Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Sebagai orangtua baru tentunya khawatir bila membiarkan si buah hati dalam perawatan orang lain. Apakah orang tersebut bisa merawat bayi anda dengan baik atau tidak.
Apalagi bagi ibu pekerja, kerap dihadapi pilihan menitipkan bayi dengan pengasuh atau keluarga. Nah, baru-baru ini seorang ibu dihadapkan pilihan menitipkan bayinya kepada anggota keluarga yang mana.
Pascamelahirkan bayi perempuan ini ia mendapatkan banyak tawaran dari keluarganya untuk menjaga bayinya. Namun ia tidak mengambil keuntungan penuh setiap kali anggota keluarganya menawarkan bantuan, ia bahkan terbilang protektif dengan cara menguji anggota keluarganya sebelum mereka untuk mengasuh sang bayi.
Dilansir dari the Sun , ibu ini menjelaskan dalam forum Reddit "Am I The A *****" bahwa dirinya telah dibanjiri tawaran pengasuhan dari keluarganya.
Tentu saja, perempuan itu tidak memberi tahu mereka tentang tes itu sebelumnya. Ia hanya meminta anggota keluarga untuk mengawasi sang bayi sebentar, sementara ia melakukan sesuatu di ruangan lain, seperti melipat pakaian atau mandi. Perempun itu ngeri mendapati neneknya mematikan alat pendengarnya agar tidak akan terganggu tangisan sang bayi.
Tampaknya pengujiannya ini terbukti benar lagi, ketika saudara suaminya yang menawarkan untuk mengasuh bayi tidak bertahan dua menit sebelum meminta bantuan. "Saya pikir itu berarti saat ini mereka gagal dan belum siap mengasuh bayi yang baru lahir, tetapi kita dapat mencoba mengujinya lagi ketika bayinya lebih besar," kata perempuan yang tak disebutkan namanya ini.
Namun, situasinya menjadi canggung ketika saudara ipar perempuan itu menuntut alasan mengapa ia tidak dibiarkan mengasuh sang bayi. Perempuan ini lantas meminta pengguna Reddit lain untuk mempertimbangkan dilema dengan pertanyaan menohok. "Apakah saya seorang ***** karena tidak mempercayai keluarga dengan bayi baru lahir atau haruskah mereka memberikan ibu baru sedikit longgar?"
Meskipun sebagian menilai gagasan untuk menguji anggota keluarga itu aneh, mereka menunjukkan: "Beberapa orang membutuhkan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengenal anak-anak sebelum mengasuh anak. Percobaan berjalan dan perjalanan keluarga akan menjadi tes yang lebih baik."
Yang lain berpendapat: "Anda memiliki NEWBORN dan narsisis ini mencaci maki Anda karena tidak memperhatikan mereka? Tertawa." (M-3)
Baca juga : 7 Alasan Pertemanan Tanpa Ribet ialah yang Terbaik
Ingin minta maaf dengan tulus? Ini panduan minta maaf dari para ahli.
Dilansir dari The Atlantic, pareidolia merupakan fenomena psikologi saat setiap orang dapat melihat bentuk tertentu pada gambar biasa, namun persepsinya cenderung berbeda dengan orang lain.
Perasaan sedih dan stres saat harus kembali ke rutinitas usai liburan dalam dunia psikologi disebut dengan istilah post holiday blues.
Pondok Pesantren Darunnajah menghadirkan Darunnajah Assessment and Development Center (DADC), sebuah pusat asesmen dan pengembangan psikologis bagi santri, pendidik, dan masyarakat umum.
Pentingnya peran psikologi sebagai disiplin ilmu dan praktik dalam mendukung pembangunan bangsa, terutama dalam menciptakan masyarakat yang sehat secara mental dan berdaya saing.
Saat ini, timnas U-20 sedang menjalani pemusatan latihan di Jakarta, yang dijadwalkan berlangsung sejak 5-30 Januari sebelum tampil di Piala Asia U-20 di Tiongkok.
Baby blues merupakan kondisi yang terjadi akibat perubahan hormon, kelelahan serta mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (Foremost) sebagai strategi baru pembinaan keluarga berbasis masjid.
Semua upaya menjaga keamanan pangan dimulai dari satu hal sederhana: kebersihan.
KNPK Indonesia menilai pentingnya penguatan peran keluarga dalam membentuk karakter dan moralitas manusia Indonesia yang luhur.
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
UPAYA membangun pola asuh keluarga yang baik harus menjadi perhatian serius semua pihak untuk mewujudkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) berdaya saing di masa depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved