Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Akhiri Eskalasi Ketegangan

20/4/2024 05:00

KETEGANGAN di kawasan Timur Tengah meningkat seiring dengan meluasnya konflik yang dipicu Israel. Mulai dari aksi genosida di wilayah Gaza, Palestina, hingga yang terbaru konflik negeri zionis tersebut dengan Iran.

Memanas dan meluasnya konflik itu telah membuat komunitas internasional makin cemas dengan perkembangan geopolitik di Timur Tengah. Bahkan ketegangan tersebut sempat dikhawatirkan akan memicu perang dalam skala global. Perhatian dunia internasional kini terfokus pada tekanan untuk meredam aksi saling serang Iran-Israel.

Kemarin, Israel disebut telah melakukan serangan ke wilayah Iran. Seorang pejabat Washington menyebut ini merupakan balas dendam Tel Aviv atas serangan Teheran ke wilayah Israel pada Sabtu (13/4) lalu. Namun, pejabat Teheran mengatakan bahwa negaranya tidak akan melakukan serangan balik.

Iran memastikan tidak ada serangan eksternal ke wilayah mereka meski ada laporan terkait dengan serangan Israel di Isfahan. Pihak Iran menegaskan tidak akan melakukan balasan, pasalnya aksi militer Israel lebih mengarah ke infiltrasi dan telah mampu dilumpuhkan.

Situasi tersebut ibarat bom waktu. Namanya bom waktu, bisa meletup kapan saja. Kini dunia cemas efek domino dari ketegangan di kawasan itu bakal menjalar dan meluas hingga meruntuhkan tatanan ekonomi negara-negara di dunia.

Bahaya terbesar jika terjadi perang Israel-Iran ialah terganggunya perekonomian dunia yang sensitif terhadap pergerakan harga minyak. Apalagi, tersebab perang tersebut, Iran bisa saja memblokade atau mengganggu jalur minyak global, khususnya Selat Hormuz.

Respons negatif pasar pun ditunjukkan langsung dengan rontoknya sejumlah bursa saham di Asia, sejurus setelah ramainya pemberitaan serangan balasan pasukan Israel ke pangkalan militer Iran, kemarin. Nilai tukar mata uang negara-negara Asia terhadap dolar AS juga berguguran.

Kabar perang juga memicu kekhawatiran bahwa pasokan minyak Timur Tengah dapat terganggu sehingga membuat harga minyak dunia melejit. Kekhawatiran itu beralasan karena Timur Tengah menyumbang sekitar sepertiga pasokan minyak mentah global.

Jika harga energi yang lebih tinggi bertahan, itu akan makin meningkatkan risiko bagi perekonomian global. Ekonomi dunia yang belum benar-benar pulih akibat dampak covid-19, ditambah efek dari konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang belum mereda, dipastikan bakal kian porak-poranda jika perseteruan Iran-Israel terus membesar.

Untuk itulah, menjadi keniscayaan bagi komunitas internasional untuk mengerahkan segala upaya meredam konflik di Timur Tengah agar tidak berkepanjangan. Jika dibiarkan berlarut, kekhawatiran sejumlah pihak bahwa ketegangan di Timur Tengah itu bisa mengarah pada terjadinya Perang Dunia III, barangkali tak berlebihan.

Mesti ada tekanan diplomatik terhadap Israel untuk menghentikan aksi genosida di Palestina. Apalagi Iran telah menegaskan bahwa ketegangan akan berakhir jika Israel mundur dari Paletsina.

Pemerintah Indonesia dituntut aktif untuk terlibat dalam diplomasi guna deeskalasi konflik tersebut. Indonesia harus turun tangan untuk mendorong PBB mengeluarkan resolusi agar semua pihak menghentikan serangan, terutama serangan Israel ke Gaza.

Dewan Keamanan PBB juga mesti didesak lebih keras untuk mencegah eskalasi konflik Timur Tengah berlanjut. Sebelum ketegangan keburu meluas dan berimbas pada ketidakpastian politik dan ekonomi global, Indonesia harus bersuara lebih lantang agar PBB bekerja lebih keras meredam gejolak baru yang bakal timbul.



Berita Lainnya
  • Amnesti bukan untuk Koruptor

    25/8/2025 05:00

    KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Immanuele 'Noel' Ebenezer Gerungan dan 10 orang lainnya sebagai tersangka.

  • Potret Buram dari Sukabumi

    23/8/2025 05:00

    TRAGEDI memilukan datang dari Sukabumi, Jawa Barat.

  • Bersih-Bersih Total Kemenaker

    22/8/2025 05:00

    DUA kasus besar yang terjadi di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) saat ini tidak bisa dianggap remeh.

  • Utak-atik Anggaran Pendidikan

    21/8/2025 05:00

    PEMERINTAH mengalokasikan Rp757,8 triliun untuk anggaran pendidikan pada 2026, atau mengambil porsi 20% lebih APBN tahun depan.

  • Menanti Jalur Cepat KPK pada Kasus Haji

    20/8/2025 05:00

    SUDAH tiga kali rezim di Republik ini berganti, tetapi pengelolaan ibadah haji tidak pernah luput dari prahara korupsi.

  • Jangan Takluk oleh Silfester

    19/8/2025 05:00

    KONSTITUSI telah menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Salah satu prinsip yang tak bisa ditawar ialah soal kepastian hukum.

  • Terima Kritik meski Menyesakkan

    18/8/2025 05:00

    UNGKAPAN tidak ada manusia yang sempurna menyiratkan bahwa tidak ada seorang pun yang luput dari kesalahan.

  • Kebocoran Anggaran bukan Bualan

    16/8/2025 05:00

    BERANI mengungkap kesalahan ialah anak tangga pertama menuju perbaikan.

  • Berdaulat untuk Maju

    15/8/2025 05:00

    DELAPAN dekade sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia telah menapaki perjalanan panjang yang penuh dinamika.

  • Candaan yang tidak Lucu

    14/8/2025 05:00

    BERCANDA itu tidak dilarang. Bahkan, bercanda punya banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental serta mengurangi stres.

  • Perbaiki Tata Kelola Haji

    13/8/2025 05:00

    MULAI 2026, penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air memasuki era baru. K

  • Jalur Istimewa Silfester

    12/8/2025 05:00

    BUKAN masuk penjara, malah jadi komisaris di BUMN. Begitulah nasib Silfester Matutina, seorang terpidana 1 tahun 6 bulan penjara yang sudah divonis sejak 2019 silam.

  • Hati-Hati Telat Jaga Ambalat

    11/8/2025 05:00

    PERSOALAN sengketa wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia kembali mencuat di tengah kian mesranya hubungan kedua negara.

  • Mengevaluasi Penyaluran Bansos

    09/8/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.

  • Tegakkan Hukum Hadirkan Keadilan

    08/8/2025 05:00

    PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.

  • Vonis Pantas untuk Aparat Culas

    07/8/2025 05:00

    SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.