Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Hindari Cuaca Panas, Warga Saudi Pilih Olahraga di Mal

Adiyanto
26/10/2023 11:34
Hindari Cuaca Panas, Warga Saudi Pilih Olahraga di Mal
Untuk menghindari cuaca panas, warga Arab Saudi kini senang berjalan-jalan di mal untuk berolahraga( Haitham El-Tabei / AFP)

Toko-toko itu belum sepenuhnya dibuka, namun pusat perbelanjaan di Riyadh yang ber-AC telah ramai pengunjung. Kawasan itu jadi surga bagi para pejalan kaki yang bersyukur memiliki tempat yang asyik untuk berolahraga.

"Di luar terlalu panas untuk berolahraga. Cuaca di sini dingin dan tidak menimbulkan rasa haus," kata Mohammed Sultan, 55, seorang insinyur yang rutin berjalan kaki untuk berolahraga.

Bulan Oktober, akhir periode panas di Arab Saudi, suhu siang hari masih bisa mendekati 40 derajat Celcius (104 derajat) Fahrenheit.

Sultan, yang mengenakan T-shirt putih dan sepatu olahraga hitam, berjalan-jalan di sekitar mal diikuti oleh istrinya yang mengenakan niqab. “Berjalan di gym (di atas treadmill) sangat membosankan,” tambahnya sambil tertawa.

Pemandangan serupa juga terjadi setiap hari di mal-mal di ibu kota Arab Saudi. Hal ini menyoroti bagaimana meningkatnya minat terhadap kebugaran fisik di negara Teluk tersebut dibarengi dengan kurangnya ruang yang cocok untuk berolahraga.

Seperti halnya di Amerika Serikat, negara yang juga fokus pada mobil dan memiliki masalah obesitas, jalan-jalan di mal kini menjadi olahraga favorit di Arab Saudi.

Sekitar satu dari lima orang dewasa di Saudi mengalami obesitas, menurut sebuah penelitian mendalam yang diterbitkan oleh Bank Dunia tahun lalu. Hasil penelitian ini menggambarkan masalah tersebut sebagai hal yang mengkhawatirkan.

Untuk membantu menurunkan persentase tersebut, Federasi Olahraga setempat kini menyelenggarakan perlombaan seperti Riyadh Marathon, yang tahun ini menarik ribuan pelari ke jalan-jalan ibu kota. Namun acara-acara semacam itu jarang terjadi, dan pusat-pusat kebugaran baru yang bermunculan di Riyadh sering kali membebankan biaya yang mahal.

Para pejabat telah mulai membangun Sports Boulevard sepanjang 135 kilometer (85 mil) di ibu kota yang memiliki jalur untuk berjalan kaki, bersepeda, dan menunggang kuda. Namun, proyek tersebut masih beberapa tahun lagi selesai.

“Hal ini menjadikan mal sebagai “satu-satunya pilihan” bagi banyak orang, setidaknya untuk saat ini,” kata ekspatriat Australia Zuzana Kalous, yang membentuk kelompok jalan kaki perempuan di Riyadh pada 2020. Mereka biasanya bertemu empat kali seminggu di pusat perbelanjaan berbeda.

“Mal ini aman bagi perempuan, ber-AC. Tidak ada polusi, tidak ada debu, tidak ada lalu lintas,” katanya kepada AFP. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya