Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

BPS: Ekspor Indonesia Mei 2022 Turun 21,29% 

M. Ilham Ramadhan Avisena
15/6/2022 14:17
BPS: Ekspor Indonesia Mei 2022 Turun 21,29% 
Ilustrasi aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan.(Antara)

NILAI ekspor Indonesia pada Mei 2022 tercatat sebesar US$21,51 miliar, atau turun 21,29% dari capaian April 2022 sebesar US$27,32 miliar. 

Ini diakibatkan oleh penurunan nilai impor nonmigas sebesar 22,7%, dari sebelumnya US$25,89 miliar menjadi US$20,01 miliar.

"Secara bulanan, kita mengalami penurunan ekspor. Meski begitu, ada kenaikan ekspor migas sebesar 20,31%," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Rabu (15/6).

Nilai ekspor migas pada Mei 2022 tercatat US$1,50 miliar, atau naik 4,38% dari capaian bulan sebelumnya, yakni US$1,43 miliar. Sektor migas menjadi satu-satunya yang mengalami pertumbuhan positif, karena kinerja apik dari minyak mentah dan gas.

Baca juga: Neraca Dagang RI Mei 2022 Surplus US$2,90 Miliar

Adapun tiga sektor lain, seperti pertanian, industri pengolahan dan pertambangan, mengalami penurunan. Tercatat ekspor sektor pertanian turun 25,92% (mtm), industri pengolahan turun 25,93% (mtm) dan pertambangan turun 12,92% (mtm).

"Sektor yang mengalami penurunan ini utamanya industri pengolahan, di mana menjadi yang terdalam turun 25,93%. Komoditasnya minyak kelapa sawit, pakaian jadi atau konveksi dari tekstil," terang Setianto.

Sedangkan di sektor pertanian, komoditas utama yang mendorong turunnya kinerja ekspor ialah sarang burung dan tanaman obat. Sementara itu, biji tembaga dan lignit menjadi sebab penurunan ekspor sektor pertambangan.

Baca juga: Nilai Ekspor Lewat Fasilitas KITE IKM Tembus US$43 Juta

Berdasarkan negara tujuannya, ekspor terbesar Indonesia pada Mei 2022 dilakukan ke India dengan nilai US$149,5 juta. Komoditas nonmigas yang paling banyak diekspor ke India ialah bahan bakar mineral dan pupuk.

Sementara, penurunan kinerja eskpor Indonesia terjadi pada Tiongkok, yakni US$899 juta. Ini disebabkan penurunan ekspor bahan bakar mineral dan lemak minyak hewan nabati ke Negeri Tirai Bambu.

Kendati menurun, Tiongkok masih menjadi pangsa ekspor terbesar Indonesia, yakni 22,95% dari total ekspor. Tercatat, nilai ekspor ke Tiongkok pada Mei 2022 sebesar US$4,59 miliar. India dan Amerika Serikat menyusul dengan nilai ekspor US$2,26 miliar dan US$2,05 miliar.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya