Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PENYANYI asal Amerika Serikat, John Legend mengaku mulai membatasi penggunaan media sosial untuk menjaga kesehatan mentalnya.
“Saya merasa saat ini berusaha untuk lebih baik menjaga kesehatan mental. Durasi saya menggunakan media sosial sekarang jauh lebih sedikit dibandingkan dulu,” ungkap pria 44 tahun itu seperti dilansir dari People pada Selasa (31/10).
Pelantun ‘All of Me’ itu mengatakan bahwa dirinya tak lagi aktif pada platform twitter atau X karena baginya platform tersebut lebih banyak berisi ujaran kebencian dan menjadi ‘racun’.
Baca juga : John Legend, Mengajari Anak untuk Gemar Berbagi
Akan tetapi John sesekali masih mengunggah beberapa video dan foto di flatrom instagram dan TikTok untuk urusan pekerjaan.
“Biasanya saya lebih banyak memposting beberapa konten di Instagram dan TikTok, tapi saya mulai berhenti memposting di Twitter,” katanya.
Baca juga : John Legend Beberkan Hubungan Keempat Anaknya yang Sangat Erat
Baginya, mengunggah aktivitas keseharian ke media sosial kerap kali mengundang beragam komentar yang pro dan kontra dari warganet. Hal itu diakui John dapat mempengaruhi kesehatan mentalnya.
“Setelah beberapa waktu, kegiatan yang kita lakukan menjadi lebih transparan, ada banyak interaksi dan pemikiran antara Anda dan audiens. Semua komentar yang masuk itu banyak sekali. Ada yang membangun dan menjatuhkan, lalu setelah beberapa saat, saya hanya berpikir tidak membutuhkan itu,” jelasnya.
John merasa setelah melakukan detoks media sosial, dirinya merasa jauh lebih baik. “Saat menjauh dari hiruk-pikuk media sosial, itu benar-benar membuat kesehatan mental saya lebih baik,” tuturnya.
Legend juga menceritakan bahwa tur terbarunya bertajuk “An Evening with John Legend” mampu menjadi sebuah terapi untuk menyembuhkan kesehatan mentalnya.
“Semua orang bisa menggunakan terapi dan membicarakan berbagai hal. Saya merasa senang tur solo tahun ini bisa menjadi alternatif terapi karena terkadang di atas panggung saya berbagi secara langsung kepada penggemar tentang masa muda, keluarga, dan masa kecil, hingga semua suka dan duka yang saya alami,” ungkapnya. (Z-4)
Fenomena ini, menurut Kak Seto, tak lepas dari lemahnya interaksi sosial di dunia nyata, yang semakin tergeser oleh aktivitas di dunia maya.
Dengan kandungan air yang tinggi, melon menjadi pilihan yang sangat baik untuk mengatasi rasa haus.
Olahraga selama ini identik dengan tubuh bugar dan sehat. Namun, manfaatnya melampaui aspek fisik — kesehatan mental juga ikut terjaga.
Screen time yang berlebihan dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan, baik itu kesehatan fisik maupun kesehatan mental.
Olahraga bukan hanya untuk fisik, tapi juga kesehatan mental. Temukan bagaimana aktivitas fisik dapat meredakan stres, depresi, dan tingkatkan suasana hati.
Benarkan bulan punya efek signifikan pada gangguan tidur, kesehatan menatl dan siklus menstruasi?
Literasi digital, regulasi perlindungan anak, dan penindakan konten berbahaya jadi strategi ciptakan ruang digital yang aman
HANYA dua tahun sejak diluncurkan, sosial media dari Meta, Threads, mencapai 400 juta pengguna aktif bulanan. kepala Instagram Adam Mosseri mengumumkan pada hari Selasa, (12/8)
Istilah married single mom muncul di media sosial. Simak penjelasan fenomena ini berikut.
Budaya buruk apa yang mengemuka, mengiringi kehadiran media digital di zaman artificial intelligence (AI)?
Media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved