Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Bank regional Amerika Serikat, First Citizens BancShares, Inc. mengumumkan bahwa anak perusahaannya, First-Citizens Bank & Trust Company, mengadakan perjanjian dengan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk membeli semua pinjaman dan menanggung semua simpanan pelanggan dari Silicon Valley Bank.
First Citizens Bank akan membeli aset tersebut dengan nilai US$110 miliar dari Silicon Valley Bridge Bank, yang didirikan oleh FDIC setelah keruntuhan Silicon Valley Bank pada 10 Maret silam.
Pembelian tersebut meliputi US$35,26 miliar kas tunai, US$72,11 miliar pinjaman bruto dan US$2,7 miliar asset-aset lainnya.
Baca juga: Kepanikan Perbesar Dampak Negatif Jatuhnya SVB
Setelah mengakuisisi, First Citizens Bank akan menanggung US$93,63 miliar kewajiban baik simpanan maupun pinjaman, dan juga kewajiban lainnya.
"First Citizens Bank juga akan menerima jalur kredit yang tersedia dari FDIC untuk keperluan likuiditas kontinjensi. Selain itu, First Citizens Bank telah menandatangani perjanjian pembagian kerugian dengan FDIC untuk memberikan perlindungan penurunan lebih lanjut terhadap potensi kerugian kredit," tulis First Citizens BancShares dalam sebuah rilis.
Baca juga: Bank-bank AS Bangkrut Jadi Alarm Indonesia
Mulai Senin (27/3) waktu setempat, 17 cabang lama Silicon Valley Bridge Bank, N.A. akan mulai beroperasi sebagai Silicon Valley Bank, sebuah divisi dari First Citizens Bank.
First Citizens BancShares mengatakan telah menerima semua persetujuan peraturan dan transaksi telah ditutup.
Pada akhir tahun 2022, First Citizens BancShares, yang berkantor pusat di Raleigh, North Carolina, memiliki 550 cabang dan kantor perbankan swasta di Amerika Serikat dengan aset US$109 miliar dan simpanan US$89 miliar. (Ant/Z-11)
Firma investasi kesehatan SVB Securities mengumumkan tim manajemennya akan membeli perusahaan tersebut dari Silicon Valley Bank.
UPAYA penyelamatan pada Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat, terlambat dan mengakibatkan kepanikan pasar hingga memicu penarikan dana besar-besaran dari bank.
Ada beberapa hal mendasar yang berkaitan dengan risiko, tata kelola, dan prinsip kehati-hatian yang akan menjadi pembelajaran.
Sektor non-bank saat ini menyumbang setengah dari aset seluruh sistem keuangan dunia, sehingga perlu diatur lebih ketat
Kejadian SVB dan Signature Bank di AS pada tahun ini terjadi karena terkait Dana Pihak Ketiga (DPK).
Adakah efek domino dari peristiwa jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank di Amerika Serikat ke Indonesia? Ini jawaban Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
California tengah dilanda kebakaran hutan terbesar yang pernah dihadapi negara bagian tersebut sejak awal 2025.
Banjir bandang di Negara Bagian texas mendorong deklarasi bencana untuk wilayah Hill Country dan Concho Valley.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved