Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Bappenas Dorong Quality Tourism di Bali 

Despian Nurhidayat
04/8/2020 14:16
Bappenas Dorong Quality Tourism di Bali 
Sejumlah pekerja menarik dermaga apung yang mengangkut penumpang kapal cepat dari Pulau Nusa Penida di Pelabuhan Tribuana, Bali.(ANTARA/FIKRI YUSUF)

MENTERI PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa optimis pariwisata di Pulau Dewata, Bali bisa pulih seperti semula sebelum adanya pandemi covid-19. Namun, menurutnya ada beberapa hal juga yang harus diterapkan ke depannya.

Suharso menyebut, ke depannya orang yang ingin berlibur sifatnya bukan lagi wisata massal, melainkan menjadi quality tourism. Dengan berubah menjadi quality tourism, jumlah orang yang hendak liburan bergerombol akan berkurang.

"Turis ke depan sifatnya sudah quality tourism, jadi bukan lagi rombongan 5 bus tapi misalnya satu keluarga. Bukan berarti kita melecehkan mereka yang backpacker," ungkapnya dalam Online Talkshow #BaliBangkit: “Pemulihan Ekonomi dan Sosial untuk Revitalisasi Bali”, Selasa (4/8).

Tidak hanya itu, dia juga menilai saat ini homestay atau penginapan yang ada di Bali sudah cukup ketat menerapkan protokol kesehatan covid-19. 

"Jadi, saya kira tidak perlu mengenai kembalinya pariwisata di Bali," sambung Suharso.

Baca juga: Pelanggan Naik, KAI Tambah Perjalanan Kereta Api di Bulan Agustus

Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyebut Bali memiliki sinar matahari yang bagus. Hal ini yang menurutnya penting untuk mengantisipasi penyebaran virus korona.

"Bali punya matahari selama satu tahun dan punya pantai, jadi ga alasan untuk khawatir karena virus itu mati terkena matahari. Menurut saya, disini mataharinya luar biasa, kita punya aset yang ga perlu diragukan," ujarnya.

Suharso mengatakan, Bali juga memiliki keunggulan dari sistem komunitas yang cukup ketat, dimana ini dapat membantu mencegah penyebaran covid-19 di destinasi wisata nantinya.

"Mereka punya pecalang. Pecalang itu kan sistemnya komunitas, jadi kalau ada seseorang yang terkena mereka bisa mengatasi," pungkas Suharso. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya