Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Neraca Dagang RI Mei 2022 Surplus US$2,90 Miliar

M. Ilham Ramadhan Avisena
15/6/2022 13:38
Neraca Dagang RI Mei 2022 Surplus US$2,90 Miliar
Kapal kargo dengan dipandu kapal tunda bersiap merapat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.(Antara)

NERACA perdagangan Indonesia pada Mei 2022 mengalami surplus US$2,90 miliar. Capaian itu memperpanjang tren positif neraca perdagangan dalam 25 bulan terakhir.

"Neraca perdagangan kita membukukan surplus selama 25 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto dalam konferensi pers, Rabu (15/6).

Surplus neraca dagang dipengaruhi nilai ekspor yang masih lebih tinggi dibandingkan nilai impor. BPS mencatat nilai ekspor Indonesia sebesar US$21,51 miliar dan nilai impor US$18,61 miliar.

Baca juga: Investasi Bakal Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Jika dibandingkan capaian Mei 2021 (yoy), ekspor Indonesia tercatat tumbuh 27% dan impor tumbuh 30,74%. Surplus neraca dagang kali ini juga lebih tinggi dari posisi Mei 2021, yang tercatat US$2,70 miliar.

Indonesia mengalami surplus dagang dengan India sebesar US$1,59 miliar, didorong oleh ekspor bahan bakar mineral dan beberapa produk kimia. Lalu, dengan Amerika Serikat tercatat surplus US$1,26 miliar dan dengan Filipina surplus US$833,6 juta.

Baca juga: BI Pastikan Sistem Keuangan Nasional Tetap Terjaga

Sedangkan, defisit neraca dagang terjadi dengan Australia, yakni US$535,5 juta, yang dipengaruhi bahan bakar mineral dan logam mulia. Lalu, defisit dengan Tiongkok tercatat US$479,8 juta dan defisit dari Thailand sebesar US$331,9 juta.

Adapun secara kumulatif, periode Januari-Mei 2022, neraca dagang Indonesia mencatatkan surplus US$19,79 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode sama di tahun lalu, yakni US$10,51 miliar.

"Kondisi ekspor kita di periode ini mencapai US$114,97 miliar dan impor US$95,18 miliar. Sehingga, neraca barang kita pada Mei ini lebih tinggi dari Mei 2021," jelas Setianto.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya