Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
AKTOR Tora Sudiro mengaku anaknya mengalami disleksia. Kendati demikian, anaknya memiliki kelebihan lain dalam bidang menari. Saat ini anaknya berhasil menjadi salah satu dancer Agnez Mo.
“Salah satu anak gua kena disleksia. Jadi semua kebalik-balik. Matahari dia bilang matariha. Kery pety dia bilang Katy Pery. Gue ketawa waktu itu sampai gua bawa dia ke rumah sakit. Gue bawa ke psikiater. Kata dokter anak bapak kena mild disleksia namanya. Suatu syndrome yang buat anak lu susah untuk baca atau bicara,” ungkapnya saat diwawancarai Wendi Cagur dalam akun YouTube-nya.
Aktor berusia 51 tahun itu menanyakan ciri-ciri disleksia kepada psikiater tersebut. Di antaranya membaca dimulai dari kanan ke kiri, dan mudah lupa.
Baca juga : Raditya Dika Berbagi Gaya Pola Asuh
Dia pun menyadari apa yang dialami anaknya, serupa dengan yang dialaminya saat kecil.
“Ternyata itu sama ama yang gue alami waktu kecil. Cuma waktu kecil namanya bukan disleksia, tapi dongo. Tapi ternyata disleksia itu bukan bodoh. Disleksia itu punya kelebihan di bidang lain. Kayak misalnya anak gue jago dance. Nama anak gue Nayara. Ternyata dia intuitifnya dancing. Sampai akhirnya dia jadi dancernya Agnez,” kata Tora.
“Waktu zaman gue kan enggak digituin. Cuma dibilang dongo gini aja enggak bisa lu. Jadi ternyata disleksia itu juga bisa turunan. Karena semua yang dokternya jelasin sama dengan apa yang gue alamin dulu,” sambungnya.
Baca juga : Parfi: Sineas Harus Bisa Atur Jadwal Syuting Jika Libatkan Pemain Anak-Anak
Lebih lanjut, Tora mengatakan pada zaman dulu, kondisinya tersebut tidak dianggap serius oleh orangtuanya sehingga dia tidak diarahkan untuk mencari kelebihan yang dia miliki dibalik kekurangannya.
“Kalau zaman dulu gue enggak diarahin jadi enggak nemu apa kelebihan gue. Karena dulu kan pelajaran yang dipelajari ya general aja. Pernah gue ngegambar bagus, cuma abis itu gue bosen. Nanyi juga baru belakangan gue pelajari saat SMP. Nayara juga (bisa menemukan kelebihannya di bidang menari) ibunya yang nyariin. Jadi kita coba les gambar dan lainnya. Ibunya karena dulu dia doyan dance juga akhirnya masukin ke tempat dance. Dari umur 4 tahun Nayara itu dance,” ucap Tora.
Tora pun menegaskan ia sangat bangga terhadap Nayara. Bahkan dia sempat meneteskan air mata saat melihat anaknya mampu melakukan sesuatu hal yang dia rasa sangat luar biasa.
Baca juga : Baim Wong Mengaku Sempat Cemas Saat Kiano Mau Disunat
“Kalau gue sih bangganya minta ampun ya sama anak itu. Jadi dia bener-bener soul kerjanya. Dia ngelakuin itu karena dia ingin bagus di bidang itu. Gue ngelihat dia ngajarin anak-anak kecil dan bener-bener kayak guru TK. Gue sampai nangis dan ngerasa ternyata anak gue bisa juga sampai begini. Enggak nyangka gue,” tuturnya.
Diketahui Tora telah memiliki 5 orang anak perempuan saat ini. Dia pun mengatakan bahwa dirinya memiliki metode parenting tersendiri agar anaknya dapat membedakan hal yang baik dan buruk.
“Gue tipe orangtua yang main gampang. Jadi gue menunjukkan hal yang enggak baik buat anak-anak. Misalnya gue minum (alkohol) sampai muntah depan mereka dan mereka pasti enggak akan mau minum. Karena mereka pikir jelek banget gue kalau minum kebanyakan akan jadi kayak gini nih," ujar Tora.
"Kayak tato gue berantakan sengaja biar kelihatan jelek jadi anak gue enggak mau tatoan ngelihat bapak gue begitu. Gue merasa kadang kata-kata enggak manjur. Jadi kita tunjukkin aja yang enggak bener tuh yang kayak gimana,” pungkas Tora. (Z-3)
Magistus Miftah berhasil membuat Joko Anwar terkesan dengan kemampuan menari yang unik, dilakukan menggunakan sepasang sepatu hak tinggi atau heels.
Ari Irham tidak memungkiri bahwa menjaga emosi tetap konsisten sepanjang proses syuting tetap menjadi tantangan besar untuk dirinya.
Malcolm-Jamal Warner menciptakan banyak momen TV yang terukir dalam ingatan anak-anak Generasi X dan orangtua mereka lewat perannya sebagai Theo Huxtable di serial The Cosby Show.
Jovial da Lopez menyebut keberanian untuk keluar dari zona nyaman menjadi kunci penting dalam membentuk karakter yang tangguh dan percaya diri.
Emma Watson, yang berperan sebagai Hermione Granger dalam rangkaian film Harry Potter, mengendarai Audi biru dengan kecepatan 62 km/jam di zona 48 km/jam di Oxford pada 31 Juli malam tahun lalu.
Aktor sekaligus anggota grup idola K-pop Astro, Cha Eun Woo, tengah mempersiapkan album solo pertamanya sebelum menjalani wajib militer, akhir Juli ini.
JCI Jakarta berkolaborasi dengan HIPMI BPP Banom Womenpreneur untuk mendukung misi penting Kids Biennale Indonesia: memerangi bullying dan kekerasan seksual terhadap anak-anak.
Gritte Agatha menekankan pentingnya membangun rutinitas yang mendukung tumbuh kembang anak, terutama dari sisi nutrisi, meski dirinya tidak selalu bisa berada di rumah.
Banyak anak-anak dan pemuda di Afrika Sub-Sahara yang didiagnosis dengan diabetes tipe 1 (T1D) mungkin sebenarnya menderita bentuk lain dari penyakit ini.
PMT diperkenalkan sebagai salah satu metode untuk mendidik orangtua, khususnya di Posyandu, tentang cara membuat makanan yang menarik dan unik agar anak mau makan
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved