Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Irlandia Utara mungkin berjarak ribuan mil dari Timur Tengah tetapi tanda-tanda meningkatnya konflik yang terjadi di jazirah Arab saat ini dapat dilihat di jalan-jalan di provinsi Inggris Raya itu.
Di negeri itu, terutama di ibu kota Belfast, bendera Palestina dan Israel berkibar di lingkungan pro-Irlandia dan pro-Inggris. Sentimen itu mengingatkan pada sejarah konflik dan perpecahan yang masih mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga di negara tersebut, meskipun ada perjanjian damai tahun 1998 yang sebagian besar mengakhiri kekerasan.
Semakin banyak bendera yang dikibarkan dilengkapi dengan mural dan grafiti yang menunjukkan dukungan terhadap Palestina atau Israel, tergantung di sisi mana bendera tersebut berada.
Penderitaan kolonialisme
Di Falls Road, jalan utama di distrik barat Belfast yang sebagian besar pro-Irlandia, Pat Sheehan, seorang anggota parlemen dari Sinn Fein, sayap politik paramiliter IRA, menjelaskan bahwa masyarakat lokal merasakan “empati” terhadap warga Palestina.
“Jika ada negara yang bisa memahami kesulitan yang dihadapi warga Palestina saat ini, itu adalah Irlandia,” kata Sheehan kepada AFP di depan mural pro-Palestina yang baru dibuat.
“Irlandia telah mengalami kolonialisme dan pendudukan selama 800 tahun, telah terjadi banyak pemberontakan bersenjata melawan pemerintahan Inggris, dan kami melihat warga Palestina menderita di bawah pendudukan kolonial serupa,” ujarnya.
Pada sebuah upacara dua minggu lalu, Sheehan meluncurkan mural tersebut, yang dihiasi dengan tulisan "Bebaskan Palestina" dan menggambarkan tangan terkepal yang dilukis dengan warna bendera Palestina dan Irlandia.
Kemudian pada hari yang sama, pria berusia 65 tahun yang pernah mogok makan di penjara selama 55 hari pada tahun 1981 itu, berpidato di depan rapat umum pro-Palestina di pusat kota Belfast yang menarik ribuan simpatisan.
Bendera Palestina telah lama dikibarkan di wilayah pro-republik, namun jumlahnya meningkat secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir.
Di dekatnya, ada pemisah apa yang disebut sebagi garis perdamaian -- salah satu dari banyak penghalang beton dan logam yang masih memisahkan lingkungan Belfast. Sebaliknya Bendera Israel kini menghiasi kawasan Jalan Shankill yang pro-Inggris.
“Komunitas serikat pekerja di Irlandia Utara memiliki kedekatan dan afiliasi yang sudah lama ada dengan perjuangan Israel,” kata Brian Kingston, seorang anggota parlemen dari partai pro-Inggris terbesar, Partai Unionis Demokratik.
“Kami melihat Israel sangat menderita akibat terorisme selama bertahun-tahun seperti yang kami alami,” kata pria berkacamata berusia 57 tahun, yang sebelumnya menjalankan peran seremonial sebagai Walikota Belfast.
Sebelumnya pada hari itu, Kingston menghadiri peringatan 30 tahun pemboman IRA terhadap toko ikan dan keripik di Jalan Shankill yang menewaskan sembilan orang pada tahun 1993.
“IRA dan PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) bekerja sama dalam terorisme internasional, berbagi keahlian. Dan kami menentang hal itu,” katanya.
PLO dibentuk pada tahun 1964 dan sayap militernya melakukan serangan mematikan terhadap Israel sebelum kedua belah pihak menandatangani perjanjian perdamaian pada tahun 1993.
Ronit Berger Hobson, seorang profesor studi konflik kelahiran Israel di Queen's University Belfast, mengatakan dia mulai meneliti sejarah Irlandia Utara dan proses perdamaiannya untuk pelajari bagaimana hal ini berpotensi diterapkan pada konflik Israel-Palestina.
“Lalu saya datang ke sini dan melihat semua bendera ini: bendera Palestina di satu jalan, bendera Israel di jalan berikutnya!” katanya di rumahnya dekat Belfast.
Hobson mengatakan bahwa solidaritas yang ditunjukkan Irlandia Utara tampaknya berasal dari persepsi kedua belah pihak yang salah mengenai kesamaan dengan konflik antara Israel dan Palestina.
“Tetapi sikap memihak ini, upaya untuk menyamarkan konflik Israel-Palestina dengan warna yang sama seperti yang terjadi di sini, entah bagaimana tidak membuahkan hasil,” katanya.
“Konflik di sini jauh lebih rumit, dan seperti yang terjadi berabad-abad yang lalu, begitu pula konflik antara Israel dan Palestina, tetapi dengan cara yang sangat berbeda.” (AFP/M-3)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
PM Israel Benjamin Netanyahu dituding sengaja memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik, khususnya menjelang pemilu nasional.
KELOMPOK Hamas menyambut baik kesepakatan internasional yang dicapai di Kolombia untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel atas perang yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
UNRWA yang merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina mendesak Israel supaya UNRWA segera diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
Mantan PM Israel Ehud Plmert menyebut pembangunan Kota Kemanusiaan di GAza sebagai kamp konsentrasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved