Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pusat Perbelanjaan Harus Manfaatkan Momentum Ramadan

Despian Nurhidayat
22/4/2021 15:29
Pusat Perbelanjaan Harus Manfaatkan Momentum Ramadan
Pengunjung mengamati toko Jeans Levi's di Pondok Indah Mall 2, Jakarta.(MI/Ramdani)

KONSULTAN properti Colliers Indonesia mengingatkan pemilik properti ritel, seperti supermarket dan pusat perbelanjaan, untuk benar-benar memanfaatkan momentum Ramadan dan Lebaran. Sehingga, mereka bisa meningkatkan kinerja sektor ritel di dalam aset properti tersebut.

"Kinerja penjualan ritel biasanya mencapai puncaknya selama Ramadan dan Idulfitri. Jadi, retailer akan mendapat keuntungan dari musim ini. Bahkan dalam kondisi saat ini, kinerja ritel diproyeksikan meningkat, walau tidak sebesar sebelum pandemi covid-19," ungkap Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto dalam keterangan resmi, Kamis (22/4).

Momentum tersebut perlu dijaga, agar setelah Ramadan dan Idulfitri selesai, kalangan peritel tetap memiliki kinerja penjualan yang stabil. Colliers memperkirakan setelah Ramadan dan Idulfitri penjualan ritel akan menurun. Seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Dorong Konsumsi Saat Ramadan, Pemerintah Kucurkan Rp25 Triliun

"Retailer harus mengembangkan strategi untuk memastikan penjualan tidak turun ke angka terendah, seperti yang dialami ketika awal pandemi," pungkasnya.

Menurut Ferry, ada beberapa faktor tambahan yang dapat membantu pemulihan sektor ritel. Seperti, meningkatnya jumlah orang yang divaksinasi covid-19, serta operator pusat perbelanjaan dan retailer yang patuh protokol kesehatan.

Hal tersebut seharusnya meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk mengunjungi pusat perbelanjaan. Serta, akan berdampak positif terhadap kinerja ritel dan bagi pusat perbelanjaan.

"Jika dalam beberapa bulan setelah Ramadan dan Idulfitri angka penjualan dianggap tetap stabil, insentif atau diskon yang diberikan oleh pengembang kepada retailer dapat ditinjau kembali. Sehingga sewa-menyewa dapat kembali normal," jelas Ferry.

Baca juga: Tempat Wisata Dibuka Saat Lebaran, Ekonomi Diharapkan Naik

"Namun, bagi retailer di segmen tertentu yang terus berjuang untuk meningkatkan penjualan, pengembang dapat tetap fleksibel dalam hal sewa-menyewa dan service charge yang dibayarkan," sambungnya.

Sebelumnya, perusahaan teknologi ritel Eyos (Emporio Analytics Indonesia) menerbitkan hasil riset yang menunjukkan bahwa bisnis perdagangan independen modern di Indonesia tidak terpengaruh pandemi covid-19. Bahkan, terpantau mengalami pertumbuhan.

"Dampak pembatasan akibat pandemi membuat turunnya aktivitas bisnis dan ekonomi, termasuk bisnis ritel eceran. Namun, riset kami terhadap dua ribu toko modern independen (modern trade independent/MTI) ternyata tidak semuanya turun," ungkap Country Manager Eyos Soon Lee.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya