Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tak Ada Lagi Penamaan Steak Vegan di Prancis

Devi Harahap
13/7/2022 07:40
Tak Ada Lagi Penamaan Steak Vegan di Prancis
Ilustrasi: salah satu supermarket di Prancis(unsplash.com/Mathias Reding)

Kini makanan pengganti daging yang terbuat dari bahan sayuran sedang menjadi tren baru di berbagai negara, khususnya Prancis. Akan tetapi, di supermarket dan di restoran sering kali makanan alternatif tanpa daging itu tetap diberi label "steak" atau "sosis" seperti "steak vegetarian" atau "sosis veggie".

Menurut peraturan resmi negara Prancis, label steak vegetarian akan dilarang di negara tersebut mulai awal Oktober 2022 mendatang. Dengan begitu, produsen daging nabati tidak bisa lagi memberi label produk mereka sebagai steak atau sosis. Hal ini akan membuat Anda tidak bisa lagi memesan menu steak vegetarian di supermarket atau restoran di Prancis.

Pelaku industri daging Perancis sudah menanti kebijakan ini cukup lama karena banyak produk berbasis sayuran memenuhi rak  bahan makanan di berbagai pusat perbelanjaan.

Dilansir dari Food and Wine pada Selasa (5/7), Prancis hanya akan mengizinkan makanan yang benar-benar terbuat dari daging dan ikan yang bisa menyandang nama itu.

”Tidak mungkin lagi menggunakan istilah daging untuk sektor yang secara tradisional tidak terkait dengan daging dan ikan. Yang bukan berasal dari hewan,” demikian isi teks peraturan tersebut.

Bukan hanya daging, kata-kata "mentega," "keju," atau "susu" juga tidak dapat digunakan pada label produk sayuran atau nabati. Hanya ada satu menu yang lolos dari keputusan itu, yakni burger yang masih bisa digunakan untuk menggambarkan roti nabati atau tanpa daging.

Keputusan itu disambut baik oleh pendukungnya sebagai bentuk pelestarian produk dan pengetahuan pada masyarakat tentang produk makanan yang mereka konsumsi.

”Langkah tersebut sangat penting dalam mendukung transparansi informasi bagi konsumen serta dalam pelestarian produk dan pengetahuan kami,” kata Jean-François Guihard, Kepala Asosiasi Perdagangan, Peternakan, dan Pengepakan Daging Interbev.

Untuk diketahui, larangan itu akan berlaku hanya untuk produk-produk yang dibuat di Prancis, tetapi aturan tersebut tidak berlaku bagi barang-barang yang diproduksi oleh mitra dagangnya di Eropa.

ONAV, sebuah asosiasi ilmuwan dan profesional kesehatan yang mengkhususkan diri pada daging alternatif, mengatakan bahwa tindakan itu jelas dirancang untuk melindungi kepentingan ekonomi industri daging.

Menurut dua, tindakan tersebut berisiko menghambat perkembangan Perancis menuju makanan alternatif berbasis sayuran, yang dinilai lebih berkelanjutan dan sehat. Adapun mengonsumsi daging, menurut dia, membawa dampak iklim yang berat. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya