Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Suasana hati dapat memengaruhi pada kesehatan kulit Anda. Stres, misalnya, dapat menyebabkan jerawat dan memperburuk kondisi seperti eksim dan psoriasis.
“Suasana hati Anda benar-benar dapat memengaruhi kulit Anda, begitu juga sebaliknya,” kata dokter kulit, Doris Day, MD, yang berpraktik di New York City, AS, seperti dikutip dari situs Everyday Health.
Selain itu, tindakan merawat kulit sendiri dapat memberikan manfaat bagi suasana hati. Rutinitas perawatan kulit dapat membantu Anda mengembangkan kewaspadaan, memperbaiki suasana hati, dan menunjukkan kebaikan pada diri sendiri.
Saat merasa tegang, tubuh Anda melepaskan hormon yang disebut kortisol, yang memicu respons melawan-atau-lari. Menurut Cleveland Clinic, kortisol tidak semuanya buruk karena kortisol dapat memberi kita energi sepanjang hari, tetapi hal ini juga dikaitkan dengan serangkaian efek samping yang buruk.
"Dari segi kulit, hal ini mencakup penyembuhan luka yang buruk dan kondisi peradangan kulit yang memburuk," kata Joshua Zeichner, MD, direktur penelitian kosmetik dan klinis di bidang dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City, AS.
“Kita tahu bahwa stres berdampak negatif pada kulit. Otak meningkatkan produksi hormon yang disebut CRH. Hormon tersebut memberitahu kelenjar adrenal kita untuk memproduksi kortisol ekstra untuk mempersiapkan tubuh kita untuk lari atau bertarung," imbuh Dr. Zeichner.
CRH adalah singkatan dari corticotropin-releasing hormone. Zeichner mengatakan CRH mengikat kelenjar minyak dan meningkatkan produksi minyak yang dapat menyebabkan kulit berjerawat.
Sebuah studi diterbitkan pada tahun 2017 di Dermatologi Klinis menemukan bahwa di kalangan mahasiswi kedokteran berusia dua puluhan, tingkat stres yang lebih tinggi juga berkorelasi dengan tingkat keparahan jerawat.
Stres adalah bagian dari kehidupan sehari-hari dan tentunya tidak dapat dihindari. Jadi, perlu dicatat bahwa tujuannya bukan untuk menghilangkan semua stres, namun untuk belajar bagaimana mengelolanya dengan cara yang produktif sehingga tidak lepas kendali.
Selain jerawat, kondisi kulit umum lainnya, rosacea – yang ditandai dengan kemerahan pada wajah dan lesi inflamasi – juga bisa kambuh karena stres, catat Cleveland Clinic. Peptida tertentu yang dilepaskan sistem saraf sebagai respons terhadap stres dapat menyebabkan peradangan dan melebarkan pembuluh darah, sehingga menyebabkan kulit memerah, menurut National Rosacea Society (NRS).
Menurut Asosiasi Psikologi Amerika (APA), masalah terkait kulit lainnya dapat diperburuk oleh stres, seperti psoriasis dan gatal. Karena stres berdampak pada sistem kekebalan tubuh, hal ini diketahui sebagai pemicunya psoriasis, yang merupakan kondisi autoimun (di mana sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif menyebabkan tubuh secara keliru menyerang jaringannya sendiri).
Debra Jaliman, MD, seorang dokter kulit bersertifikat di New York City, merekomendasikan pasiennya untuk mencoba mengelola stres mereka untuk mencegah dampak buruk yang terjadi pada kulit mereka. Untukm menguranginya beberapa saran dianjurkan seperti mendengarkan musik yang menenangkan, mandi air hangat, atau melakukan pijatan. (M-3)
Berdasarkan data pada 2023, terungkap Kalimantan Barat hanya memiliki dua sistem MRI dengan jumlah penduduk mencapai 5 juta jiwa.
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
RiskesdasĀ 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Pemerintah Singapura telah melarang penggunaan vape karena penambahan zat berbahaya seperti Etomidate ke dalam alat penguap elektronik itu menimbulkan bahaya serius pada penggunanya.
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Tahukah kamu? Penggunaan peeling serum tidak bisa dilakukan sembarangan karena berkaitan langsung dengan kesehatan kulit. Jika salah urutan skincare, kulit justru bisa mengalami iritasi.
Tomat bukan hanya pelengkap masakan, melainkan juga menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan kulit dan jantung.
Salah satu ciri kulit terlalu sering dieksfoliasi adalah kulit terasa seperti tertarik setelah mencuci muka.
9 manfaat daun saga untuk kesehatan: redakan batuk, obati sariawan, hingga tingkatkan imun dengan herbal kaya antioksidan dan senyawa aktif alami.
Kulit berminyak tetap perlu pelembap untuk menjaga keseimbangan. Simak penjelasan dr. Riris soal perawatan kulit dan mitos ketergantungan skincare.
Kulit sehat tidak datang begitu saja tanpa usaha. Namun, sering kali dalam kesibukan bekerja, seseorang bisa lupa untuk peduli dengan merawat dirinya secara menyeluruh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved