Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SEKTOR perbankan gonjang-ganjing dengan adanya sejumlah bank di Amerika Serikat yang bangkrut, terutama bank yang bergerak dalam pendanaan perusahaan rintisan atau start-up digital. Sebut saja Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah telah memperhatikan fenomena yang terjadi di Amerika itu. Menurut AIrlangga, hal ini merupakan alarm bagi Indonesia, bahwa perbankan yang dinilai besar atau ‘ajaib’ juga memiliki risiko kolaps.
“Ini menjadi alarm bagi kita bahwa yang ajaib-ajaib ini akhirnya burst juga akibat overprice atau over asset yang lebih tinggi daripada digital, karna 2 bank itu memfasilitasi kegiatan-kegiatan start up atau digital,” ungkap Airlangga saat menyampaikan paparannya di forum Maybank Indonesia Economic Outlook 2023, di Jakarta (15/3).
Baca juga: Saham Asia Menguat, Dugaan Kenaikan The Fed dan Krisis Mereda
Pemerintah Indonesia berharap kasus yang menimpa SVB dan Signature Bank ini tidak membawa efek sentiment negatif di level regional dan dapat diantisipasi sehingga tidak berdampak sebesar seperti krisis pada tahun 2008.
“Diperkirakan pemerintah Amerika Serikat akan mengambil jalan cepat supaya sentiment negatif ini tidak merembet ke berbagai negara lainnya,” kata Airlangga.
Baca juga: Penutupan Silicon Valley Bisa Menguntungkan Indonesia
Airlangga menambahkan, kondisi Indonesia saat ini lebih siap dari segi pembiayaan. Menurutnya, Indonesia kini memiliki potensi resesi yang relatif rendah, yakni sebesar 3%, yang membuat resesi tak mampir ke tanah air.
“Tentu Indonesia posisi saat sekarang relatif lebih siap, dalam tanda kutip pembiayaan yang sifatnya bubble bisa terus terjaga. Ini kita jaga agar kepercayaan sektor ekonomi bisa berjalan,” kata Airlangga. (Z-10)
Dipimpin Menko Airlangga, delegasi Indonesia bertemu pejabat AS bahas tarif, ekonomi digital, dan kerja sama mineral kritis.
Presiden Prabowo dan Menko Airlangga hadiri KTT BRICS 2025, dorong multilateralisme, reformasi global, dan perkuat kerja sama negara Global South.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terbang ke Washington DC dari Rio de Janeiro.
Pemerintah memastikan bakal memakai sisa waktu yang ada untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat perihal tarif. Negosiasi akan dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
pemimpin negara anggota BRICS, termasuk Presiden Prabowo Subianto, menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis yang tertuang dalam Leaders' Declaration
PEMERINTAH Indonesia menawarkan komitmen pembelian produk Amerika Serikat untuk menjawab tarif AS.
Selama ini Indonesia telah memenuhi semua permintaan AS dan defisit perdagangan negara itu pun sudah tertangani.
JURU Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto menyatakan pemerintah akan berusaha seoptimal mungkin untuk negosiasi tarif dengan AS.
Pemerintah Indonesia menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), membuka peluang ekspor baru
Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa yang telah mencapai kesepakatan penting dalam menyelesaikan tahapan akhir perundingan IEU CEPA
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved