Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Indonesia Damai

20/8/2019 05:00

ADA yang terkikis dari kearifan lokal yang di­­wariskan dari para leluhur bangsa Indonesia. Semangat gotong royong luntur dan semakin tergantikan oleh sifat individualistis. Tenggang rasa dan toleransi yang tumbuh kuat ditopang akar kemajemukan bang­sa kini menipis. Dengan cepat tergeser ­sikap mu­­dah curiga maupun ­mudah mencela.

Sepertinya begitu sulit bagi sebagian kita untuk tidak melontarkan kata hinaan ataupun tudingan tanpa klarifikasi terlebih dahulu. Tidak mengherankan bila konflik demi konflik berbasis suku, agama, ras, dan antargolongan tiada hentinya bermunculan. Label-label ne­­ga­­tif dan stereotip disematkan untuk menjustifikasi serangan.

Kita merasa sedih saat ada saudara yang me­­lontarkan ucapan dan tindakan rasialis terhadap saudara lainnya yang sebangsa. Lebih memprihatinkan lagi ketika dengan mudahnya pihak-pihak yang menginginkan kekacauan di negeri ini ikut menunggangi. Isu pengusiran mahasiswa asal Papua dari Malang dan Surabaya membesar dan makin liar.

Hasilnya seperti yang terjadi kemarin, sau­­­­­­dara-saudara di Papua dan Papua Barat ter­­­­pancing emosi mereka. Sejumlah insiden ke­­rusuhan terjadi. Lagi-lagi peristiwa itu membuktikan isu SARA telah menjadi basis yang paling mudah dipakai untuk memprovokasi dan mengadu domba.

Beruntung masih tersisa sedikit warisan ke­­arifan luhur yang melekat. Para pemimpin berupaya menenangkan situasi dengan cara-ca­­ra damai. Presiden Joko Widodo menjamin pemerintah akan terus menjaga kehormatan rakyat Tanah Papua.

Imbauan demi imbauan disampaikan berbagai kalangan agar semua pihak menahan diri dan menyelesaikan persoalan dengan ke­­pala dingin.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Para­­wan­sa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Wali Kota Malang Sutiaji dengan kerendah­an hati meminta maaf kepada saudara-saudara asal Papua dan Papua Barat yang merasa ditekan tindakan rasialis.

Sikap yang benar-benar terpuji. Patut pula warga mengikuti dengan lebih mawas diri dan mengedepankan tenggang rasa. Saudara-saudara di Tanah Papua pun merespons dengan meredakan emosi diri.

Tentu lebih jauh kita berharap mereka bisa mengesampingkan ego dan mengutamakan suasana damai dan persatuan bangsa hingga bersedia memaafkan.
Memaafkan itu sangat sulit, bahkan mungkin mustahil, bagi orang-orang yang tidak mampu mengendalikan amarah dan selalu diliputi kebencian. Akan tetapi, kepala yang dingin dan hati yang terpaut pada perdamaian akan mudah memberi maaf.

Sikap tenggang rasa seyogianya perlu kemba­li dipupuk. Semangat toleransi dan saling menghormati hak sesama warga negara merupakan bagian dari kualitas sumber daya manusia yang unggul. Rasa persaudaraan yang tinggi tanpa memandang latar belakang SARA akan melandasi kolaborasi harmonis mewujudkan Indonesia maju.

Bukan sekadar menjadi negara maju, melainkan juga dengan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat. Itu semua harus dimulai dengan menyingkirkan diskriminasi dan sikap penuh prasangka, maupun kebiasaan memandang rendah segolongan saudara yang lainnya. Yang lebih penting lagi menjaga perdamaian sebab pembangunan hanya bisa berjalan dalam suasana damai.

Ingat, kita semua bersaudara. Papua yang damai ialah untuk Indonesia damai.



Berita Lainnya
  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.