Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Presiden Ajak Pengusaha Optimis

Indriyani Astuti
02/12/2022 17:43
Presiden Ajak Pengusaha Optimis
Presiden Joko Widodo(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

PRESIDEN Joko Widodo mengingatkan para pengusaha agar tetap optimis menghadapi kondisi perekonomian global. Menurut presiden, Indonesia cenderung cukup baik dalam mengendalikan inflasi dan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif. Hal itu disampaikan saat presiden membuka Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Jumat (2/12).

"Inflasi kita, inflasi terjaga 5,7%. Dunia sudah di atas 10 hingga 12% semuanya bahkan ada yang sudah lebih dari 80%. Kenapa kita harus pesimis kalau angkanya terjaga seperti itu. Kita harus optimistis," tegas Jokowi.

Jokowi mengklaim bahwa neraca perdagangan Indonesia selama 30 bulan berturut-turut mengalami surplus setelah sebelumnya selalu defisit sejak Mei 2020. Menurutnya hal itu berarti ekspor lebih besar dari impor.

Jokowi menyampaikan Indonesia punya potensi dan kekuatan besar yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain. Pertama, ujarnya, populasi Indonesia nomor 4 di dunia dengan jumlah penduduk 278 juta jiwa. Menurutnya Indonesia bisa menjadi pasar di negeri sendiri ditambah apabila Indonesia ingin memperluas ke pasar Asean.

Baca juga: Jokowi Pastikan RI Siap Banding di WTO Soal Ekspor Nikel

"Ini kekuatan yang sering tidak kita lihat dan sering kita lupakan sehingga pasar kita sering dimasuki negara lain. Ndak pasar kita harus kita lindungi agar bisa kita pakai untuk meloncat maju," ucap Jokowi.

Kedua, letak geografis Indonesia yang berada pada jalur perdagangan dunia. Presiden meyakini kondisi tersebut akan menguntungkan. Lalu, presiden menambahkan Indonesia mempunyai kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Indonesia seperti diproyeksikan akan mengalami bonus demografi pada 2030 yang menurut keyakinan presiden akan ada angkatan kerja usia produktif sekitar 201 juta jiwa.

"Ini lah yang harus kita manfaatkan jangan dibiarkan kekuatan besar kita potensi besar ini, sekarang ditambah satu yang sulit diperoleh trust (kepercayaan) dari internasional," tukasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya