Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Tantangan Berat seusai Muktamar

24/12/2021 05:00
Tantangan Berat seusai Muktamar
(MI/Duta)

 

 

MUKTAMAR Ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung bisa disebut sebagai muktamar yang paling punya nilai strategis jika kita memandangnya dari sudut peneropongan atas masa depan NU. Muktamar kali ini boleh jadi akan menentukan arah dan gerak organisasi keagamaan terbesar di Indonesia itu di seratus tahun usianya.

Ya, NU yang lahir pada 1926 akan berusia seratus tahun alias satu abad pada 2026 mendatang. Muktamar Lampung digelar kurang dari lima tahun menuju perayaan umur seabad itu. Artinya, kepengurusan PBNU yang dihasilkan dari muktamar kali inilah yang akan menyiapkan sekaligus mengantarkan organisasi mengarungi kencangnya dinamika di abad kedua usia NU.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terpilih, yang diamanahi memimpin NU lima tahun ke depan, tantangannya pasti jauh lebih berat. Ia tidak saja harus tekun merawat, mengelola, dan menjaga internal NU agar tidak mudah terseret dalam sengketa politik praktis atau politik yang berorientasi kekuasaan.

Tak sampai tiga tahun dari sekarang, Republik ini akan memasuki tahun politik. Di situlah titik krusial apakah NU dengan kepengurusan yang terpilih ini mampu menjaga jarak dengan politik kekuasaan sebagai implementasi dari spirit kembali ke Khittah 1926 atau justru (lagi-lagi) masih terjebak dalam akrobatisasi politik praktis.

Dalam hal ini memang tak sepenuhnya dosa kaum nahdliyin. Organisasi dengan basis kultural dan massa yang sangat besar seperti NU pasti selalu jadi incaran para petarung politik, di dalam maupun di luar organisasi, untuk menyeret dan menjadikannya basis kekuatan. Karena itu, kepemimpinan menjadi isu penting, terutama dalam kaitannya dengan upaya menjaga NU agar tidak mudah didorong ke jurang politik praktis.

Langkah itu sebetulnya bukan berarti menjadikan NU apolitis. Berpolitik tetaplah sebuah kewajaran, bahkan keniscayaan, tetapi akan jauh bermartabat buat NU jika mereka melakukan politik tingkat tinggi (high politics). Politik yang berbasis kebangsaan dan kerakyatan, politik yang merekatkan persatuan, dan politik yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

Keberhasilan menjaga jarak dari politik kekuasaan yang berjangka pendek juga akan membuat NU lebih fokus menghadapi tantangan lain yang memiliki spektrum waktu lebih panjang. Globalisasi dan kencangnya perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi, menjadi isu yang tak boleh dilepaskan dari fokus NU jika ingin meningkatkan kiprahnya di masa depan.

Banyak tokoh muda NU yang sudah menyuarakan agar di usia seratus tahun keduanya, NU tak lagi hanya berkonsentrasi pada isu-isu lokal, tapi juga mulai berperan aktif merespons isu global. Teramat disayangkan bila kekuatan besar organisasi ini, termasuk dengan 137 cabang istimewa NU di seluruh dunia, hanya menghabiskan konsentrasinya untuk agenda lokal atau nasional.

Ini bukan sekadar soal politik. Keinginan kaum muda nahdliyin itu bahkan lebih menemukan relevansi ketika kita mengaitkannya dengan perkembangan teknologi yang amat cepat mengiringi isu globalisasi. Hari-hari ini kita bisa lihat kemajuan teknologi telah membawa dunia menjadi tanpa batas atau diistilahkan dengan global village.

Semua negara kini fokus meninggikan teknologi supaya tak tertinggal dalam percaturan global yang kian dinamis. NU sebagai bagian penting Indonesia, dengan kekuatan kulturalnya yang luar biasa, kiranya bisa mengambil peran besar untuk itu. Bayangkan saja, misalnya 23 ribu lebih pesantren NU dijadikan semacam center of knowlegde atau center of technology, betapa kuatnya basis teknologi kita.

Tantangan-tantangan lintas zaman seperti inilah yang juga mulai harus menjadi fokus kepengurusan PBNU hasil Muktamar Lampung. NU secara organisasi mesti mampu mengantarkan warga nahdliyin menuju era baru, era transformasi teknologi.



Berita Lainnya
  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.

  • Bersiap untuk Dunia yang Menggila

    23/6/2025 05:00

    ADA-ADA saja dalih yang diciptakan oleh Amerika Serikat (AS) untuk menyerbu negara lain.

  • Cegah Janji Palsu UU Perlindungan PRT

    21/6/2025 05:00

    PENGESAHAN Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) adalah sebuah keniscayaan.

  • Pisau Dapur Hakim Tipikor

    20/6/2025 05:00

    VONIS yang baru saja dijatuhkan kepada para pelaku mafia hukum dalam perkara Ronald Tannur kian menunjukkan dewi keadilan masih jauh dari negeri ini

  • Menghadang Efek Domino Perang

    19/6/2025 05:00

    ESKALASI konflik antara Iran dan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda surut.

  • Jangan Memanipulasi Sejarah

    18/6/2025 05:00

    KITA sebenarnya sudah kenyang dengan beragam upaya manipulasi oleh negara. Namun, kali ini, rasanya lebih menyesakkan.

  • Jangan Gembos Hadapi Tannos

    17/6/2025 05:00

    GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).

  • Berebut Empat Pulau

    16/6/2025 05:00

    PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.