Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
DEBAT pamungkas pilpres bakal digelar Minggu, 4 Februari. Pamungkas berarti menyelesaikan ataupun mengakhiri. Pamungkas juga dapat dimaknai sebagai perusak ataupun penghancur, bila dalam konteks persenjataan.
Dan, pada Minggu besok, rakyat terkhusus pemilih bisa menyaksikan debat kelima alias pamungkas para calon presiden. Debat yang mempertemukan Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo ini akan menjadi debat resmi terakhir atau penutup menjelang pemungutan suara 14 Februari.
Setiap calon pemimpin bangsa itu akan mengutarakan serta mempertahankan pendapat mereka terkait dengan tema, yakni kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia (SDM), serta inklusi.
Dengan demikian, dalam tempo 120 menit, ketiga capres akan memperlihatkan keunggulan diri ketimbang pesaingnya dalam delapan tema yang terkait dengan keseharian rakyat.
Banyaknya persoalan yang harus dibahas dalam tempo yang singkat membuat publik akan lebih fokus pada sisi karakter ketimbang isu. Bahkan, ada anggapan kalau debat kandidat hanya sebagai hiburan karena tidak mampu menggali apa yang ada di balik benak para kandidat.
Di tema kesejahteraan sosial, bisa saja membahas persoalan kemiskinan yang melanda sekitar 9% warga. Padahal, target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024, warga miskin dikurangi menjadi tinggal 6,5% hingga 7,5% dari populasi.
Lalu, di isu kesehatan ada persoalan kondisi jutaan anak Indonesia yang mengalami stunting hingga hilangnya pasal mandatory spending 5% untuk kesehatan dari Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Dalam persoalan ketenagakerjaan, Presiden Joko Widodo mengeklaim keberhasilan mengurangi tingkat pengangguran pada 2023. Akan tetapi, ada yang menilai, turunnya angka pengangguran dibarengi penciptaan lapangan kerja yang makin tidak bermutu karena yang meningkat hanya di sektor pekerja informal.
Selanjutnya, di tema pendidikan, ada persoalan perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Selain itu, persoalan kapasitas dan nasib guru, khususnya guru honorer, serta kebijakan pendidikan yang berubah-ubah serta terputus antara satu dan lainnya.
Belum lagi, masuknya pinjaman online (pinjol) di dunia pendidikan. Di satu sisi, ia sebagai solusi mengatasi persoalan mahalnya biaya pendidikan tinggi, dan di sisi lain, solusi finansial bagi guru yang berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah serta tidak memiliki akses pembiayaan.
Anies, Prabowo, dan Ganjar, dalam kesempatan terpisah, telah menyatakan kesiapan untuk berhadapan. Anies memastikan akan lebih banyak bicara terkait substansi tema ketimbang menampilkan gimik.
Apalagi, Anies selaku mantan rektor, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan, serta Gubernur DKI Jakarta telah mengantongi beragam rekam karya. Jadi, Anies tidak sekadar menyampaikan angan-angan, apalagi angin surga.
Ganjar juga mengaku membekali diri dengan pengalaman selaku Gubernur Jawa Tengah selama dua periode. Walhasil, Ganjar meyakini omongannya akan memiliki basis berupa bukti nyata.
Sebaliknya, Prabowo saat berkampanye di Jawa Timur pada Kamis (1/2) mengaku waswas. Prabowo ternyata masih saja mengungkit-ungkit penilaian Anies saat debat pada 7 Januari. Kala itu, Anies memberi sekor 11 dari 100, sedangkan Ganjar memberi nilai 5 dari 10.
Prabowo dalam berbagai kesempatan memang selalu mengomentari isi debat yang sudah berlalu. Tidak jarang, dia juga membumbui dengan ucapan yang bernada memaki. Tidak mengherankan jika Prabowo sempat dianggap gagal move on.
Padahal, sejumlah akademisi meyakini debat kandidat akan mampu mengubah arah dukungan sebagian pemilih yang masih bimbang alias swing voters. Karena itu, semestinya para kandidat mati-matian untuk mempersiapkan dan mempertahankan diri secara kesatria saat berhadapan dengan lawan di debat. Bukan malah menjelek-jelekkan lawan di panggung-panggung di luar debat. Tidak pantas seorang calon pemimpin bangsa setara dengan penggosip yang kerap bergunjing.
Calon pemimpin bangsa, eloknya, memanfaatkan forum debat pemungkas untuk tampil sebaik mungkin. Debat kandidat menjadi ajang bagi publik untuk menilai kapasitas calon pemimpin mereka. Apakah sang calon memang memiliki isi atau hanya kinclong di kemasan luar.
PENGESAHAN Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) adalah sebuah keniscayaan.
VONIS yang baru saja dijatuhkan kepada para pelaku mafia hukum dalam perkara Ronald Tannur kian menunjukkan dewi keadilan masih jauh dari negeri ini
ESKALASI konflik antara Iran dan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda surut.
KITA sebenarnya sudah kenyang dengan beragam upaya manipulasi oleh negara. Namun, kali ini, rasanya lebih menyesakkan.
GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).
PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.
KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.
ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.
PERILAKU koruptif lebih didorong hasrat ketamakan dalam diri pelakunya (corruption by greed) ketimbang karena kebutuhan.
SUDAH semestinya negara selalu tunduk dan taat kepada konstitusi, utamanya menjaga keselamatan rakyat dan wilayah, serta memastikan hak dasar masyarakat dipenuhi.
UPAYA memberantas korupsi di negeri ini seperti tidak ada ujungnya. Tiap rezim pemerintahan mencetuskan tekad memberantas korupsi.
PERILAKU korupsi di negeri ini sudah seperti kanker ganas. Tidak mengherankan bila publik kerap dibuat geleng-geleng kepala oleh tindakan culas sejumlah pejabat.
DI tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja, soliditas di antara para punggawa pemerintah sangat dibutuhkan.
DALAM semua kondisi ancaman bahaya, kepanikan dan kelengahan sama buruknya. Keduanya sama-sama membuahkan petaka karena membuat kita tak mampu mengambil langkah tepat.
PANCASILA telah menjadi titik temu semua kekuatan politik di negeri ini.
JATUHNYA korban jiwa akibat longsor tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon, Jawa Barat, menjadi bukti nyata masih amburadulnya tata kelola tambang di negeri ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved