Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BASE Jam memulai 2024 dengan penuh rasa syukur karena bisa menjadi salah satu penghuni daftar eksklusif band di Indonesia yang bisa bertahan dan menginjak usia 30 tahun dalam meramaikan belantika musik Indonesia.
Diawali sebagai band peserta kompetisi festival, pengisi acara sekolah dan kafe selama 2 tahun pertama, kemudian, pada 1996 Base Jam merilis album perdana berjudul Bermimpi dengan hits single dengan judul sama yang mendapatkan sambutan yang sangat positif dari para pendengar musik Indonesia.
Setelah melewati segala rintangan dalam pergantian personel, dari band major label ke indie label (self-produced), naik-turun perjalanan karier, kini, di 2024, dengan formasi berenam, Base Jam kembali hadir dengan mini album ke-8 sepanjang karier mereka yang berjudul, 3[6]0 (Tiga Enam Puluh)
Baca juga : Hongjoin Rilis Album Komorebi
Dalam album ini, melalui ke-5 lagu yang tercipta, Base Jam menceritakan jalan cerita tentang siklus hati dan berbagai tahapan dalam perjalanannya. Semua perjalanan itu akan terangkai menjadi 1 lingkaran atau siklus perjalanan hati. Ada patah hati, ketenangan, mencari keyakinan dalam diri, terus berjalan menuju masa depan yang penuh dengan janii akan cinta sejati.
Dalam rangkaian angka 3[6]0, terdapat angka 30 yang menunjukkan usia Base Jam saat ini-30. Segala pengalaman pahit manis selama ini membawa Base Jam di momen yang sekarang.
Dalam rangkaian angka 3[6]0, difokuskan angka [6] untuk menegaskan kembali formasi Base Jam ini yang terdiri dari 6 personil, yaitu: Oni & Aris pada gitar, Sigit dan Alvin pada vocal, Sita pada bass, dan Alsa pada drum.
Baca juga : Jelang Tampil di Java Jazz Festival, Ricky Montgomery Rilis Album Rick(y)
“Ketika kami berdiskusi memikirkan apa judul album ini, kami sudah tahu akan menjadi sebuah cerita. Tetapi ketika ide angka 360 dan kemudian penulisan 3[6]0 yang menegaskan mengenai angka 30 dan 6, terasa sangat cocok dan mewakili pesan, perasaan dan kondisi kami saat ini,” ujar Alsa
“Tahun lalu, ketika kami menginjak usia 29, terasa luar biasa dan tidak percaya. Sekarang, bisa di usia ke-30 dan bisa merilis sebuah mini album, itu menjadi kebanggaan dan kebahagiaan baru lagi buat kami,” ungkap Sigit.
“Tak disangka kami bisa terus berkarya dan menciptakan karya original yang mudah-mudahan akan bisa diterima oleh banyak orang”, kata Sita, yang merupakan personel dari formasi awal sejak 1994 bersama Sigit dan Aris.
Baca juga : Vaultboy Rilis Album Perdana Everything and Nothing
“Kami berkarya. Masing-masing dari personel menyumbangkan lagu dan hasil dari proses seleksi, jadilah 5 lagu ini. Dan ternyata, setelah dilihat benang merah liriknya, memang ada semacam cerita di dalamnya”, jelas Oni.
Aris menambahkan, “Cerita yang ternyata juga menggambarkan perasaan atau perjalanan perasaan, hati, ketika menjalani dan merasakan cinta.”
“Hal ini memang seperti disengaja, tapi, awalnya berjalan secara natural. Secara jujur. Dan itu yang kami juga rasa sangat kami banggakan,” kata Alvin.
Sebagai band yang pernah hadir di era album fisik kaset atau CD, Base Jam ingin menghadirkan kembali sensasi mendengarkan lagu secara berurutan untuk mendapatkan experience yang utuh mengenai cerita yang ingin disampaikan pencipta lagunya. Tanpa shuffle ataupun hanya mendengarkan per lagu.
Dan ke-5 lagu yang terdapat di dalam album 3[6]0 ini sebaiknya didengarkan secara berurutan karena cerita dan mood lagu yang disampaikan hadir sebagai sebuah siklus perjalanan hati. (RO/Z-1)
Lagu ini memotret kisah cinta jujur Putri Habibie dan suami, yangdirilis bertepatan dengan hari pernikahan cucu Presiden ketiga RI BJ Habibie, Putri dan Rafli pada 1 Juni 2025.
Berisi tiga lagu baru, termasuk single utama Godspeed, proyek ini merupakan penghormatan terhadap gaya musik awal yang membuat House of Protection jatuh cinta dan memutuskan untuk bermusik.
MIKAIL Al Rabbdia merilis album berjudul Superego di seluruh platform musik digital, hal ini dibarengi dengan dirilisnya single ke-4 yang berjudul Dalam Perjalanan (feat. Gerald Situmorang).
Pengumuman album mini ini hanya muncul eberapa hari setelah berakhirnya tur Kang Daniel di Eropa, ACT.
Lewat permainan kata yang cerdas, lirik yang tajam, dan emosi yang terasa relatable, EP Second Self menampilkan ciri khas gaya penulisan lagu Julia Michaels.
Lewat album Aku, Dunia, dan Pikiranku, Nuranica mengeksplorasi tema-tema kehidupan sehari-hari dan emosi yang dalam, sembari menampilkan aransemennya yang semakin matang.
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved