Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Cerdas Menyikapi Hasil Pilpres AS

04/11/2020 05:00
Cerdas Menyikapi Hasil Pilpres AS
Editorial(Dok.MI/Seno)

HARI ini, dunia akan mengetahui siapa Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS). Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia, hasil pemilu AS memang selalu menjadi perhatian.

Terlebih, kebijakan-kebijakan yang dijalankan Donald Trump sejak dilantik menjadi Presiden AS pada 20 Januari 2017 sangat berbeda dari pemerintahan sebelumnya. Dengan kebijakan yang keras soal imigrasi dan kebijakan proteksi ekonomi, Trump kerap dinilai rasialis dan tidak mendukung kerja sama global.

Di dalam negeri, Trump juga membangkitkan gerakan supremasi kulit putih hingga gesekan antarkelas dan antarras di 'Negeri Paman Sam' meningkat di mana-mana.

Maka banyak orang menaruh harapan perubahan dan perdamaian kepada sang penantang, Joe Biden. Wakil presiden di era pemerintahan Barack Obama ini maju dengan menggandeng calon wakil presiden seorang senator perempuan yang memiliki darah India-Jamaika, Kamala Harris. Dengan profil keberagaman ras, ditambah janji pelunakan imigrasi serta potongan pajak bagi kelas pekerja, Biden tampaknya cukup berhasil memikat rakyat.

Meski begitu, sejarah Pemilu AS 2016 bisa saja berulang. Kala itu, Hillary Clinton yang awalnya unggul di popular vote tetap gagal menjadi presiden karena kalah di electoral college.

Bagaimanapun, hasil Pemilu AS nantinya memang harus dihormati. Siapa pun yang akhirnya menjadi Presiden AS, pada akhirnya negara-negara lain harus memiliki strategi diplomasi demi memperjuangkan kepentingan nasional mereka.

Hal itu pula yang tentunya harus dijalankan Indonesia. Sejauh ini, meski Trump melakukan proteksi ekonomi, khususnya dengan Tiongkok, dan mengeluarkan sejumlah negara dari daftar negara berkembang, nyatanya kerja sama bisnis tetap bisa diraih Indonesia.

Pada Februari lalu, Indonesia termasuk di antara negara yang diubah statusnya dari negara berkembang menjadi negara maju. Kepada negara-negara maju, AS tidak lagi memberikan potongan bea masuk barang ekspor atau Generalized System of Preference (GSP).

Namun, pada 2 November ini, pemerintah AS nyatanya tetap memperpanjang GSP kepada Indonesia. Kebijakan yang sangat penting bagi daya saing produk Indonesia di pasar AS ini adalah bukti kekuatan diplomasi kita.

Kekuatan seperti itu pula yang harus terus dipertahankan, siapa pun pemimpin AS nantinya. Terlebih, AS memang salah satu pasar penting bagi RI. Total perdagangan Indonesia-AS untuk Januari-Mei 2020 tercatat US$10,75 miliar atau Rp158,2 triliun, dengan surplus bagi Indonesia sebesar US$3,7 miliar atau Rp54 triliun.

Di sisi lain, di tingkat multilateral, Indonesia juga harus tetap teguh pada perdamaian dan kepentingan besar dunia. Dalam soal lingkungan, misalnya, bagaimanapun hasil final posisi AS di Persetujuan Paris (Paris Agreement) tidak boleh menyurutkan langkah kita dalam menurunkan emisi maupun dalam terus mendorong negara-negara emitter besar dunia untuk menunaikan kewajiban mereka.

Jika soal kebijakan ekonomi luar negeri Trump dan Biden dinilai tidak akan berbeda jauh, sesungguhnya dalam soal imigrasi dan lingkunganlah perbedaan besar bisa terjadi. Di bawah pemerintahannya, Trump justru membawa AS menjadi satu-satunya negara yang mundur dari Persetujuan Paris. Di lain pihak, Biden berjanji jika terpilih akan segera membawa AS, yang memang merupakan negara emitter kedua terbesar di dunia, kembali masuk ke perjanjian soal kewajiban pemotongan emisi itu.

Siapa pun pemimpin AS untuk empat tahun ke depan, Indonesia harus cerdas menyikapi agar kepentingan kita bisa terakomodasi secara maksimal. Kita tak mungkin mengabaikan dinamika di negara adidaya itu, tapi mesti punya strategi-strategi jitu.



Berita Lainnya
  • Cari Solusi, bukan Cari Panggung

    14/7/2025 05:00

    PERSAINGAN di antara para kepala daerah sebenarnya positif bagi Indonesia. Asal, persaingan itu berupa perlombaan menjadi yang terbaik bagi rakyat di daerah masing-masing.

  • Awas Ledakan Pengangguran Sarjana

    12/7/2025 05:00

    DALAM dunia pendidikan di negeri ini, ada ungkapan yang telah tertanam berpuluh-puluh tahun dan tidak berubah hingga kini, yakni ganti menteri, ganti kebijakan, ganti kurikulum, ganti buku.

  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.