Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Vaksinasi Sehatkan Ekonomi

26/3/2021 05:00
Vaksinasi Sehatkan Ekonomi
Ilustrasi(MI/DUTA)

 

 

SUDAH lebih dari setahun perekonomian dunia, juga Indonesia, sakit parah akibat pandemi covid-19. Beragam upaya untuk menyehatkannya terus dilakukan, dan hasilnya mulai menunjukkan tanda-tan­da positif.

Ekonomi dan pandemi covid-19 memang ber­ke­lindan. Akibat pandemi, perekonomian kita babak belur. Akibat pandemi, pertumbuhan ekonomi negeri ini mengalami kon­traksi cukup dalam. Aki­bat pandemi, kita diterpa rese­si ekonomi terburuk sejak resesi 1998.

Pandemi covid-19 juga telah membuat perekonomian dunia berdarah-darah. Bahkan, wabah yang telah merenggut jutaan nyawa penduduk bumi itu menyebabkan krisis global terburuk dalam seabad terakhir.

Namun, badai tidak akan selamanya menerpa. Badai bernama pandemi covid-19 itu pun mulai memperlihatkan pertanda akan berlalu seiring dengan kerja keras kita untuk menjinakkannya.

Beragam jurus yang di­lancarkan pemerintah, terma­suk vaksinasi, mulai menunjukkan hasil. Secara teoretis, dengan vak­sinasi orang akan kebal dari se­rangan virus korona varian baru atau covid-19. Dari hitung-hitungan medis, semakin banyak orang yang divaksin akan menghasilkan kekebalan komunal.

Untuk Indonesia, paling tidak 181,5 juta lebih penduduk harus di­vaksin demi tercapainya herd im­munity. Dengan begitu, covid-19 tak akan lagi berdaya, kita bisa kembali sehat dan hidup normal, yang ujung-ujungnya bakal menyehatkan perekonomian pula.

Ketika masih di tahap awal dengan sasaran kurang dari 10 juta orang saja, vaksinasi sudah mampu memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi. Optimisme dari pa­ra pihak bahwa perekonomian In­donesia yang sudah dalam tren membaik akan semakin membaik terus menguat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2021 kian bagus kendati masih di rentang minus 1% hingga minus 0,1%. Perekonomian akan semakin bagus sejalan dengan program vaksinasi yang kian gencar dan masif.

Sepaham dengan Menkeu, Bank Indonesia juga yakin perbaikan ekonomi domestik akan berlanjut dengan didorong oleh beberapa faktor, salah satunya vaksinasi.

Pada konteks itulah kita meng­apresiasi dan mendukung kegigihan pemerintah memvaksinasi masyarakat secepat dan sebanyak mungkin. Kita paham, upaya itu tidak mudah karena situasinya amat tidak gampang.

Untuk mendapatkan vaksin, misalnya, kita berebut dengan hampir semua negara di dunia. Jumlah yang divaksin juga sangat banyak dengan sebaran yang menyulitkan karena kondisi geografis negara kita. Namun, kita percaya, pemerintah akan sanggup menunaikan kewajibannya.

Kehadiran Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi covid-19 di Kecamatan Kao, Halmahera Utara, Maluku Utara, pada Rabu (24/3), juga sangat tepat untuk memastikan bahwa vaksin bisa dinikmati oleh seluruh rakyat di mana pun berada.

Vaksinasi memang harus menya­sar tidak hanya orang-orang di ko­ta-kota, tetapi juga warga di pe­losok-pelosok. Sama halnya di komu­nitas global, semua negara harus memiliki peluang yang sama untuk mengakses vaksin covid-19. Di era globalisasi yang tak lagi ada batas antarnegara, kegagalan sebuah ne­gara saja untuk memvaksinasi rak­yatnya bisa merusak akselerasi dan output vaksinasi global.

Berulang kali kita mengingatkan bahwa vaksinasi adalah kunci untuk mengatasi pandemi bersama ikhtiar lain seperti mematuhi protokol kesehatan. Semakin cepat vak­sinasi di­tuntaskan, semakin cepat pula bangsa ini pulih dari krisis kesehat­an dan ekonomi. Dan, bukan hanya pemerintah, tugas untuk memastikan itu juga berada di pundak kita, seluruh rakyat Indonesia.



Berita Lainnya