Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029. Dari jumlah tersebut, proyek hilirisasi di sektor mineral dan batubara (minerba) diperkirakan akan menjadi motor penggerak utama, dengan kontribusi investasi mencapai US$20 miliar atau setara Rp330,26 triliun.
Indonesia sebagai negara dengan cadangan batu bara yang melimpah, memiliki peluang besar untuk tidak hanya mengekspor batu bara sebagai bahan mentah, tetapi juga mengolahnya untuk kebutuhan energi alternatif.
"Kita mempunyai cadangan batu bara yang besar. Proyek-proyek hilirisasi dari sektor minerba diperkirakan (menyumbang)sekitar US$20 miliar," ujarnya dalam acara Indonesia Mining Forum 2025 yang digelar Metro TV, dikutip Minggu (3/8).
Mengutip data Kementerian ESDM, Indonesia memiliki sumber daya batu bara sebesar 97,29 miliar ton dan cadangan mencapai 31,71 miliar ton per Desember 2023. Dari jumlah tersebut, 70% merupakan batu bara berkualitas rendah, sedangkan sisanya adalah batu bara berkualitas sedang dan tinggi.
Besarnya potensi ini menjadi landasan kuat mendorong hilirisasi minerba, seperti proyek gasifikasi untuk menghasilkan DME (dimethyl ether) sebagai pengganti elpiji dan produksi metanol. Airlangga menjelaskan proyek-proyek besar seperti DME sudah mulai diarahkan ke kawasan ekonomi khusus (KEK), dan pemerintah telah memberikan berbagai insentif, mulai dari fasilitas perpajakan hingga dukungan untuk belanja modal permesinan.
Kendati demikian, proyek tersebut memiliki tantangan. Meskipun sumber daya dan potensi pasarnya sudah jelas, implementasinya masih berjalan lambat. Politikus Golkar itu pun mengharapkan dukungan dengan DPR dan kementerian terkait untuk menyukseskan proyek tersebut.
"Untuk proyek DME ini mungkin perlu dikawal dari DPR dan dari Kementerian Investasi. Minimal dalam 2-3 tahun bisa pecah telur (proyek berjalan)," ucapnya
Ke depan, Airlangga mengatakan teknologi penambangan juga harus dikembangkan, termasuk penguasaan metode underground mining, Saat ini, sudah ada beberapa perusahaan yang mulai menerapkan metode tambang bawah tanah, yang memungkinkan eksplorasi lebih dalam dan efisien terhadap cadangan batu bara yang selama ini belum tergarap.
Menko Bidang Perekonomian itu pun menekankan hilirisasi minerba juga menjadi bagian penting dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk membangun kemandirian industri dalam negeri. Dari total 28 komoditas yang dihilirisasi, diperkirakan Indonesia mampu meningkatkan nilai ekspor secara signifikan hingga mendekati US$850 miliar pada 2040. Ini juga akan mendorong PDB sekitar US$236 miliar dan menyerap investasi sebesar US$618 miliar.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT Bukit Asam (PTBA) Arsal Ismail menegaskan komitmen perusahaan dalam menjalankan strategi hilirisasi minerba. Anak usaha dari Mind ID (Holding Industri Pertambangan Indonesia) itu memiliki potensi sumber daya batu bara sebesar 5,7 miliar ton, dengan cadangan optimal sebesar 2,3 miliar ton. Cadangan ini tersebar di wilayah Tanjung Enim, Sumatera Selatan dan Peranap, Riau.
Arsal mengatakan pemanfaatan batu bara yang dikelola PTBA secara langsung digunakan untuk sektor-sektor seperti pembangkit listrik, industri semen, smelter, dan sektor industri lainnya.
"Kami secara tegas mendorong hilirisasi dan pengembangan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri," tuturnya.
Salah satu proyek penting yang sedang dikembangkan adalah proyek gasifikasi batu bara menjadi gas dimethyl ether. Arsal mengakui proyek kerja sama DME di Tanjung Enim dengan perusahaan asal Amerika Serikat, Air Products, gagal dilanjutkan. Namun, PTBA kini tengah melakukan kajian ulang yang komprehensif dan mendalam agar proyek tersebut bisa berjalan secara ekonomis.
"Proyek DME kemarin sempat gagal, tapi sekarang kami lagi berproses lagi untuk melakukan kajian yang sangat mendalam dan detil. Agar jangan sampai proyek ini menimbulkan dampak, terutama keekonomiannya yang tidak bagus," tegas Arsal.
Terpisah, Corporate Secretary Mind ID Pria Utama menegaskan perusahaan konsisten menjalankan peran strategis sebagai penggerak utama hilirisasi sektor industri pertambangan nasional.
“Hilirisasi adalah mandat yang menjadi pedoman dalam setiap inisiatif strategis Mind ID,” ucapnya.
Transformasi bauksit menjadi aluminium merupakan salah satu bentuk hilirisasi mineral yang tengah dijalankan pihaknya. Bauksit akan diolah menjadi bahan baku strategis yang mendukung percepatan industrialisasi nasional.
Pria menjelaskan Integrasi ini mencakup optimalisasi tambang bauksit, pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR), hingga fasilitas smelter aluminium. Seluruh rantai nilai tersebut diharapkan memberikan kontribusi ekonomi bagi Indonesia. Sebagai gambaran, 1 ton bauksit yang bernilai sekitar US$40 dapat meningkat menjadi US$575 dalam bentuk alumina, dan kembali melonjak menjadi US$2.700 per ton saat telah berbentuk aluminium.
“Dengan memperkuat rantai pasok aluminium ini, kami percaya dampaknya akan signifikan. Tidak hanya bagi ekonomi nasional, tetapi juga daerah-daerah yang akan menikmati pertumbuhan ekonomi," pungkasnya. (E-3)
Terdapat sejumlah penyesuaian tarif, utamanya pada komoditas batu bara, nikel, tembaga, emas, perak, platina, dan timah.
Pemerintah juga mempertimbangkan memperluas pengenaan royalti untuk produk turunan mineral yang selama ini belum masuk dalam skema pendapatan negara.
Penurunan PNBP sektor paling tajam ialah dari mineral dan batu bara (minerba), dari Rp172,1 triliun pada 2023 menjadi Rp140,5 triliun.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil merealisasikan investasi sebesar US$32,3 miliar atau senilai Rp529,76 triliun sepanjang 2024.
PT Tunas Inti Abadi (TIA) selaku pemegang izin usaha pertambangan (IUP), meraih penghargaan tertinggi dalam ajang Good Mining Practice (GMP) Award 2024.
PT TBS Energi Utama membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$172,2 juta. Angka itu lebih rendah dibandingkah periode yang sama di tahun sebelumnya.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasi dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Perusahaan tetap menjalankan strategi efisiensi biaya dan optimalisasi kontrak residual dari sektor perdagangan dan jasa batu bara.
AKTIVITAS distribusi ekspor batubara dari dan ke Pelabuhan Bunati, Kalimantan Selatan (Kalsel) terhambat akibat adanya pendangkalan dalam beberapa waktu terakhir.
SEMANGAT pemerintah untuk mendorong hilirisasi, khususnya pada komoditas batu bara, hingga saat ini masih belum ada titik terang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved