Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Lapindo Mengebor Luka Lama

11/1/2016 00:00
KETIKA orang mendengar nama 'Lapindo', ingatan langsung melayang ke lautan lumpur di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Lumpur tersebut menenggelamkan sedikitnya 12 desa dan 24 pabrik. Lebih dari 30 ribu warga terusir dari rumah mereka.

Semburan lumpur berasal dari sumur pengeboran milik Lapindo Brantas Inc. Meski tidak diketahui secara pasti penyebabnya, tudingan kesalahan teknis mengarah ke cucu usaha Bakrie Group itu.

Hampir 10 tahun berlalu, lautan lumpur belum juga surut. Kini, datang berita Lapindo Brantas pada Maret mendatang akan meneruskan pengeboran sumur gas hanya 2,5 kilometer dari pusat semburan lumpur.

Data proyeksi produksi pun dibeberkan. Lima juta meter kubik gas per hari bakal dihasilkan. Produksi itu melebihi volume yang dihasilkan 30 sumur lain yang telah beroperasi di Sidoarjo. Sebuah prediksi produksi yang cukup fantastis. Pihak Lapindo Brantas mengatakan pengeboran untuk mendapatkan tambahan gas diperlukan agar kebutuhan gas di Jawa Timur tercukupi.

Terlepas dari manfaat yang juga belum tentu sesuai rndengan perkiraan, rencana pengeboran itu seperti mengorek-ngorek luka yang hampir kering. Lapindo dan otoritas yang memberi izin seakan mengabaikan air mata, peluh, dan amarah yang mengiringi penderitaan para korban lumpur Lapindo.

Bertahun-tahun mereka berjuang untuk mendapatkan ganti rugi yang merupakan hak mereka. Jangan lupa, belasan triliun rupiah dana APBN yang notabene merupakan uang rakyat pun telah dikucurkan untuk memberikan ganti rugi yang seharusnya dibebankan kepada Lapindo Brantas.

Terakhir, pemerintah bahkan berbaik hati menalangi kewajiban Lapindo sebesar Rp781 miliar. Dana yang dipakai untuk menutupi kekurangan pembayaran ganti rugi itu belum juga dikembalikan Lapindo.

Sekarang, Lapindo hendak melanjutkan pengeboran yang tentu mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Besarnya dana itu barangkali bisa digunakan untuk mengganti talangan dari pemerintah.

Sejumlah ahli geologi telah angkat bicara. Mereka mengingatkan pengeboran sumur gas di lokasi rnyang direncanakan Lapindo berisiko tinggi menimbulkan semburan lumpur yang baru.

Peringatan itu ditepis para kroni Lapindo dengan menyatakan belum tentu terjadi. Kalaupun terjadi, Lapindo siap dimintai pertanggungjawaban.

Sungguh lucu. Publik tahu, Lapindo selama ini berkelit untuk melunasi kewajiban membayar ganti rugi. Bagaimana mungkin kelak akan memenuhi tanggung jawab serupa?

Bila Lapindo benar-benar bisa merealisasikan rencana pengeboran di sumur yang baru, timbul pertanyaan, ada apa di balik izin tersebut? Di situlah Presiden perlu turun tangan dan menguak kepentingan sesungguhnya dari pemberian izin kepada Lapindo.

Pihak yang dilindungi dan diberi keistimewaan melebihi keselamatan rakyat tentu bukan orang sembarangan.

Kita menginginkan izin pengeboran jilid dua bagi Lapindo dievaluasi. Evaluasi menyangkut waktu dan perusahaan yang melakukan pengeboran.

Apakah tepat bila pengeboran dilakukan sekarang? Juga, apakah layak izin diberikan kepada perusahaan yang sudah terbukti melakukan kesalahan teknis pada pengeboran pertama?

Kita percaya Presiden masih punya cukup stok keberanian untuk memerintahkan evaluasi dan melibas siapa pun yang tidak segan mengancam kenyamanan dan keselamatan rakyat.


Berita Lainnya
  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.

  • Bersiap untuk Dunia yang Menggila

    23/6/2025 05:00

    ADA-ADA saja dalih yang diciptakan oleh Amerika Serikat (AS) untuk menyerbu negara lain.

  • Cegah Janji Palsu UU Perlindungan PRT

    21/6/2025 05:00

    PENGESAHAN Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) adalah sebuah keniscayaan.

  • Pisau Dapur Hakim Tipikor

    20/6/2025 05:00

    VONIS yang baru saja dijatuhkan kepada para pelaku mafia hukum dalam perkara Ronald Tannur kian menunjukkan dewi keadilan masih jauh dari negeri ini

  • Menghadang Efek Domino Perang

    19/6/2025 05:00

    ESKALASI konflik antara Iran dan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda surut.

  • Jangan Memanipulasi Sejarah

    18/6/2025 05:00

    KITA sebenarnya sudah kenyang dengan beragam upaya manipulasi oleh negara. Namun, kali ini, rasanya lebih menyesakkan.

  • Jangan Gembos Hadapi Tannos

    17/6/2025 05:00

    GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).

  • Berebut Empat Pulau

    16/6/2025 05:00

    PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.

  • Bertransaksi dengan Keadilan

    14/6/2025 05:00

    KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.

  • Tidak Usah Malu Miskin

    13/6/2025 05:00

    ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.

  • Gaji Tinggi bukan Jaminan tidak Korupsi

    12/6/2025 05:00

    PERILAKU koruptif lebih didorong hasrat ketamakan dalam diri pelakunya (corruption by greed) ketimbang karena kebutuhan.

  • Upaya Kuat Jaga Raja Ampat

    11/6/2025 05:00

    SUDAH semestinya negara selalu tunduk dan taat kepada konstitusi, utamanya menjaga keselamatan rakyat dan wilayah, serta memastikan hak dasar masyarakat dipenuhi.

  • Vonis Ringan Koruptor Dana Pandemi

    10/6/2025 05:00

    UPAYA memberantas korupsi di negeri ini seperti tidak ada ujungnya. Tiap rezim pemerintahan mencetuskan tekad memberantas korupsi.

  • Membagi Uang Korupsi

    09/6/2025 05:00

    PERILAKU korupsi di negeri ini sudah seperti kanker ganas. Tidak mengherankan bila publik kerap dibuat geleng-geleng kepala oleh tindakan culas sejumlah pejabat.

  • Jangan Biarkan Kabinet Bersimpang Jalan

    07/6/2025 05:00

    DI tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, soliditas di antara para punggawa pemerintah sangat dibutuhkan.

  • Jangan Lengah Hadapi Covid-19

    05/6/2025 05:00

    DALAM semua kondisi ancaman bahaya, kepanikan dan kelengahan sama buruknya. Keduanya sama-sama membuahkan petaka karena membuat kita tak mampu mengambil langkah tepat.