Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

RI Alami Deflasi 0,37 Persen di Mei 2025, Ini Pemicunya

Insi Nantika Jelita
02/6/2025 13:21
RI Alami Deflasi 0,37 Persen di Mei 2025, Ini Pemicunya
Ilustrasi(Antara)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.

Secara komponen, deflasi pada bulan ini terutama disebabkan oleh penurunan pada komoditas harga bergejolak (volatile food) yang mengalami deflasi sebesar 2,48% dan memberikan andil deflasi sebesar 0,41%. 

"Deflasi bulanan pada Mei 2025 merupakan deflasi terdalam sejak September 2022. Saat itu, pada Agustus 2022 terjadi deflasi bulanan sebesar 2,90%," ujar Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers Rilis BPS secara daring, Senin (2/6). 

Meskipun Indonesia mengalami deflasi secara bulanan, tercatat, secara tahunan masih terjadi inflasi sebesar 1,60% dan secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 1,19%. 

"Tingkat inflasi pada Mei 2025 ini lebih dalam dibandingkan dengan bulan Mei 2024," imbuhnya.

Penurunan inflasi tahunan ini disebabkan oleh sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga secara signifikan dan menjadi faktor penahan laju inflasi. Di antaranya adalah daging ayam ras yang mengalami deflasi tahunan sebesar 8,57% dan memberikan andil sebesar 0,14% terhadap perlambatan inflasi. 

Kemudian, bawang merah mencatatkan deflasi 15,26% dengan andil 0,10%, serta cabai merah yang mengalami deflasi 21,17% dan memberikan andil 0,09% terhadap inflasi. Secara umum, kelompok pengeluaran, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar terhadap deflasi bulanan. 

"Kelompok ini mengalami deflasi sebesar 1,40%, dengan kontribusi terhadap deflasi umum sebesar 0,41%," jelas Pudji.

Tak hanya komoditas pangan segar, beberapa komoditas lain juga turut memberikan andil terhadap deflasi Mei 2025. Misalnya, tomat yang mengalami deflasi cukup besar, yaitu 12,41% dan memberikan andil sebesar 0,03%. Sementara itu, beras meskipun secara umum masih mengalami inflasi, memberikan andil deflasi sebesar 0,01%. 

"Komoditas emas perhiasan yang telah mencatatkan deflasi sejak September 2023, juga turut menahan inflasi pada bulan ini," lanjut Pudji.

Beberapa tarif jasa juga memberikan kontribusi terhadap deflasi. Tarif pulsa ponsel dan tarif angkutan udara, misalnya, mengalami penurunan setelah sebelumnya meningkat karena program diskon saat periode mudik dan perayaan Nyepi. Kembalinya tarif ke level normal membuat kedua komponen ini menjadi penekan inflasi pada Mei 2025. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya