Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
BADAN Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menawarkan konsep rumah Tapera pada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Konsep ini adalah pembiayaan perumahan yang diberikan oleh BP Tapera ‘untuk rumah pertama'.
“Dalam waktu dekat, kami bersama Perumnas akan menyiapkan pilot project Perumahan Tapera di Kabupaten Brebes,” ungkap Adi belum lama ini di Jakarta.
Adi menjelaskan, pilot project (proyek percontohan) Perumahan Tapera yang dibangun di Kabupaten Brebes, Provinsi Jateng akan bekerjasama dengan Perumnas dan stakeholder (pemangku kepentingan) terkait lainnya.
Baca juga: BP Tapera Incar 50 Ribu Pekerja Informal Jadi Pesert
Mereka adalah PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, Bank Tanah, maupun PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.
Adapun, pembiayaan yang difasilitasi oleh BP Tapera dalam program perumahan Tapera ini meliputi Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Bangun Rumah (KBR) dan Kredit Renovasi Rumah (KRR). Ketentuan mengenai spesifikasi, luas, lokasi dan bangunan rumah memperhatikan kebijakan dibidang perumahan dan kawasan permukiman.
Baca juga: BP Tapera Percepat Pemutakhiran Data Peserta
“Konsep ini bertujuan menciptakan ekosistem yang berkesinambungan antara BP Tapera dan peserta dengan para pengembang dan bank penyalur,” kata diax
Adi mengatakan, dengan pembangunan rumah yang dilakukan pengembang memenuhi demand (permintaan) dari para peserta, tingkat hunian rumah bisa meningkat. Sebab, rumah yang dibangun tepat sasaran dan kualitas rumah telah sesuai dengan yang diharapkan.
Insentif Developer
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, Pengembang yang mengedepankan kualitas pada konsep Rumah Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) akan diberikan insentif agar bisa tumbuh menjadi lebih baik.
Ini diberikan bagi pengembang yang memperhatikan kualitas dalam membangun produk rumah yang ditawarkan.
“Tentunya kalau dia concern dengan kualitas, dihargai, diberi apresiasi, diberi fasilitas lebih, dan seterusnya. Sehingga mereka lebih efisien, mereka bisa tumbuh sebagai badan usaha semakin baik,” kata Herry.
Sebaliknya, pengembang yang tidak berkomitmen dalam memperhatikan kualitas, maka diberikan disinsentif.
Salah satu contohnya asosiasi yang menaungi pengembang tersebut, anggotanya harus dihukum.
"Tapera juga sama, tentunya kepada penyalur harus ada MoU ya, perjanjian. Perjanjian ini harus dilakukan kepada yang komitmen," tandas Herry. (Z-10)
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai lebih dari 50% dari target 220.000 unit.
Maruarar Sirait mengapresiasi kinerja Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) yang berhasil merealisasikan penyaluran FLPP Kuartal I Tahun 2025 yang mencapai 53.874 unit.
BP Tapera mencatatkan lonjakan luar biasa dalam penyaluran FLPP, dengan 53.874 unit rumah disalurkan pada Kuartal I 2025, meningkat 1.173%
BADAN Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mendorong agar akad kredit Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hanya boleh dilakukan ketika rumah sudah siap huni.
Buat kamu yang lagi cari hunian pertama dengan budget minim, kabar gembira datang dari pemerintah! Ada bocoran soal program rumah subsidi tipe 18 meter persegi dengan cicilan super ringan
Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Bank BTN Cabang Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan pembangunan rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 800 unit selama 2025.
Kebijakan ini menjadi yang pertama di Indonesia dan diharapkan mampu mengurangi beban awal masyarakat saat membeli rumah.
Minat terhadap rumah tapak kembali meningkat di kalangan pembeli muda, terutama sejak pandemi covid-19 memicu perubahan pola hunian.
Akses terhadap fasilitas pembiayaan hunian yang terbatas menjadi salah satu hambatan terbesar dalam penyediaan rumah bagi masyarakat Indonesia
Rumah masih menjadi sesuatu yang sulit dimiliki oleh anak muda di Indonesia saat ini. Faktor ekonomi dan sosial menjadi kendala utama.
Beli rumah impian gak beda jauh sama milih pasangan hidup: harus nyaman, punya masa depan jelas, dan gak bikin pusing finansial. KPR BRI hadir sebagai solusi cerdas dengan kerja sama developer top
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved