Jumat 27 Januari 2023, 14:37 WIB

Parfi: Sineas Harus Bisa Atur Jadwal Syuting Jika Libatkan Pemain Anak-Anak

Mediaindonesia.com | Humaniora
Parfi: Sineas Harus Bisa Atur Jadwal Syuting Jika Libatkan Pemain Anak-Anak

stagemilk.com
Ilustrasi

 

Ketua humas Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Evry Joe mengatakan sineas harus bisa mengatur jadwal syuting jika sebuah film melibatkan aktor atau aktris anak-anak agar tetap menghasilkan karya yang baik.

"Kita mengatur waktu sebaik-baiknya karena kita pun tidak bisa memaksakan misalnya mengambil dialog di saat dia mau tidur, istirahat ya nanti dampaknya ke karya kita tidak akan bagus, pemaksaan namanya," ucap Evry, Jumat (27/1).
 
Ia mengatakan sebuah adalah realita kehidupan sehingga wajar jika ada cerita yang membutuhkan segala macam gender atau usia mulai dari dewasa, remaja, Ibu, nenek atau anak-anak.
 
Sebenarnya tidak ada larangan jika ingin melibatkan anak untuk keperluan syuting Namun perlu diperhatikan tentang jadwal pengambilan gambar talent anak. Karena anak-anak tidak bisa dipaksakan jika suasana hatinya sedang tidak baik, karena pengambilan gambar harus dengan suasana yang ceria.
 
"Karena yang namanya syuting itu eksekusi jadi semua ada talent koordinatornya, jadi ketika sudah pengambilan gambar semua harus siap, tidak bisa begitu ambil gambar ada yang enggak mau, itu akan merepotkan,' ujarnya.
 
Ia mengatakan pengambilan gambar itu adalah teknik yang bisa direkayasa dan tidak harus nyata, walaupun hasilnya bisa terlihat nyata.
 
Evry juga menegaskan bahwa penonton harus diberi pengertian melalui lembaga badan sensor mengenai edukasi tentang teknik penyiaran.
 
"Harus memberi edukasi dengan masyarakat bahwa pengambilan gambar syuting yang adegannya tabrakan atau ini semua penuh dengan rekayasa gitu," ucap produser film ini.
 
Parfi juga menanggapi tentang anak balita yang harus beradegan tertabrak mobil di malam hari dalam sebuah sinetron, Evry mengatakan bahwa lembaga sensor film harus lebih menyeleksi tayangan yang disajikan ke publik.
 
Evry pun mengusulkan lembaga sensor film di bawah naungan pemerintah memberikan edukasi tentang perfilman kepada anak-anak sekolah atau masyarakat agar tidak mudah terpancing adegan-adegan di film.
 
"Saya mengusulkan terhadap pemerintah harus ada education tentang perfilman baik itu tentang pengambilan gambar, tentang pengadegan agar masyarakat tahu jadi tidak terpancing. Kita semua ada aturannya ada mekanismenya," ucap Evry. (Ant/OL-12)

Baca Juga

Ist

Ajang Prestisius IHRS 2023 Kembali Diadakan pada 19-20 Juni di Bali

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 30 Maret 2023, 05:35 WIB
Tema IHRS 2023 dengan mengusung tema ‘Redefining Human Capital: Inspiring People to Take Action’ (Mendefinisikan Kembali Sumber...
AFP/Maddie Meyer / GETTY IMAGES NORTH AMERICA

Mulai Tahun Ini, Harvard Hadirkan Mata Kuliah Bahasa Indonesia

👤Meilani Teniwut 🕔Kamis 30 Maret 2023, 04:30 WIB
Mata kuliah bahasa Indonesia digelar untuk mengembangkan studi Asia Tenggara di...
Freepik

Tips Mengatur Anggaran Bukber Selama Ramadan

👤Basuki Eka Purnama 🕔Kamis 30 Maret 2023, 04:15 WIB
Menghadiri undangan bukber memang menyenangkan. Namun, jika tidak waspada, pengeluaran bisa membengkak apalagi ketika harus menghadiri...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya