Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERJALANAN karier yang kurang lebih menyentuh angka 8 tahun merupakan sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang musisi. Hitungan tahun selama sewindu dihabiskan Ardhito Pramono menciptakan puluhan lagu berkualitas yang menghiasi industri musik Indonesia hingga menemani telinga para pendengar setianya. Namun, pencapaian tersebut bukan berarti dapat membuat Ardhito berhenti.
Sempat tidak terdengar kabarnya, ternyata Ardhito mempersiapkan karya-karya terbaru dalam bentuk album terbaru.
Album baru Ardhito itu diberi judul Roadtrip. Di album barunya, ia mencoba untuk mengangkat perjalanan kariernya sejauh ini. Lika-liku perjalanannya menjadi salah satu musisi top Indonesia akan dapat kita nikmati melalui album ini.
Baca juga : Rayakan 30 Tahun Berkarya, Base Jam Rilis Mini Album 3[6]0
"Roadtrip itu adalah sebuah perjalanan panjang. Perjalanan tersebut yang mencerminkan sebuah proses menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. Segala macam proses tersebut ada pada tiap trek di dalam album Roadtrip," jelas musisi kelahiran 22 Mei itu.
Album ini sendiri terasa sangat personal bagi dirinya. Banyak sekali cerita-cerita yang menginspirasi terbentuknya album Roadtrip ini. Sedih, marah, kecewa, hingga gelisah, semua terangkum di album ini.
Dalam pembuatan album ini, Ardhito dibantu beberapa rekannya. Mulai dari Aldi Nada Perdana dan Erikson Jayanto yang sudah menjadi salah satu bagian dari tim produksi Ardhito, hingga beberapa nama lainnya, seperti Yooky Tjahrial, Mirza Soemarno, Muthia Dewi, hingga Nikita Dompas. Narpati Awangga juga ikut membantu produksi album Roadtrip.
Baca juga : Hongjoin Rilis Album Komorebi
Ardhito mengaku album ini diproduksi dalam waktu yang tidak lama. Walaupun begitu, ia mengaku album ini butuh dorongan kuat untuk segera dirilis.
"Proses produksi bisa dibilang tidak begitu lama. Menentukan untuk merilisnya itu yang bisa dibilang memakan waktu yang lumayan panjang , sekitar 1 tahun. Karena album ini kan menceritakan tentang proses seorang Ardhito Pramono menjadi pribadi yang lebih baik. Nah, yang menjadi pertentangan adalah: 'Apakah gue siap?'" cerita sang musisi.
Akan ada sebelas karya yang akan disajikan Ardhito di dalam album ini. Dua diantaranya sudah ia rilis terlebih dahulu sejak 2023 silam dengan judul Waking Up Together With You dan Dancing in September.
Baca juga : Jelang Tampil di Java Jazz Festival, Ricky Montgomery Rilis Album Rick(y)
Sedangkan untuk trek fokus di dalam album ini adalah Little Time For Love. Melalui lagu-lagu ini, pendengar akan diberikan pengalaman menikmati karya Ardhito Pramono yang lebih kompleks.
Selain karya album, Ardhito juga siapkan sebuah konsep serial video musik. Ardhito mencoba menggabungkan talenta spesialnya di dua bidang seni, yakni musik dan film, menjadi sebuah karya visual yang mengesankan bertajuk Roadtrip.
Dibagi menjadi 5 episode, serial video musik ini menceritakan tentang sebuah kekacauan dunia yang terjadi dan tidak bisa ditolerir.
Baca juga : Vaultboy Rilis Album Perdana Everything and Nothing
Munculnya berbagai bisnis baru yang berkedok menanggulangi era pandemi mulai meresahkan masyarakat. Wacana tentang vaksin pun kerap di bahas oleh banyak pemimpin dunia.
Serial video musik ini digambarkan dengan genre action dan fiksi ilmiah dengan Ardhito turun langsung menjadi aktor utamanya menjadi seorang lelaki bernama Jule. Ia memiliki misi untuk menutup perusahaan jahat bersama dengan rekan masa kecilnya, June yang merupakan anak dari pemilik korporasi tersebut.
Bagaimana cara Jule dan June mengalahkan perusahaan jahat tersebut? Saksikan terus perjuangan Jule dan June di kanal YouTube resmi Ardhito Pramono Official sejak Jumat (26/4).
Untuk episode pertamanya, Ardhito menggunakan lagu Waking Up Together with You, dengan episode selanjutnya akan digambarkan dengan lagu Beautiful Journey, yang dapat disaksikan pada Jumat (17/5) bersamaan perilisan albumnya.
Sedangkan untuk episode selanjutnya dapat dinikmati setiap dua minggu setelahnya.
Untuk produksinya, Ardhito dibantu oleh Bagoes Tresna Adji di posisi sutradara. Aco Tenri juga hadir membantunya khusus untuk episode keduanya. Sedangkan untuk skrip serial video musik ini ditulis oleh sang musisi sendiri. (RO/Z-1)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Lagu ini memotret kisah cinta jujur Putri Habibie dan suami, yangdirilis bertepatan dengan hari pernikahan cucu Presiden ketiga RI BJ Habibie, Putri dan Rafli pada 1 Juni 2025.
Berisi tiga lagu baru, termasuk single utama Godspeed, proyek ini merupakan penghormatan terhadap gaya musik awal yang membuat House of Protection jatuh cinta dan memutuskan untuk bermusik.
MIKAIL Al Rabbdia merilis album berjudul Superego di seluruh platform musik digital, hal ini dibarengi dengan dirilisnya single ke-4 yang berjudul Dalam Perjalanan (feat. Gerald Situmorang).
Pengumuman album mini ini hanya muncul eberapa hari setelah berakhirnya tur Kang Daniel di Eropa, ACT.
Lewat permainan kata yang cerdas, lirik yang tajam, dan emosi yang terasa relatable, EP Second Self menampilkan ciri khas gaya penulisan lagu Julia Michaels.
Lewat album Aku, Dunia, dan Pikiranku, Nuranica mengeksplorasi tema-tema kehidupan sehari-hari dan emosi yang dalam, sembari menampilkan aransemennya yang semakin matang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved