Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
NERACA perdagangan Indonesia pada Mei 2022 mengalami surplus US$2,90 miliar. Capaian itu memperpanjang tren positif neraca perdagangan dalam 25 bulan terakhir.
"Neraca perdagangan kita membukukan surplus selama 25 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto dalam konferensi pers, Rabu (15/6).
Surplus neraca dagang dipengaruhi nilai ekspor yang masih lebih tinggi dibandingkan nilai impor. BPS mencatat nilai ekspor Indonesia sebesar US$21,51 miliar dan nilai impor US$18,61 miliar.
Baca juga: Investasi Bakal Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Jika dibandingkan capaian Mei 2021 (yoy), ekspor Indonesia tercatat tumbuh 27% dan impor tumbuh 30,74%. Surplus neraca dagang kali ini juga lebih tinggi dari posisi Mei 2021, yang tercatat US$2,70 miliar.
Indonesia mengalami surplus dagang dengan India sebesar US$1,59 miliar, didorong oleh ekspor bahan bakar mineral dan beberapa produk kimia. Lalu, dengan Amerika Serikat tercatat surplus US$1,26 miliar dan dengan Filipina surplus US$833,6 juta.
Baca juga: BI Pastikan Sistem Keuangan Nasional Tetap Terjaga
Sedangkan, defisit neraca dagang terjadi dengan Australia, yakni US$535,5 juta, yang dipengaruhi bahan bakar mineral dan logam mulia. Lalu, defisit dengan Tiongkok tercatat US$479,8 juta dan defisit dari Thailand sebesar US$331,9 juta.
Adapun secara kumulatif, periode Januari-Mei 2022, neraca dagang Indonesia mencatatkan surplus US$19,79 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode sama di tahun lalu, yakni US$10,51 miliar.
"Kondisi ekspor kita di periode ini mencapai US$114,97 miliar dan impor US$95,18 miliar. Sehingga, neraca barang kita pada Mei ini lebih tinggi dari Mei 2021," jelas Setianto.(OL-11)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Mei 2025 mencapai US$111,98 miliar, naik 6,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai impor Indonesia sepanjang Januari hingga Mei 2025 mencapai US$96,60 miliar.
NERACA perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Mei 2025 sebesar US$4,30 miliar.
BPS memperkirakan produksi beras Indonesia sepanjang Januari hingga Agustus 2025 mencapai 29,97 juta ton, naik 14,09%.
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertolak ke Brussel, Belgia, mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu pimpinan tertinggi Uni Eropa untuk mempercepat IEU-CEPA
Keputusan tarif tersebut telah dirancang jauh sebelum Indonesia secara resmi diterima sebagai anggota penuh BRICS.
Donald Trump pada hari Kamis (10/7) menyatakan rencananya untuk menetapkan tarif menyeluruh sebesar 15% atau 20% untuk sebagian besar negara mitra dagang.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi menaikkan tarif impor terhadap barang dari 22 negara.
INDONESIA tengah berada di bawah ancaman tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terbang ke Washington DC dari Rio de Janeiro.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved