.
MIKAIL Al Rabbdia merilis album berjudul Superego di seluruh platform musik digital, hal ini dibarengi dengan dirilisnya single ke-4 yang berjudul Dalam Perjalanan (feat. Gerald Situmorang).
Pengumuman album mini ini hanya muncul eberapa hari setelah berakhirnya tur Kang Daniel di Eropa, ACT.
Lewat permainan kata yang cerdas, lirik yang tajam, dan emosi yang terasa relatable, EP Second Self menampilkan ciri khas gaya penulisan lagu Julia Michaels.
Lewat album Aku, Dunia, dan Pikiranku, Nuranica mengeksplorasi tema-tema kehidupan sehari-hari dan emosi yang dalam, sembari menampilkan aransemennya yang semakin matang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved