Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Sebuah studi baru menemukan segala jenis paparan cahaya (polisi cahaya) saat tidur dapat secara signifikan meningkatkan risiko obesitas, diabetes, atau tekanan darah tinggi, terutama pada orang lansia.
Saat memeriksa lebih dari 500 pria dan wanita yang lebih tua antara 63 dan 84, para peneliti dari Northwestern University menemukan bahwa paparan cahaya yang berbahaya dapat datang dari segala macam tempat, termasuk lampu kamar yang dibiarkan menyala untuk keselamatan, kamar tidur tanpa tirai gelap, dan perangkat digital yang masih menyala.
Tim melacak peserta studi selama tujuh hari, mengukur paparan mereka terhadap cahaya menggunakan perangkat yang dikenakan di pergelangan tangan dalam kondisi dunia nyata. Tim menemukan bahwa orang dewasa yang lebih tua yang tidak mendapatkan periode lima jam kegelapan total setiap hari jauh lebih rentan untuk mengembangkan kondisi ini daripada mereka yang tidur tanpa gangguan cahaya.
“Baik itu dari smartphone seseorang, membiarkan TV menyala semalaman atau polusi cahaya di kota besar, kita hidup di antara sejumlah besar sumber cahaya buatan yang tersedia 24 jam sehari,” kata penulis koresponden studi Dr. Minjee Kim, asisten profesor neurologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine dan seorang dokter Northwestern Medicine, seperti dikutip dari situs Study Finds, Senin (27/6).
"Orang dewasa yang lebih tua sudah memiliki risiko lebih tinggi untuk diabetes dan penyakit kardiovaskular, jadi kami ingin melihat apakah ada perbedaan frekuensi penyakit ini terkait dengan paparan cahaya di malam hari," lanjutnya.
Kebanyakan orang dewasa yang lebih tua tidak mendapatkan tidur yang bebas cahaya.
Menggunakan pelacak cahaya, para peneliti menemukan bahwa kurang dari setengah dari 552 peserta dalam penelitian mereka secara konsisten menikmati periode lima jam dalam kegelapan total setiap malam. Selain itu, cahaya ini menyinari mereka selama periode paling gelap di malam hari dan di tengah-tengah siklus tidur seseorang.
Tim juga mengatakan bahwa individu dengan masalah kesehatan ini lebih mungkin untuk bangun dan pergi ke kamar mandi di tengah malam, yang menyalakan lebih banyak lampu. Orang lain dengan kaki mati rasa, karena diabetes, mungkin juga menyalakan lebih banyak lampu di malam hari untuk mengurangi risiko jatuh.
“Penting bagi orang untuk menghindari atau meminimalkan jumlah paparan cahaya saat tidur,” kata rekan penulis studi senior Dr. Phyllis Zee, kepala kedokteran tidur di Feinberg dan dokter Northwestern Medicine.
Untuk saat ini, Dr. Zee memiliki beberapa rekomendasi utama untuk orang dewasa yang lebih tua:
1. Jangan menyalakan lampu.
Jika Anda harus menyalakan lampu, gunakan lampu redup yang lebih dekat ke lantai.
2. Warna lampu.
Gunakan lampu kuning atau merah/oranye yang kurang merangsang otak. Anda juga harus menjauhkan lampu putih atau biru (seperti lampu smartphone) dari orang yang sedang tidur.
3. Penutup mata
Nuansa gelap atau penutup mata dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengendalikan cahaya luar ruangan. (M-2)
Dalam era kerja cepat dan tuntutan multitasking, kelelahan setelah jam kerja bukan lagi hal aneh—terutama bagi generasi milenial dan Gen Z.
Memasuki usia Spring Air yang ke-100 pada 2026, Spring Air memperkuat reputasinya sebagai pelopor teknologi tidur.
Produk yang menawarkan solusi untuk tidur lebih nyenyak adalah Nutrilite™ Healthy Sleep Solution.
Menguap terus-menerus dan merasa mengantuk di siang hari bisa menjadi tanda serius dari kurang tidur kronis yang berdampak buruk bagi kesehatan.
Sleepmaxxing adalah tren yang berkembang di TikTok, di mana orang-orang menerapkan berbagai strategi untuk mengoptimalkan kualitas tidur mereka.
Menggunakan jam alarm tradisional daripada ponsel dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan mempermudah bangun pagi.
STUDI terbaru dari tim peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia, menemukan bahwa pola makan dapat berperan penting untuk memperlambat laju munculnya penyakit kronis pada lansia.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Ini merupakan sebuah program sosial kolaboratif untuk mendukung kesehatan mental dan fisik lansia pascapensiun.
Kehidupan seksual setelah usia 50 tahun tetap bisa sehat dan memuaskan. Simak tips menjaga keintiman berikut.
RATUSAN lansia Sekolah Lansia Berdaya (Sidaya) Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengikuti prosesi wisuda di Gedung Mahligai Serumpun Sebalai. Jumat (18/7).
Memasuki usia 50 tahun, penting untuk lebih selektif dalam memilih makanan. Simak daftar 10 jenis makanan yang perlu dihindari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved