Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Ini yang Harus jadi Perhatian Orang Tua Saat Temani Anak di Rumah

Ihfa Firdausya
11/4/2020 15:54
Ini yang Harus jadi Perhatian Orang Tua Saat Temani Anak di Rumah
Siswa SD belajar membaca dongeng didampingi ibunya saat pemberlakuan belajar di rumah di Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/4/2020).(Antara/Maulana Surya)

KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut banyak menerima laporan mengenai penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi anak-anak sekolah.

Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati mengatakan bahwa orang tua acapkali perfeksionis ketika membimbing anak saat PJJ. Hal tersebut dapat membuat si anak tertekan.

"Orang tua harus menyadari kondisi anak yang juga bosen, lelah, bingung, beradaptasi," ungkapnya kepada Media Indonesia, Sabtu (11/4).

Rita mengimbau para orang tua untuk tidak mementingkan persoalan akademik anak semata. Anak, kata dia, juga harus diperhatikan kondisi psikologisnya.

"Ada hak tumbuh tapi juga kembang. Bukan hanya fisik tetapi juga psikoligis," jelas Rita.

Selain itu, lanjutnya, anak perlu didengarkan keluh-kesahnya agar dapat mengungkapkan masalah mereka.

Seperti diketahui, sejak pemerintah menyatakan darurat pandemi covid-19 pertengahan Maret lalu, sekolah-sekolah mulai diliburkan. Pembelajaran pun dilakukan dari rumah masing-masing.

Di sisi lain, Rita mengatakan bahwa dalam kondisi semua orang harus di rumah, anak sering menjadi korban.

"Dalam situasi keluarga dengan tekanan sosial yang kuat, situasi ekonomi gak menentu, orang tua harus menyeimbangkan WFH, PJJ, dan pekerjaan domestik," jelasnya.

"Bu Mentri (PPPA) mengatakan kekerasan berbasis gender berpotensi naik. Menurut saya itu benar adanya, oleh karena itu anggota keluarga, suami istri/ayah-ibu harus bekerja sama saling membantu agar pekerjaan rumah, pendampingan anak bergantian, dan melibatkan anak yang cukup umur," imbuhnya.

Menurutnya, jika orang tua dapat menjalani situasi sulit ini dengan baik, saling menjaga, dan saling membantu, maka potensi kekerasan akan berkurang.

"Jika masa sulit ini tidak ada kerja sama antara anggota keluarga, saling menyalahkan, anak yang akan jadi korbannya," pungkasnya. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya