Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pernah Diolok Donald Trump, Greta Thunberg Balas Dendam

Bagus Pradana
06/11/2020 13:22
Pernah Diolok Donald Trump, Greta Thunberg Balas Dendam
Atas: cuitan Greta Thunberg pada 6 November 2020; bawah: cuitan Donald Trump pada 11 Desember 2019.(Twitter)

Pada Desember 2019, Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat meledek Greta Thunberg agar bersikap tenang dan belajar mengatur emosinya dalam sebuah cuitan twitter. Saat itu, Greta baru saja dinobatkan sebagai Person of The Year oleh Majalah Time. 

Namun, tampaknya karma berbalik. Kemarin, aktivis perubahan iklim tersebut balas meledek Trump yang sedang meluapkan kemarahannya terhadap hasil hitung cepat pilpres AS. Pasalnya, hitung cepat memperlihatkan calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden sebagai kandidat terfavorit.

Maju sebagai petahana, Trump mengklaim bahwa dirinya akan kembali memenangkan pilpres AS tahun ini. Namun, belakangan ia menuduh bahwa dirinya telah dicurangi dalam perhitungan suara karena secara mendadak perolehan suara Joe Biden unggul atasnya.

Kekecewaan tersebut kemudian ia ungkapkan dalam sebuah cuitan twitter, meminta agar perhitungan suara dihentikan. "Berhenti menghitung!" cuitnya pada Kamis (5/11), seperti dikutip dari theguardian.com.

Cuitan tersebut kemudian direspons oleh Greta. 

Greta meniru redaksional komentar Trump nyaris setahun lalu terhadap dirinya.

"Sangat konyol, Donald harus belajar mengelola emosinya, ia butuh pergi menonton film lama bersama seorang teman. Santai Donald, santai," cuit gadis asal Swedia tersebut, hari ini. 

Cuitan Greta kini mendapat 'like' dari 1,2 juta akun twitter dan telah dire-tweet lebih dari 200 ribu kali. 

Dilansir dari cnn.com (6/11), saat ini pilpres AS masih dalam masa penghitungan suara, dengan keunggulan sementara dipegang oleh Joe Biden yang memperoleh 253 suara elektoral. Sementara,  Donald Trump memperoleh 213 suara elektoral. Perhitungan suara masih dilakukan beberapa negara bagian seperti Pennsylvania, Georgia, Arizona, Carolina Utara, dan Nevada. (M-2) 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik