Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
IRAN yang kaya minyak mengatakan siap untuk meningkatkan ekspor minyak mentahnya setelah sanksi AS dicabut. Ini terjadi jika pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 berhasil.
Komentar itu muncul saat harga minyak global melonjak menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Minyak mentah West Texas Intermediate pada Kamis (3/3) mencapai US$115 per barel, tertinggi sejak 2008.
"Republik Islam Iran siap meningkatkan produksi dan ekspornya ke tingkat pra-November 2018," kata Menteri Perminyakan Iran Javad Owji seperti dikutip oleh badan resmi IRNA, Kamis. Owji mengacu pada 5 November 2018 ketika AS di bawah presiden saat itu Donald Trump menerapkan kembali sanksi terhadap sektor minyak Iran, menyusul penarikannya pada Mei tahun itu dari perjanjian nuklir Iran 2015.
"Terserah negara-negara konsumen utama untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas dan ketenangan di pasar minyak," kata Owji Rabu setelah pertemuan OPEC, menurut Shana, badan resmi kementerian. Dalam pertemuan itu, negara-negara Teluk yang kaya minyak telah gagal menanggapi tekanan Barat untuk meningkatkan produksi minyak mentah dengan memprioritaskan kepentingan strategis dan ekonomi mereka sendiri.
"Saya berjanji untuk mencapai kapasitas ekspor minyak tertinggi dalam satu hingga dua bulan segera setelah lampu hijau dari Wina diberikan," kata Owji. Menteri tersebut, dalam komentar pada 6 Februari, memperkirakan kapasitas ekspor negaranya sebesar 2,5 juta barel per hari dari total produksi sekitar 4 juta barel per hari, menurut agensi Shana.
"Iran secara teknis dan operasional mampu menstabilkan pangsa ekspornya di pasar dunia setelah pencabutan sanksi," katanya. Harga minyak mentah sudah naik tajam sebelum perang Ukraina di tengah kekurangan pasokan karena pemulihan yang kuat dalam permintaan global yang disebabkan oleh pencabutan pembatasan covid-19 di banyak negara.
Baca juga: Saham Saudi Aramco Sentuh Rekor Tertinggi Baru
Lonjakan harga minyak memainkan peran utama dalam mengirimkan inflasi global ke level tertinggi dalam beberapa dekade, sehingga memaksa bank sentral untuk menaikkan suku bunga. Dalam beberapa hari terakhir, para perunding telah melaporkan kemajuan dalam pembicaraan yang sedang berlangsung di Wina yang bertujuan menyelamatkan kesepakatan nuklir yang dicapai Iran dengan Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat. (AFP/OL-14)
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel berusaha membunuhnya dengan menyerang wilayah tempat ia sedang mengadakan pertemuan.
PRANCIS menyatakan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian antara Israel dan Palestina adalah melalui solusi dua negara.
Ghislaine Maxwell meminta Mahkamah Agung Amerika Serikat untuk membatalkan vonis perdagangan seks anak yang dijatuhkan padanya.
Kim Yo Jong memperingatkan Amerika Serikat agar tidak mengejar denuklirisasi Korea Utara.
TIONGKOK berharap prinsip timbal balik menjadi dasar dalam pembicaraan dagang dengan Amerika Serikat. Delegasi kedua negara kembali melakukan perundingan di Stockholm, Swedia, kemarin.
Senator Angus King menolak bantuan tambahan untuk Israel karena krisis kelaparan anak di Gaza.
Pemerintahan AS boikot konferensi PBB untuk mendukung solusi dua negara, menyebutnya sebagai aksi publisits tidak tepat waktu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved