Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dokumenter Anyar Fanny Chotimah Raih Pendanaan di Docs By The Sea

Fathurrozak
06/9/2021 23:51
Dokumenter Anyar Fanny Chotimah Raih Pendanaan di Docs By The Sea
Still photo 'My Sister Umi Aci'.(Dok. Docs by The Sea Accelerator 2021)

Dalam proyek dokumenter terbarunya, My Sister Umi Aci, sutradara peraih Piala Citra, Fanny Chotimah, mendapatkan sontekan pendanaan lewat lab dan pitching forum Docs By The Sea Accelerator 2021 yang berlangsung pada 16 Agustus-4 September lalu.

Dokumenter yang mengangkat kisah kakak Fanny itu mendapat Docs By The Sea Pitch Prize senilai Rp70 juta. Hadiah ini merupakan salah satu dari tiga hadiah utama. Dua lainnya adalah DOK Leipzig Industry Accelerator Prize, yang diraih film I Am Walking (Thailand/Filipina/Malaysia/Singapura), serta Asiadoc Project Prize untuk film Mountain of Ashes (Thailand) dan film The Bamboo Family (Myanmar).

“Dari lubuk hati yang terdalam, tidak cukup untuk sekadar mengucapkan terima kasih kepada Indocs dan Docs By The Sea yang memberi saya kesempatan dan dukungan untuk belajar dan berkembang sebagai pembuat film. Tim yang hebat, mentor yang menginspirasi, dan lingkungan yang mendukung! Yang membuat senang, saya menjadi bagian dari keluarga besar dokumenter,” kata Fanny, atas apresiasi tersebut, Minggu (5/9).

“Saat kakak saya kehilangan lengannya, saya mendedikasikan tangan saya untuknya.
Dan saya percaya, film ini akan mengulurkan tangan kita, menuju nilai kemanusiaan, solidaritas, dan keberagaman,” lanjutnya.

My Sister Umi Aci berkisah tentang Fatimah Asri Mutmainah, 47, atau Umi Aci, yang kehilangan kedua lengannya dalam kecelakaan mobil ketika berusia 20 tahun, 10 hari setelah pernikahannya. Fanny ingin menyorot kehidupan kakaknya yang tak pernah sepi dari kerja-kerja kemanusiaan untuk menolong sesama itu dari sisi personal, dalam hubungannya sebagai adik-kakak.

“Dengan cara yang lembut, proyek ini mengeksplorasi kisah tentang keberanian, penerimaan, dan perjuangan perempuan. Dikombinasikan dengan refleksi pribadi, penggambaran cinta yang intim dari proyek ini juga menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam. Proyek ini sangat personal, namun keterlibatannya dengan isu-isu mulai dari disabilitas hingga pemberdayaan perempuan menimbulkan pertanyaan yang bergema jauh melampaui ceritanya sendiri,” pernyataan juri atas proyek film My Sister Umi Aci yang disampaikan Direktur Eksekutif In-Docs, Gugi Gumilang. (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya