Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BASE Jam memulai 2024 dengan penuh rasa syukur karena bisa menjadi salah satu penghuni daftar eksklusif band di Indonesia yang bisa bertahan dan menginjak usia 30 tahun dalam meramaikan belantika musik Indonesia.
Diawali sebagai band peserta kompetisi festival, pengisi acara sekolah dan kafe selama 2 tahun pertama, kemudian, pada 1996 Base Jam merilis album perdana berjudul Bermimpi dengan hits single dengan judul sama yang mendapatkan sambutan yang sangat positif dari para pendengar musik Indonesia.
Setelah melewati segala rintangan dalam pergantian personel, dari band major label ke indie label (self-produced), naik-turun perjalanan karier, kini, di 2024, dengan formasi berenam, Base Jam kembali hadir dengan mini album ke-8 sepanjang karier mereka yang berjudul, 3[6]0 (Tiga Enam Puluh)
Baca juga : Hongjoin Rilis Album Komorebi
Dalam album ini, melalui ke-5 lagu yang tercipta, Base Jam menceritakan jalan cerita tentang siklus hati dan berbagai tahapan dalam perjalanannya. Semua perjalanan itu akan terangkai menjadi 1 lingkaran atau siklus perjalanan hati. Ada patah hati, ketenangan, mencari keyakinan dalam diri, terus berjalan menuju masa depan yang penuh dengan janii akan cinta sejati.
Dalam rangkaian angka 3[6]0, terdapat angka 30 yang menunjukkan usia Base Jam saat ini-30. Segala pengalaman pahit manis selama ini membawa Base Jam di momen yang sekarang.
Dalam rangkaian angka 3[6]0, difokuskan angka [6] untuk menegaskan kembali formasi Base Jam ini yang terdiri dari 6 personil, yaitu: Oni & Aris pada gitar, Sigit dan Alvin pada vocal, Sita pada bass, dan Alsa pada drum.
Baca juga : Jelang Tampil di Java Jazz Festival, Ricky Montgomery Rilis Album Rick(y)
“Ketika kami berdiskusi memikirkan apa judul album ini, kami sudah tahu akan menjadi sebuah cerita. Tetapi ketika ide angka 360 dan kemudian penulisan 3[6]0 yang menegaskan mengenai angka 30 dan 6, terasa sangat cocok dan mewakili pesan, perasaan dan kondisi kami saat ini,” ujar Alsa
“Tahun lalu, ketika kami menginjak usia 29, terasa luar biasa dan tidak percaya. Sekarang, bisa di usia ke-30 dan bisa merilis sebuah mini album, itu menjadi kebanggaan dan kebahagiaan baru lagi buat kami,” ungkap Sigit.
“Tak disangka kami bisa terus berkarya dan menciptakan karya original yang mudah-mudahan akan bisa diterima oleh banyak orang”, kata Sita, yang merupakan personel dari formasi awal sejak 1994 bersama Sigit dan Aris.
Baca juga : Vaultboy Rilis Album Perdana Everything and Nothing
“Kami berkarya. Masing-masing dari personel menyumbangkan lagu dan hasil dari proses seleksi, jadilah 5 lagu ini. Dan ternyata, setelah dilihat benang merah liriknya, memang ada semacam cerita di dalamnya”, jelas Oni.
Aris menambahkan, “Cerita yang ternyata juga menggambarkan perasaan atau perjalanan perasaan, hati, ketika menjalani dan merasakan cinta.”
“Hal ini memang seperti disengaja, tapi, awalnya berjalan secara natural. Secara jujur. Dan itu yang kami juga rasa sangat kami banggakan,” kata Alvin.
Sebagai band yang pernah hadir di era album fisik kaset atau CD, Base Jam ingin menghadirkan kembali sensasi mendengarkan lagu secara berurutan untuk mendapatkan experience yang utuh mengenai cerita yang ingin disampaikan pencipta lagunya. Tanpa shuffle ataupun hanya mendengarkan per lagu.
Dan ke-5 lagu yang terdapat di dalam album 3[6]0 ini sebaiknya didengarkan secara berurutan karena cerita dan mood lagu yang disampaikan hadir sebagai sebuah siklus perjalanan hati. (RO/Z-1)
Hayley Williams menulis, memainkan, dan merekam berbagai instrumen di tiap lagu dengan sejumlah kontribusi dari dua rekan kolaboratornya Brian Robert Jones dan Joey Howard.
Album Sidequest menjadi wadah bagi Michael Clifford untuk mengeksplorasi realitas barunya setelah pindah ke kota lain dan memasuki babak hidup sebagai seorang ayah.
Penyanyi, penulis lagu, dan sensasi Gen-Z asal Amerika Serikat (AS), Alex Warren, telah merilis album baru, You'll Be Alright, Kid, lewat Atlantic Records, Jumat (18/7) lalu.
Tiga lagu baru masuk di dalam tracklist versi deluxe album Grentperez tersebut yaitu Girl at the Station (feat. Jeremy Passion), Peace of Mind, dan Might Not Be.
Lagu utama Terbang Tinggi ciptaan Haris The Brother yang dibawakan Evolette menjadi anthem perpisahan yang penuh semangat dan harapan, diciptakan untuk merayakan momen kelulusan sekolah.
Dirilis secara independen, EP Hatred dari Threatened memuat empat lagu penuh energi, yaitu Aimless Hatred, We Are Threatened, Untamable, dan Lawan.
Lagu ini menghadirkan warna musik dari Wijaya 80 yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam karya-karya mereka sejauh ini.
Di awal kemunculannya, Berdiri Teman adalah katalis yang membesarkan nama Closehead dan menjadi entitas yang tidak terpisahkan dari Closehead itu sendiri, bahkan hingga saat ini.
Singel Tak Halu Lagi dari Maulana Ardiansyah menceritakan saat seseorang akhirnya menemukan cinta sejatinya dan tidak lagi berhalusinasi.
Vokalis CVIRO dan produser GXNXVS kembali menampilkan kemampuan mereka untuk memadukan gaya bermusik yang berbeda dalam lagu Were You Down?.
Mulai Jumat (1/8), Hiladies bersama dengan labelnya Hits Records merilis lagu Adilkah di toko musik digital dan radio di seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved