Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rachmat Gobel Ungkap Kerugian bila Indonesia Gemar Impor

Theofilus Ifan Sucipto
16/5/2024 16:20
Rachmat Gobel Ungkap Kerugian bila Indonesia Gemar Impor
Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel (kanan)(ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

WAKIL Ketua DPR RI Rachmat Gobel mengungkapkan dampak negatif bila Indonesia gemar mengimpor. Ada lima hal yang menjadi catatan Gobel.

"Pertama, uang Indonesia untuk membiayai pekerja dan keluarga negara lain," kata Gobel kepada wartawan, Kamis, 16 Mei 2024.

Gobel mengatakan kerugian kedua ialah pekerja Indonesia bakal kehilangan lapangan pekerjaan. Padahal, jumlah tenaga kerja dalam negeri melimpah karena bonus demografi.

Baca juga : Kesenjangan Keterlibatan Perempuan pada Sektor Ekonomi dan Politik Harus Diatasi Bersama

"Ketiga, jika produk impor tersebut digunakan untuk proyek pemerintah maupun BUMN, dana negara dan dana APBN digunakan untuk membiayai negara lain," ujar dia.

Gobel menyebut hal itu sangat disayangkan. Sebab, negara susah payah mengumpulkan pajak namun penggunaannya tidak dimaksimalkan untuk kemaslahatan masyarakat.

"Berikutnya, Indonesia bisa kehilangan potensi tenaga-tenaga kreatif karena mereka menganggur akibat tidak terserapnya tenaga kerja," papar politikus Partai NasDem itu.

Gobel menuturkan dampak kelima ialah angka pengangguran yang meningkat. Hal tersebut bakal membuat tingkat kemiskinan ikut melonjak.

"Mereka harus mendapat bansos atau pembiayaan jaminan sosial yang ditanggung negara menggunakan APBN. Jadi akibat jebolnya tanggul impor, Indonesia rugi berlipat-lipat," ucap dia. (Z-7)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya