Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Momen Mudik Bikin Beban Listrik di Jawa, Madura, Bali Bakal Turun Jadi 22 Ribu MW saat Lebaran 

Insi Nantika Jelita
20/4/2022 19:18
Momen Mudik Bikin Beban Listrik di Jawa, Madura, Bali Bakal Turun Jadi 22 Ribu MW saat Lebaran 
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)(Antara/Umarul Faruq)

DIREKTUR Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memprediksi beban pasokan listrik di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali) selama masa siaga Lebaran Idul Fitri 1443 H mengalami penurunan menjadi 22 ribu megawatt (MW). 

Menurutnya, warga yang pergi mudik ke luar Jawa menjadi alasan utama beban listrik di wilayah Jamali menyusut dibanding keadaan normal yang mencapai 28-29 ribu MW. 

"Banyak sekali penduduk di daerah Jakarta, lalu Jawa bagian barat itu bergerak mudik, sehingga kita melihat memang ada penurunan pemakaian listrik," kata Darmawan saat mengecek kesiapan pasokan listrik nasional di PLTU Suralaya, Banten, Rabu (20/4). 

Selain mudik, faktor yang menyebabkan pemakaian listrik bakal menurun di wilayah Jamali ialah banyak perkantoran dan industri atau pabrik-pabrik yang ditutup selama libur Lebaran tahun ini. 

"Sehingga kita melihat memang ada penurunan pemakaian listrik pada saat H-7 sampai H+7 Lebaran," ucap Dirut PLN. 

Baca juga : PLTU Suralaya Hasilkan 600 Ribu Ton Fly Ash Bottom Ash 

Darmawan menjelaskan, dari sisi pasokan daya di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali), saat ini PLN mempunyai total daya terpasang mencapai 45,1 gigawatt (GW). Adapun beban puncak selama Idul Fitri diperkirakan mencapai 21,07 GW. 

"Jadi kita melihat tren di masing-masing Jawa, Madura, Bali beban puncak biasanya sekitar 28-29 ribu MW, khusus untuk Lebaran (2022) memang menurun menjadi sekitar 22 ribu MW," tuturnya 

Untuk memastikan pasokan listrik aman, PLN bakal memaksimalkan operasional pembangkit listrik eksisting, tetapi juga menyiapkan suplai cadangan dengan menyiagakan 918 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), genset maupun unit gardu bergerak (UGB). 

"Kami mempersiapkan sistem agar pasokan listrik kami disesuaikan, menyeimbangkan antara pasokan dengan kebutuhan, kami siap dalam hal ini," pungkas Darmawan. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik