Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Makanan Jenis Kacang-kacangan Bagus untuk Kendalikan Penyakit Regeneratif

Devi Harahap
14/2/2023 09:05
Makanan Jenis Kacang-kacangan Bagus untuk Kendalikan Penyakit Regeneratif
Millet atau kacang-kacangan(unsplash)

Millet adalah biji-bijian sereal yang termasuk dalam keluarga Poaceae. Umumnya dikenal sebagai rumput-rumputan. Makanan ini banyak dikonsumsi di negara-negara berkembang di seluruh Afrika dan Asia.

Meskipun mungkin terlihat seperti biji, millet memiliki kandungan nutrisi yang mirip dengan sorgum dan sereal lainnya. Hal itu membuat tanaman yang dianggap dewa oleh masyarakat India ini kembali diminati oleh banyak orang untuk kembali menata pola makan sehat dan ramah lingkunggan.

Kepala Ahli Gizi di rumah sakit Yashoda Malakpet, Dr Sujatha Stephen mengatakan millet sangat bagus untuk dikonsumsi bagi seseorangyang sedang menjalankan pola diet paleo. Sejak 10.000 tahun yang lalu, pertanian di kawasan Asia telah mengalami banyak perubahan, hingga kini revolusi pertanian modern dianggap mengalami ketimpangan yang signifikan.

"Pola makan modern yang tinggi sodium, gula, dan lemak, berfungsi sebagai sumber kontaminan daripada menutrisi atau menyembuhkan tubuh," kata Dr Sujatha Stephen seperti dilansir dari New Indian Express pada Rabu (8/2).

Menurut Sujatha makanan diet berupa olahan tinggi karbohidrat yang kebarat-baratan telah membuat tubuh manusia rentan terhadap berbagai kondisi kronis, mulai dari gangguan metabolisme seperti diabetes, obesitas, dan alergi, hingga penyakit jantung.

Berawal dari ketidakcocokan hipotesis yang menyatakan bahwa pola makan manusia modern telah menyebabkan ketidaksesuaian evolusioner dan gen kita tidak cocok dengan pola makan modern, akhirnya orang-orang mulai menjalani 'diet paleo.'  Diketahui, pola makan ini didasarkan pada makanan yang dikonsumsi oleh nenek moyang kita selama Era Paleolitik (2,5 juta tahun yang lalu hingga 10.000 tahun yang lalu).

“Nenek moyang kita berburu dan mengumpulkan makanan yang disediakan alam, yang lebih sehat daripada minyak, gula, dan lemak yang kita konsumsi saat ini. Pola makan seperti diet Paleo memastikan pola makan yang sehat,” kata Dr Sujatha.

Orang yang menjalani pola makan paleo modern, biasanya akan mengonsumsi bahan makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijiaan. Akan tetapi, mengurangi konsumsi biji-bijian olahan ataupun utuh seperti sereal, lebih baik untuk menjaga kesehatan tubuh.

Di sinilah kehadiran millet menjadi bahan perdebatan. Meskipun biji-bijian kuno ini bebas gluten dan terkadang dianggap sebagai sebagai ternak dan pakan burung, kandungannya yang baik untuk tubuh sering diabaikan oleh banyak orang karena status biji-bijiannya.

Dr Sujatha berpendapat bahwa tidak ada pola diet yang sempurna kecuali harus mengonsumsi bahan campuran dari makanan bergizi. Millet adalah salah satu bahan yang cocok untuk dimasukkan dalam menu diet Anda karena karena kaya akan mikronutrien dan kandungan serat, selain itu juga ideal untuk mengendalikan diabetes, jantung, dan baik bagi ibu hamil.

"Seseorang tidak boleh terlalu memperumit diet dengan mencoba mengikuti aturan yang ketat; diet sederhana dengan makanan bergizi adalah yang terbaik," imbuh Dr Sujatha.

Selain itu, Diet paleo dikatakan membantu penurunan berat badan, mengurangi penyakit jantung atau faktor risiko kardiovaskular, meningkatkan kontrol gula darah, dan meningkatkan aktivitas insulin.

Dr Sujatha mengakui kekurangan millet yaitu tidak baik dikonsumsi terus menerus karena mengandung goitrogen yang dapat menyebabkan kekurangan zat besi dan menyebab disfungsi kelenjar tiroid. "Sebaiknya, mengkonsumsi millet harus dicampurkan dengan kombinasi menu lain. Selain itu, orang dengan gangguan hipotiroidisme harus membatasi penggunaannya," tandasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik